Sebagai orang tua, Anda tentu ingin sang buah hati tetap sehat. Oleh sebab itu, masalah kesehatan anak kerap menjadi topik yang sensitif. Hal-hal yang sejatinya tidak berpengaruh signifikan terhadap kesehatan mereka kerap dibesar-besarkan sehingga tampak berbahaya.
Sayangnya, hal-hal tersebut kerap menyebar di tengah-tengah masyarakat dengan cepat. Alhasil, muncullah mitos-mitos seputar kesehatan anak dari logika para orang tua yang sama sekali tidak memahami persoalan medis.
Saat ini, ada banyak sekali mitos kesehatan anak yang sebenarnya salah kaprah. Supaya Anda tidak tertipu, inilah 4 mitos umum yang wajib Anda sangkal:
1. Mengompres Anak yang Demam dengan Air Dingin
Demam merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyerang anak-anak. Penyakit ini bisa muncul akibat berbagai hal, mulai dari tumbuh gigi, flu, hingga adanya infeksi dari luka.
Saat terkena demam, sebagian besar orang tua akan mengompres dahi atau tubuh anak dengan air dingin supaya suhu tubuhnya turun. Padahal, cara ini sejatinya justru dapat memperparah demam anak.
Cara yang paling efektif untuk menurunkan demam adalah dengan mengompres tubuh anak dengan air hangat. Hal ini jauh lebih tepat untuk dilakukan karena air dingin mampu menutupi pori-pori dan menghambat proses penurunan suhu tubuh.
2. Tidak Mandi Saat Terkena Cacar Air
Serangan cacar air merupakan hal yang menakutkan bagi para orang tua. selain menimbulkan demam berkepanjangan, hal ini juga bisa meninggalkan bekas luka permanen pada kulit.
Karena ketakutan akan hal tersebut, pada akhirnya muncullah banyak mitos terkait pengobatan cacar air yang sebenarnya tidak memiliki dasar keilmuan, contohnya seperti melarang anak mandi.
Pada kenyataannya, mandi dengan air mengalir justru bisa mengurangi efek yang ditimbulkan oleh virus cacar pada kulit anak. Anda hanya perlu memastikan anak tidak menggaruk bagian kulit yang bentol agar tidak ada bekas luka permanen yang muncul di kemudian hari.
3. Mengobati Anak yang Sakit dengan Obat untuk Orang Dewasa
Karena panik, saat anak sedang sakit sebagian orang tua cenderung tergesa-gesa dalam memberikan obat. Terkadang mereka bahkan menggunakan obat untuk orang dewasa pada anak, dengan jumlah dosis yang dikurangi.
Perlu Anda ketahui, obat-obatan anak telah diracik secara khusus bagi tubuh anak. Menggunakan obat orang dewasa pada anak dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan organ pencernaan dalam jangka panjang.
Gunakanlah obat sesuai dengan aturan penggunaannya. Memaksakan penggunaan obat dewasa pada anak bisa berakibat fatal dan Anda dapat dikenai pidana karena hal tersebut termasuk ke tindakan drug abuse.
4. Kopi Bisa Mengatasi Sembelit
Beberapa orang percaya bahwa kopi bisa mengatasi sembelit pada bayi dan balita. Faktanya, hal tersebut tidak memiliki argumen medis yang jelas dan justru bisa membahayakan si kecil.
Kandungan kafein yang ada di dalam kopi belum bisa diproses secara sempurna oleh organ pencernaan bayi. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan sejumlah efek samping pada mereka seperti jantung berdebar, gejala insomnia, dan sakit kepala.
Apabila Anda ingin pencernaan anak lancar, cobalah untuk memberikan makanan yang mengandung serat alami seperti buah pepaya, sayuran hijau, atau minuman probiotik.
Demikianlah 4 mitos seputar kesehatan anak yang wajib Anda sangkal. Sebagai sarana pencegahan hoaks terkait kesehatan anak, Anda sebaiknya bertanya langsung pada dokter atau tenaga medis yang mengetahui langsung kebenarannya.
Jangan asal mencomot informasi, baik dari orang-orang di sekitar Anda maupun dunia maya, untuk mencegah persebaran hoaks yang menyesatkan.