Saat berbicara tentang skill, sebenarnya ada banyak hal yang tergolong dalam kategori tersebut. Skill anak tidak hanya seputar kemampuan dalam mata pelajaran atau dari segi intelektual. Tapi life skill juga penting dipelajari.
Life skill atau keterampilan hidup dasar perlu diajarkan pada anak sejak usia balita agar mereka familiar dan menjadikannya sebuah kebiasaan hingga besar. Life skill yang terdengar sepele, kenyataannya mampu mengubah hidup si kecil jadi lebih baik. Ini dia 5 skill dasar yang wajib dimiliki anak!
Mengambil keputusan
Ada banyak remaja yang sulit mengambil keputusan karena tidak diajari sejak dini. Mereka terbiasa dipilihkan oleh orangtua. Sebut saja untuk pendidikan, kursus, makanan, semua sudah diputuskan dan disiapkan orangtua.
Untuk menghindari hal tersebut terjadi pada anak Anda, ajari cara mengambil keputusan sederhana. Misalnya saja memutuskan mau menggunakan pakaian warna apa atau mau membaca buku yang mana hari ini. Sebagai orangtua, Anda bisa memberikan sedikit pemahaman tentang plus minus barang yang tersedia supaya anak memiliki dasar pertimbangan.
Mengatur keuangan
Via Freepik
Dengan uang, kita dapat memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan untuk bersenang-senang. Memang lebih banyak uang lebih baik. Tapi banyak uang pun tidak menjamin kebutuhan orang tersebut akan terpenuhi dengan baik karena mereka tidak mampu mengatur keuangan dengan tepat.
Yuk, ajarkan anak untuk mengelola keuangannya secara sederhana. Dimulai dari menjelaskan fungsi uang sebagai alat tukar pembelanjaan serta bagaimana cara mendapatkannya. Lalu ajak anak untuk menabung demi bisa membeli barang yang ia inginkan. Misalnya saja menggunakan celengan atau bukakan rekening khusus untuk anak. Jika anak sudah lebih besar dan paham, arahkan mereka untuk rajin mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap hari.
Mengontrol emosi
Kita tidak dapat mengontrol tindakan dan emosi orang lain. Tapi kita mampu mengontrol emosi diri sendiri sehingga tidak menimbulkan dampak negatif di kemudian hari. Pertama-tama Anda bisa menjelaskannya secara teori. Lalu jadilah pemberi contoh yang baik dalam keseharian. Pasalnya, anak adalah peniru yang ulung.
Selain itu, penting untuk orangtua mengajarkan anaknya cara menunjukkan ekspresi. Di antaranya adalah minta maaf ketika melakukan kesalahan dan berterima kasih jika mendapatkan bantuan.
Bersosialisasi
Via Freepik
Kepribadian anak memang beragam. Ada yang lebih suka bermain bersama teman, sedangkan sebagian lainnya lebih suka menghabiskan waktu sendiri. Anda tidak bisa memaksa anak yang suka menikmatinya waktunya sendiri untuk terus-terusan bermain bersama orang lain. Namun sebagai makhluk sosial, Anda setidaknya perlu mengajarkan anak sesekali bersosialisasi. Hal ini penting untuk membangun koneksi di masa depan dan menumbuhkan rasa empati serta toleransi.
Supaya anak tetap merasa nyaman, jangan ada paksaan. Lalu, lakukan dari hal yang sederhana terlebih dulu. Contohnya dengan mengajarkan anak untuk berkenalan dengan teman baru. Lalu pada kelompok bermain, ajari anak untuk berbagi mainan dengan adil dan bekerja sama menyelesaikan game.
Manajemen waktu
Keterampilan untuk mengatur waktu mungkin tidak akan terlalu dibutuhkan ketika anak masih kecil. Namun dampak pembelajaran skill ini akan terasa ketika anak memasuki era kuliah dan bekerja. Ketika ada banyak hal yang perlu dikerjakan, seseorang bisa menjadi sangat stress dan tidak sanggup menyelesaikannya.
Ajarkan anak untuk manajemen waktu dengan cara disiplin terhadap waktu, tidak menunda pekerjaan, dan datang tepat waktu ke setiap acara. Anda juga bisa memberikan catatan to-do-list pada anak sebagai panduan. Jika anak sudah paham, biarkan ia menyusun to-do-list sendiri sesuai kemampuannya masing-masing.
Lakukan pelatihan kelima skill dasar di atas secara rutin agar anak semakin terbiasa dan tidak terbebani. Perlahan tidak apa. Anda pun mungkin membutuhkan kesabaran ekstra karena si kecil butuh waktu untuk memahaminya. Happy parenting!