5 Tips Jitu Menghadapi Anak Manja dan Egois

pixabay.com

Setiap orang tua pasti ingin membahagiakan si kecil dengan selalu memenuhi permintaannya. Hal tersebut memang boleh dilakukan. Namun, sebaiknya tidak berlebihan karena dapat membuat anak jadi manja dan egois. Lantas, bagaimana jika anak sudah terlanjur manja dan egois? Apa yang harus dilakukan oleh orang tua untuk menghadapi anak manja dan egois?

Yuk, simak tips menghadapi anak manja dan egois dalam artikel ini!

Cara Menghadapi Anak Manja dan Egois

Mengucapkan Kata-Kata Kasar

pixabay.com

Anak bisa disebut manja dan egois, jika menunjukkan sikap berikut ini:

Dalam menghadapi anak manja dan egois, berikut tips yang dapat Anda terapkan:

1. Konsisten dengan ucapan Anda

Munculnya sifat manja pada anak, terkadang justru disebabkan oleh orang tua yang tidak konsisten dengan ucapannya. Sebagai contoh, ketika si kecil minta sesuatu. Awalnya Anda menolak permintaan tersebut. Namun, ketika si kecil terus merengek dan menangis, Anda kemudian memberikan yang dia minta.

Dari pengalaman tersebut, si kecil mempelajari bahwa dengan merengek atau menangis, dia bisa mendapatkan semua keinginannya. Akibatnya, dia bisa semakin tantrum ketika permintaannya tidak dituruti lagi.

Sejatinya, merengek, menangis, hingga tantrum saat tidak mendapatkan keinginannya, memang hal yang lumrah dilakukan anak-anak. Oleh karena itu, pertahankan penolakan Anda hingga akhir, meskipun si kecil terus merengek dan menangis.

2. Berikan penjelasan

Saat anak tantrum karena permintaannya tidak dituruti, tunggu dia sampai merasa capek dan tenang, kemudian ajak bicara baik-baik. Beritahukan pada si kecil, alasan Anda menolak permintaannya tersebut.

Karena menolak permintaan anak tanpa memberinya penjelasan, dapat membuat dia merasa tidak puas dan terus memaksakan keinginannya. Hindari bersikap otoriter dan bicarakan dengan lembut dan jelas.

3. Berikan pujian dan perhatian yang tulus

Saat anak mulai bersikap tenang dan menerima penjelasan Anda dengan baik, apresiasi sikapnya dengan memberinya pujian dan pelukan. Meski terdengar sepele, namun pujian tersebut bisa menjadi motivasi untuknya dalam melakukan tindakan positif lainnya.

Sedangkan pelukan hangat, dapat membuat si kecil merasakan kasih sayang Anda yang begitu dalam untuknya. Pelukan tersebut juga sebagai salah satu bentuk empati bahwa Anda memahami perasaannya. Dengan demikian, anak akan merasa tenang dan diperhatikan.

4. Menjelaskan tentang perilaku baik dan buruk pada si kecil

Mengajarkan dan menunjukkan perilaku baik, mungkin sudah biasa Anda lakukan pada si kecil. Namun, anak juga perlu diberitahu mengenai kebiasaan atau perilaku buruk yang mungkin dia jumpai di sekitarnya.

Sebagai contoh, saat Anda dan si kecil sedang jalan-jalan kemudian berjumpa dengan anak lain yang mengamuk karena keinginannya tidak dituruti. Beritahu si kecil bahwa perilaku tersebut merupakan perilaku yang buruk dan jelaskan dampak buruknya pada si kecil.

5. Tegas bersikap

Katakan benar ketika si kecil benar. Katakan salah ketika si kecil salah. Jika Anda memberinya pujian untuk setiap kebaikan yang dia lakukan, maka tidak ada yang salah dengan memberinya hukuman ketika si kecil melakukan kesalahan. Hukuman ini bertujuan agar si kecil tidak mengulang perbuatan buruknya di lain waktu.

Tindakan ini bukanlah untuk menunjukkan sikap otoriter pada anak. Namun, semata agar dia belajar menegakkan dan mematuhi peraturan, serta memiliki kontrol diri sejak kecil. Ketegasan Anda ini, termasuk salah satu bentuk perhatian dan kepedulian orang tua terhadap kemandirian dan karakter anak.

Nah, demikian tips menghadapi anak manja dan egois yang dapat Anda terapkan mulai sekarang. Ingat, menyayangi anak tidak harus dengan selalu dengan menuruti setiap permintaannya, ya. Yuk, bentuk karakter anak sejak dini dengan mengajarkannya pada kebiasaan-kebiasaan baik!

Exit mobile version