Tanggung jawab terbesar orang tua adalah memupuk kemandirian anak sejak dini. Tugas ini jelas merupakan sebuah proses yang panjang dan tak bisa dilakukan dalam semalam saja. Jim Taylor, Ph.D., seorang pengajar di University of San Fransisco mengungkapkan bahwa kemandirian tidak bisa diperoleh anak dengan sendirinya. Kemandirian merupakan warisan yang diberikan orang tua pada anak, untuk ia pupuk, kembangkan, dan rasakan manfaatnya hingga dewasa nanti.
Dalam usaha memupuk kemandirian anak, yang terpenting adalah sinergi antara orang tua dan support system di lingkungan rumah. Orang tua memang mengajarkan kemandirian, tetapi lingkungan ini membentuk dan merespons reaksi anak terhadap suatu hal. Jika lingkungan membuat anak bertindak layaknya raja kecil, ia hanya akan meminta ini itu tanpa mau melakukan sendiri.
Lingkungan yang suportif berarti memberi anak kesempatan mencoba banyak hal. Ia pun terdorong untuk bereksplorasi segala sesuatunya. Memang hasil awalnya tak selalu sesuai harapan. Bisa berantakan atau butuh waktu lebih lama. Namun, inilah bentuk dukungan psikologis orang tua dalam memupuk kemandirian anak: mendorong ia untuk mencoba, memberikan kesempatan, dan mengapresiasi usahanya.
Sebagai catatan, pada usia prasekolah anak sebaiknya sudah mampu melakukan kegiatan harian yang bersifat membantu dirinya sendiri (self-help activities). Beberapa contoh kegiatan yang seharusnya sudah bisa ia lakukan sendiri adalah:
- Melepas dan memakai pakaian sendiri
- Menyabuni tubuh, keramas, dan membilas tubuhnya
- Menggosok gigi
- Menaruh pakaian kotor di tempatnya
- Mencuci tangan
- Memakai kaos kaki
- Memakai sepatu tanpa tali
- Menggunakan sendok garpu saat makan
- Meletakkan piring/gelas plastik di tempat cuci piring
- Membuang sampah pada tempatnya
Cara Praktis Memupuk Kemandirian Anak
Jika Anda bingung bagaimana memulainya, berikut 5 cara praktis memupuk kemandirian anak yang bisa Anda coba sendiri di rumah.
Mengenali karakter anak
Ini penting dalam membantu Anda menemukan pendekatan yang pas pada anak. Beda karakter beda pendekatan pula. Misalnya, untuk si kakak Anda cukup memberi contoh satu kali dan ia langsung bisa. Sementara untuk adik, Anda harus sering mengulang contohnya sampai ia bisa mengingatnya dengan baik.
Perhatikan cara berbicara dengan anak
Anak akan lebih menyimak dan mendengarkan jika Anda menurunkan posisi badan, sehingga posisi mata Anda sejajar dengan anak. Setelah Anda mendapatkan perhatiannya, sampaikan instruksi aktivitas yang akan dilakukan pada anak. Gunakan bahasa sederhana, satu instruksi satu waktu, jelaskan perlahan secara konkret, dan peragakan setiap langkah.
Tahan diri untuk tidak membantu
Saat Anda melihat si kecil menemui kesulitan, tahan diri Anda untuk tidak segera membantu. Memang rasanya gemas melihatnya lama melakukan satu kegiatan sederhana. Namun, sesungguhnya anak sedang menguji kemampuannya sendiri sampai sejauh mana. Bantuan yang diberikan terlalu cepat tidak membuat anak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Daripada ingin segera menolong, coba semangati anak, “Nah, itu sudah benar, coba sedikit lagi.”
Sesuaikan ekspektasi Anda dengan pencapaian anak
Namanya saja sedang belajar mencoba sendiri, pasti ada saja hasil yang kurang pas. Misalnya, anak memakai pakaian sendiri, tetapi ia terbalik memakainya. Alih-alih ngomel, lebih baik berkata, “Baju kamu terbalik, mau coba perbaiki sendiri atau dibantu Ibu?”
Perkuat perilaku anak
Setiap anak berhasil melakukan sesuatu, hal sekecil apa pun, perkuat perilakunya dengan kalimat positif. Sikap ini dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya. Gunakan kata-kata seperti, “Wah, Kakak hebat!” atau “Hore, Adik sudah bisa!” Dengan menghargai usaha yang dilakukan anak, ia pun merasa Anda sudah memberikan kepercayaan padanya untuk melakukan sendiri. Bukan tak mungkin di lain waktu ia dengan yakin berkata, “Aku bisa sendiri, Ma!”
Setelah tahu 5 cara praktis memupuk kemandirian anak, Anda bisa langsung menerapkannya di rumah. Coba lakukan setiap hari dan ulanglah berkali-kali. Saat anak lebih mandiri, tak hanya Anda yang bangga, ia pun akan bangga pada dirinya sendiri.