Anda menikah dengan seseorang yang berbeda suku bahkan berasal dari negara yang berbeda. Selain masalah surat-surat pernikahan, satu hal yang semestinya Anda pikirkan jauh-jauh hari adalah bagaimana cara membesarkan anak multikultural. Anda dan pasangan mungkin bisa berkompromi terkait masalah perbedaan budaya. Namun, hal itu belum tentu terjadi pada anak Anda.
Perbedaan budaya pada sang ayah dan ibu bisa menjadi sesuatu yang positif dan membuat anak memiliki toleransi tinggi. Namun, kurangnya perhatian pada masalah ini juga berpotensi membuat anak merasa kebingungan pada berbagai budaya yang dia terima, lho.
Lalu, apa saja sih kiat membesarkan anak multikultural supaya dia tumbuh menjadi pribadi yang penuh dengan toleransi tinggi? Simak di sini saja, yuk:
Kenalkan Baik Buruk Budaya
Salah satu problema yang kerap menimpa pasangan multikultural adalah kebanggaan masing-masing pasangan terhadap budaya mereka sendiri. Di satu titik, kondisi ini dapat membuat hubungan Anda dan pasangan merenggang dan hal itu akan berimbas buruk pada anak.
Untuk itu, akuilah sisi positif dan negatif dari budaya asal Anda serta pasangan. Bekerja samalah untuk memperkenalkan kepada anak sisi positif dari budaya-budaya Anda serta pasangan dan mengajarkan anak untuk mempraktekkannya.
Jangan Jejalkan Sekaligus
Beberapa anak dapat berbicara dalam dua bahasa sekaligus sejak kecil. Namun, tidak semua anak bisa berlaku sama. Ada beberapa kasus di mana anak multikultural mengalami keterlambatan bicara karena diajarkan dua atau lebih bahasa sejak dini.
Nah, untuk mengantisipasi hal semacam ini, sebaiknya ajarkan terlebih dahulu bahasa ibu atau bahasa yang memang digunakan di lingkungan sekitar. Setelah itu, barulah Anda mengajarkan bahasa lain yang memang menjadi bahasa ibu Anda atau pasangan, serta bahasa internasional yang akan terpakai nantinya.
Belajar Hormati Lingkungan Sekitar
Ketika Anda hidup di suatu wilayah, maka Anda wajib untuk menghormati budaya dan tata cara hidup di wilayah tersebut. Untuk itu, tetap ajarkan pada anak Anda tata krama dan cara hidup yang ada di tempat Anda tinggal. Jangan sampai anak menjadi sulit untuk beradaptasi karena tidak diajarkan budaya tempatnya tinggal.
Selain itu, jangan menjelek-jelekkan budaya tempat Anda dan keluarga berdiam. Ini bisa membuat anak multikultural menjadi tidak menghargai budaya tersebut dan juga membuat anak jadi sulit untuk bergaul.
Beri Pilihan
Sebagai seorang individu, anak Anda tentunya memiliki pilihan. Nah, bisa saja anak Anda akan lebih menyukai salah satu budaya, entah budaya Anda atau bahkan budaya pasangan Anda. Ketika hal ini terjadi, maka salah satu di antara kalian sebaiknya tidak sakit hati atau memaksa anak.
Justru, dukunglah anak multikultural dengan pilihannya. Tekankan hal-hal positif dari budaya yang dia sukai. Selain itu, jangan lupa untuk tetap menyesuaikan anak dengan budaya tempat Anda tinggal.
Tidak Rasis
Dalam setiap ras, tentunya ada stereotip-stereotip tertentu yang melekat. Stereotip itu bisa saja baik, bisa saja buruk. Nah, bila anak masih kecil, sebaiknya hindari menekankan stereotip-stereotip tertentu. Pasalnya, anak belum bisa membedakan, mana hal yang serius, mana yang tidak.
Lagipula, memberi label pada budaya tertentu dalam diri anak akan mengakibatkan anak sombong, atau malah rendah diri. Nah, Anda tak mau bukan hal itu terjadi pada diri anak Anda, kan?
Itulah beberapa hal yang semestinya diperhatikan saat membesarkan seorang anak multikultural. Yang penting, bersikaplah terbuka dan jangan membuat anak sombong atau malah bingung dengan identitasnya yang multikultural, ya.