Apabila Anda memiliki bayi yang sering mengigau atau menangis ketika tidur, akan membuat setiap orang tua khawatir dan bertanya-tanya apakah kondisi tersebut berbahaya atau tidak, sebenar-nya, kondisi menangis ketika anak tidur merupakan hal yang tidak berbahaya, tetapi jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa mengganggu pola tidur sang anak dan juga menurunkan kualitas tidur sang anak.
Beberapa penyebab bayi sering mengigau atau menangis, menjerit, atau terkadang tersenyum memiliki banyak hal, hal ini dikarenakan bayi dinilai belum memiliki jadwal tidur teratur sehingga sering membuat sang anak mengigau dalam tidurnya.
Selama si anak memiliki gejala selain menangis dalam tidur, kondisi tersebut adalah hal yang normal dan tidaklah berbahaya.
Seiring bertambah usia sang anak, dirinya akan bisa mengekspresikan diri mereka, mengigau dan menangis dalam tidur bisa saja menjadi tAnda bahwa dirinya tengah mengalami night terror. Hal tersebut biasanya terjadi pada anak yang berusia 3 hingga 12 tahun, dan kerap terjadi ketika dirinya sang anak sakit atau ketika dirinya memiliki jam tidur yang kurang.
Beberapa faktor lain yang menyebabkan bayi sering menangis maupun mengigau saat tidur adalah:
- Ia sedang beradaptasi dengan suhu di sekitar ruangan yang berbeda dengan suhu yang ada selama di kandungan.
- Terpengaruh dengan suara atau keadaan di lingkungan tempat dirinya tidur
- Kelelahan karena bermain atau banyak bergerak
- Terkejut karena ada suara keras di sekitar dirinya
- Sakit sehingga si kecil tidak memiliki kualitas tidur yang cukup
- Tumbuh gigi yang membuat sang bayi tidurnya tidak nyenyak dan menangis dalam tidurnya karena merasakan sakit
- Mengalami mimpi buruk atau night terror
Meski begitu, kita sebagai orang tua tidak boleh panic, kita bisa mengatasi perihal tersebut, ketika si kecil mengigau atau menangis saat tertidur, kita bisa mengatasinya dengan tepat.
Seorang bayi sendiri hanya akan menangis sebentar ketika dirinya tidur, setelah itu, dirinya akan berhenti dan akan kembali tidur, namun jika sang anak menangis dalam waktu lama, maka orang tua bisa melakukan beberapa hal seperti berikut agar si anak tidur dalam keadaan tenang
- Perhatikan dan awasi keadaan si anak ketika tidur, apakah tangisan sang anak sebentar atau tidak, jika Anda sudah membiarkan tetapi tangisannya masih terus menerus, maka coba tenangkan sang anak dengan mengusap punggung, kepala, atau perut mereka dengan lembut sehingga tangisan sang anak reda dan dirinya kembali tidur dengan pulas, Anda jangan berhenti hingga tidur anak Anda terlelap, karena jika baru tenang dan Anda tidak mengusapnya lagi, bisa
jadi sang anak akan terbangun kembali dengan menangis kembali, tentu saja itu bukan hal yang bagus.
- Berbicara atau bersenandung lembut pada si kecil, hal ini tentu saja agar sang anak merasakan kehadiran Anda dan merasa tenang dengan kehadiran Anda di sisinya.
- Beberapa bayi sendiri juga lebih nyenyak tidur ketika Anda sedang menyusui sang anak ketika tidur, maka jika si bayi mengigau atau menangis ketika tidur, tidak ada salah-nya bagi Anda untuk menyusuinya secara perlahan, tetapi perlu dipastikan bahwa ketika Anda ingin menyusui-nya, jangan sampai si kecil terbangun secara tiba-tiba.
Namun, kita masih harus waspada jika sang anak masih belum berhenti mengigau atau menangis, karena jika bayi sering mengigau atau menangis saat tidur bisa menjadi masalah yang serius, dan ada baiknya jika orang tua mulai berkonsultasi ke dokter jika ada kejadian yang terjadi dibawah ini:
- Sering mengigau dan menangis saat tidur
- Pola tidur yang berubah-ubah
- Menangis saat tertidur dalam waktu lama dan tidak bisa dihentikan
- Sulit menyusu hingga jam tidur-nya ikutan terganggu
Beberapa hal seperti menangis saat tidur memang sering terjadi pada bayi, terutama ketika dirinya baru saja lahir, dan bunda bisa menenangkan hal tersebut secara perlahan, dan alangkah baiknya jika hal ini Anda lakukan secara bergantian dengan pasangan Anda, karena tentu saja hal ini akan melelahkan Anda dan pasangan Anda.
Jika pola tidur anak Anda tergganggu karena hal ini, Anda bisa berkonsultasi ke dokter anak