Media sosial memegang peranan yang penting dalam kehidupan kita saat ini. Rasanya, tiada hari tanpa menengok aktivitas rekan-rekan di media sosial atau mengunggah sesuatu di sana. Hal ini juga banyak terjadi dalam kehidupan para perempuan yang sudah memiliki anak. Biasanya, Ibu baru suka membagikan hal-hal terkait tumbuh kembang anak di media sosial.
Alasan dari perilaku tersebut ada berbagai macam. Ada ibu-ibu yang hanya sekadar ingin berbagi mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Ada pula ibu-ibu yang hanya ingin mengabadikan momen. Namun, ada juga ibu-ibu yang membagikan unggahan terkait anak karena ingin berkompetisi dengan ibu-ibu lain.
Apapun alasannya, sebagai seorang ibu sebaiknya Anda berperilaku bijak dalam mengunggah foto. Kemudian, perhatikan pula, apa saja sih, hal-hal terkait anak yang sebaiknya tidak ditampilkan di media sosial? Ini dia:
Anak yang Sakit Parah
Memberi tahu rekan-rekan bahwa anak sakit, atau menanyakan informasi tentang penyembuhan anak, merupakan sesuatu yang masih pantas dilakukan. Namun, memperlihatkan wajah anak yang terlihat lemas tak berdaya bahkan kesakitan, jelas tidak etis. Bila anak sudah bisa berpikir jernih, tentu dia tidak akan menyetujui hal ini. Lagipula, terlalu mengekspos penderitaan anak tidak akan lantas membuat semua orang berempati. Justru, orang akan membicarakan perilaku Anda, lho.
Anak dalam Kondisi Telanjang
Jangan pernah mengekspos bagian sensitif anak di media sosial. Pasalnya, meskipun mereka masih bayi, ini tetap merupakan suatu hal yang tidak etis dan tentunya sangat mempermalukan anak. Ketika anak sudah dewasa dan melihat Alin hal ini di media sosial, mereka pasti akan merasa sangat malu dan belum tentu mereka bisa menerimanya. Lagipula, bila akun media sosial Anda tidak dikunci, hal-hal semacam ini dapat mengundang kedatangan pedofilia yang tentunya bisa membahayakan anak.
Informasi Rinci Terkait Anak
Hati-hati saat membagikan informasi penting terkait anak di media sosial. Misalnya, seperti foto paspor, akta kelahiran, atau KTP anak.
Hal-hal tersebut sebaiknya disimpan saja untuk Anda sendiri, atau jangan diperlihatkan terlalu rinci. Pasalnya, data-data tersebut dapat disalahgunakan oleh orang lain atau bahkan bisa dijadikan alat untuk mencelakakan anak. Kalau perlu, sebaiknya simpan saja hal itu untuk Anda pribadi dan tak perlu terlalu dipamerkan di media sosial.
Aib Anak
Banyak ibu yang menggunakan media sosial untuk sebagai tempat untuk menceritakan segala keluh kesah, salah satunya terkait masalah anak. Misalnya, anak yang terlalu nakal !nak yang terlambat bicara, dan lain sebagainya.
Ada baiknya, segala aib diri Anda tidak perlu diceritakan secara jelas kepada khalayak umum. Cukup simpan sendiri atau konsultasikan kepada mereka yang memang merupakan ahlinya dan mereka yang dekat dengan Anda. Lagipula, menceritakan aib anak akan membebani anak di masa depan dan bila dia mengerti tentang hal itu, anak akan kehilangan kepercayaan diri.
Memamerkan dan Membandingkan Anak
Ada banyak ibu yang menceritakan kelebihan anak mereka dengan gaya yang penuh dengan kebanggaan di media sosial. Kemudian, tanpa mereka sadari, mereka juga membandingkan anak dengan situasi-situasi yang dialami anak lain.
Misalnya membandingkan anak yang mudah makan dengan anak yang sulit makan, membandingkan anak yang gemuk dengan yang kurus, dan juga sebagainya.
Hal ini tentu akan sangat menyakitkan hati ibu lain dan membuat anda berpotensi menjadi public enemy. Jadi, lebih baik jangan terlalu mengumbar kelebihan anak, y.
Itulah beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan di media sosial. Nah, lebih baik bagikan hal-hal yang positif saja, ya.