Memasukkan anak ke tempat les adalah salah satu cara orang tua untuk memberikan asupan pendidikan tambahan di luar sekolah. Cara ini juga dipercaya ampuh untuk mengembangkan minat dan bakat si kecil sejak dini.
Sayangnya, sebagian besar orang tua biasanya tidak melakukan pertimbangan yang matang sebelum memasukkan anak ke lembaga les tertentu. Padahal, memilih lembaga les tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Jika salah, si kecil justru bisa memberontak dan enggan belajar.
Sebelum memasukkan anak ke tempat les, Anda wajib mempertimbangkan 3 hal berikut ini:
1. Pertimbangkan Urgensi Les bagi Anak
Sebelum mendaftarkan anak, Anda harus mempertimbangkan urgensi untuk mengikuti les tersebut. Apakah hal tersebut penting untuk mendukung proses tumbuh-kembang mereka? Apakah jenis les yang dipilih sesuai dengan minat dan bakat anak? Kemudian, apakah anak bersedia mengikuti les tersebut?
Dengan memahami urgensi untuk memasukkan anak ke tempat les, Anda dapat memastikan bahwa anak memang membutuhkan asupan edukasi tambahan. Jangan sampai Anda menuntut anak untuk mengikuti les untuk kepuasan diri sendiri. Sebab pada akhirnya sikap seperti itu justru akan membuat si kecil tidak bersemangat untuk mengikuti pelajaran yang diberikan.
2. Perhatikan Reputasi Lembaga Les Pilihan Anda
Reputasi lembaga pendidikan non-formal seperti tempat les merupakan poin penting yang wajib menjadi pertimbangan sebelum memasukkan anak ke tempat les. Anda harus memastikan bahwa lembaga les tersebut memiliki track record yang baik serta profesional dalam memberikan pelajaran kepada anak-anak. Seperti yang kita ketahui, mengajari anak-anak membutuhkan kesabaran ekstra, serta kemampuan untuk mendorong perkembangan anak secara bertahap.
Sebagian besar orang tua lebih memilih memasukkan anaknya ke lembaga les yang dekat ke rumah. Padahal, tempat les tersebut belum tentu memiliki kompetensi yang mumpuni. Pastikan untuk memasukkan anak ke tempat les yang memiliki tenaga pengajar berpengalaman serta kurikulum pendidikan yang jelas.
Sebagai saran, meski sebuah lembaga les memiliki reputasi yang baik, Anda tetap harus aktif memantau perkembangan kemampuan anak setelah mengikuti les. Contohnya, apabila Anda mengikutsertakan anak dalam les piano, Anda bisa memantau perkembangannya melalui tingkatan kesulitan yang diberikan oleh pengajarnya. Jika anak stuck di level yang sama dalam waktu yang terlalu lama, mungkin memang minat dan bakatnya tidak ada di dalam mata pelajaran atau jenis keterampilan yang ia pelajari.
3. Pertimbangkan Dampaknya Dalam Jangka Panjang
Hal terakhir yang harus Anda perhatikan adalah dampak jangka panjang dari kegiatan les yang anak tekuni.
Memberikan anak pelajaran ekstra melalui les memang bisa bermanfaat dari segi akademik. Akan tetapi, hal itu juga bisa memberi dampak negatif terhadap hal-hal lainnya, misalnya waktu bermain anak yang semakin berkurang serta pergaulan anak yang semakin terbatas.
Meski terdengar sepele, pad kenyataannya anak-anak memang lebih baik dibiarkan bermain dan bergaul dengan anak-anak seusianya. Hal ini terbukti sangat bermanfaat bagi perkembangan kecerdasan interpersonalnya di masa depan.
Oleh sebab itu, sebelum memasukkan anak ke tempat les, pastikan bahwa kegiatan tersebut tidak terlalu “mengekang” kebebasannya untuk bergaul dengan lingkungan sekitar.
Itulah 3 hal yang harus menjadi pertimbangan Anda sebelum memasukkan anak ke tempat les. Terakhir, perlu disadari bahwa kegiatan les sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan. Selain bisa memberikan hasil yang lebih optimal, hal ini juga mampu menumbuhkan sifat “haus” belajar di dalam diri anak.