Mata anak-anak biasanya berbinar saat melihat mainan—terutama di usia balita. Tampaknya ketertarikannya pada mainan adalah naluriah, mungkin karena mainan mampu memenuhi kebutuhan anak dalam mengeksplorasi imajinasinya, melatihnya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, termasuk belajar berbagi dengan teman sebayanya.
Mainan tidak hanya menyenangkan, tapi juga bisa menjadi alat yang berharga untuk membuat anak pintar dan mengasah keterampilannya. Berikut ialah 10 kiat dalam memilih mainan edukasi untuk balita Anda.
-
Pilihlah mainan edukasi untuk balita yang sesuai dengan perkembangan usia anak Anda
jika terlalu canggih untuknya, ia akan merasa frustrasi dengan tingkat kesulitan bermain, dan akhirnya ia akan meninggalkannya. Jika mainan itu untuk usia balita yang lebih muda, dia akan merasa bosan.
Dalam memilih mainan edukasi untuk balita antara usia 9 bulan dan 1 tahun, pertimbangkan fakta bahwa anak Anda sudah cukup usia dan tangkas untuk bermain, menikmati, memahami, menyerap, dan belajar dari mainan seperti susun kerucut, mainan dorong dan tarik, krayon besar, papan gambar, alat musik, ember, peralatan berkebun, sekop, dan balok susun.
-
Pilihkan mainan yang membutuhkan imajinasi
mainan tanpa batas yang bisa dimainkan sesuai imajinasi anak. Mainan ini biasanya lebih baik daripada mainan yang menggunakan baterai. Misalnya, boneka yang beberapa anggota tubuhnya bisa digerakkan lebih baik daripada boneka yang bisa bersuara dengan daya baterai.
Bermain mainan yang meningkatkan rasa percaya diri memungkinkan anak Anda untuk menguji idenya tentang dunia dan mengembangkan kreativitasnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa ini juga mengembangkan bahasa dan rentang perhatian anak Anda.
-
Biarkan mainan si kecil tetap sederhana, menyenangkan, dan aman untuk penggunaan sehari-hari.
Sebagian besar mainan yang tersedia di pasaran sangat menyenangkan, namun belum tentu aman untuk dimainkan. Beberapa mainan yang Anda beli mungkin mengandung bahan beracun atau sisi yang tajam. Pada prakteknya, mainan edukasi untuk balita Anda harus positif dalam memperlancar pertumbuhan dan perkembangan anak.
-
Pilihkan mainan yang memungkinkan si kecil untuk melakukan sesuatu pada mainan tersebut
seperti menggerakkannya atau membentuknya. Mainan seperti itu akan meningkatkan kecerdasan spasial dan kedalaman persepsi anak Anda. Ia juga akan belajar tentang bentuk, warna, dan ukuran.
Dalam memilih mainan edukasi untuk balita, mainan Montessori juga bagus untuk meningkatkan kemandirian mereka—seperti puzzle tentang bentuk geometri, kompor dan bak cuci piring, dan bahkan Cubetto Playset yang mengajarkan dasar pemrograman komputer pada balita Anda!
-
Lebih baik membeli mainan berdasarkan ketertarikan anak Anda.
Setiap anak memiliki preferensi khusus untuk jenis mainan tertentu. Misalnya, anak perempuan mungkin lebih suka mainan meja rias atau peralatan dapur, sementara anak laki-laki lebih suka mainan yang bersifat kreatif dan penuh petualangan.
-
Berikan ia setidaknya sebuah mainan edukasi untuk balita yang dapat menghasilkan suara atau musik, seperti tambur dan pemukulnya, piano, dan tamborin.
Sudah terbukti bahwa hampir semua anak suka bermain dengan serangkaian alat musik tradisional, klasik, maupun modern. Mainan itu juga dapat meningkatkan kecerdasan musikalitasnya.
-
Jangan lupa untuk menemaninya bermain.
Bermain bersama akan membuatnya merasa dicintai dan juga meningkatkan pembelajarannya.
-
Ajarkan si buah hati untuk mengembalikan mainan ke tempatnya seusai bermain
Bila ia sudah berusia di atas 3 tahun, Anda dapat mengajarkannya untuk merapikan mainan dengan tema kreatif, misalnya meletakkan mainan berdasarkan warna di lemari atau di dalam boks mainan.
-
Pada saat anak Anda memasuki tahapan prasekolah dan TK,
gurunya dapat membantu Anda memilih mainan yang memenuhi tingkat perkembangan serta usia kronologis dan mentalnya nanti.
-
Sangat penting untuk diingat, jangan pernah memberikan mainan yang merefleksikan kekerasan
seperti mainan pedang atau pistol—dan mainan untuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.
Pada akhirnya, mainan edukasi untuk balita terbaik mungkin adalah yang dipilihnya—dan itu bisa sesederhana kotak kardus atau botol plastik. Ketika ia menikmati bermain dengan mainan yang dipilihnya, mainan tersebut akan memberinya pengalaman belajar terbesar.