Sebagai orang tua, memaksimalkan tumbuh kembang anak di usia dini bukan hanya dilakukan dengan memenuhi kebutuhan fisiknya saja. Hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan mentalnya adalah hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan. Salah satunya adalah dengan memastikan anak tumbuh dengan bahagia.
Membuat anak tumbuh dengan bahagia tentu saja bukan memberikan semua yang diinginkannya. Bahagia lebih dari sekadar materi. Anda tentu ingin melihat si kecil berkembang menjadi anak yang disayangi dan penuh kasih sayang, berani mengejar mimpi dan meraih sukses bukan? Apa yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkannya?
Berusaha Selalu Terhubung dengan Anak
Langkah paling awal untuk membuat anak tumbuh dengan bahagia adalah bagaimana Anda membuatnya merasa terhubung dengan anggota keluarga, teman-teman, bahkan hewan peliharaan. Edward Hallowell, M.D , seorang psikatris anak mengatakan bahwa salah satu kunci seseorang bisa tumbuh dengan bahagia adalah bagaimana dia merasa terhubung di masa kecil.
Hubungan emosi ini mencakup perasaan dicintai, dimengerti, diinginkan dan diakui keberadaannya. Beberapa hal tersebut juga menjadi tembok penghalang paling jitu agar anak tidak merokok, minum, menggunakan obat terlarang dan menghindari kecenderungan bunuh diri.
Jangan Mencoba Membuat Anak Bahagia
Poin ini mungkin terdengar tidak masuk akal bagi Anda. Membuat anak bahagia di sini adalah memberinya sesuatu yang bersifat sementara termasuk dengan iming-iming material yang disebutkan di awal uraian ini. Jika Anda berpikir memberikan apa yang diinginkan akan membuat anak tumbuh dengan bahagia, maka Anda salah. Meskipun di dalam rumah mereka merasa senang, tapi di kehidupan sosial kelak, anak akan terkejut dan tidak akan bisa menghadapi kenyataan bahwa tidak semua hal bisa mereka dapatkan.
Ciptakan Kebahagiaan Anda Sendiri
Percayalah bahwa salah satu kunci penting membuat anak tumbuh dengan bahagia adalah memulainya dari diri Anda sendiri. Kita memang tidak bisa mengontrol semua kebahagiaan anak, tapi kita bisa mengatur kebahagiaan kita sendiri. Orang tua yang bahagia cenderung akan tumbuh dengan sama baiknya. Sebaliknya, anak-anak yang tinggal di tengah-tengah orang tua yang depresi, cenderung akan mengalami masalah kejiwaan yang sama juga.
Berikan Pujian yang Tepat
Bukan hal yang mengejutkan bahwa ada banyak studi yang menghubungkan antara kepercayaan diri dengan kebahagiaan seseorang. Anak kita tidak akan bisa hidup hanya dengan salah satunya saja. Tapi ada banyak kasus di mana orang tua memberikan pujian yang tidak pada tempatnya dan kadang berlebihan.
Misalnya ketika si kecil berhasil melukis dan Anda memujinya sejago Picasso atau anak mencetak gol dan Anda langsung menggadang-gadang dia akan jadi pengganti Beckham. Pujian memang penting tapi ingatlah bahwa pujian yang tidak tepat malah akan membawa dampak buruk.
Biarkan Anak Mencicipi Keberhasilan dan Kegagalan
Meningkatkan rasa percaya diri pada anak sebenarnya bukan hanya tentang memberikan pujian yang tepat tapi juga menyediakan kesempatan baginya untuk belajar. Benar-benar ahli melakukan sesuatu sesungguhnya akan memupuk rasa bangga dan percaya diri ketimbang hanya pujian kosong.
Tapi yang namanya belajar, proses selalu melibatkan kegagalan. Yang perlu Anda lakukan sebagai orang tua adalah memperhatikan dari belakang dan menahan diri untuk tidak terlalu banyak membantunya. Biarkan anak membuktikan sendiri kapabilitasnya karena kesalahan terbesar yang yang dilakukan orang tua yang baik hanya satu: melakukan terlalu banyak hal untuk anaknya.
Selain beberapa poin di atas, Anda juga bisa membantu anak tumbuh dengan bahagia lewat tanggung jawab. Ketika seseorang merasa dibutuhkan, rasa kepercayaan dalam dirinya pun akan tumbuh semakin besar. Selain itu, mengucapkan rasa terima kasih antar anggota keluarga juga akan menjadi ‘pupuk’ yang ampuh untuk menumbuhkan rasa bahagia dalam diri anak hingga dia dewasa kelak.