Jika anda memiliki anak yang masih kecil dan masih belum mengerti, maka anda harus berhati-hati ketika anda sedang menyalakan mobil dan membiarkan anak anda di dalam mobil.
Tewasnya dua balita di dalam mobil yang terpakir di Kampung Wanasari, Purwakarta beberapa tahun lalu tentu saja akan menjadi pembelajaran bagi orang tua yang membiarkan anak-nya di mobil sendirian.
Kasus ini tentu saja mendapatkan atensi dari penggiat keselamatan berkendara sekaligus pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Palubuhu.
Kata dirinya, jika terjadi hal seperti itu yang bisa membuat orang tewas, maka yang harus disalahkan adalah orang tua, karena kurang adanya perhatian dengan lingkungan sekitar.
“Kalau di bandingkan dengan luar negeri, jika ada yang melihat anak anak di dalam mobil, mereka akan membantu mulai dengan membunyikan klakson agar datang orang dan akan segera menghubungi polisi,” kata Jusri, dan untuk menghindari kejadian seperti itu, Jusri mengatakan agar orang tua dapat lebih waspada dengan kejadian seperti itu.
Justri sendiri memberikan tips agar tidak ada kejadian lagi yang membuat anak-anak tewas karena berada di dalam mobil, berikut tipsnya.
Pertama jangan pernah biarkan anak-anak bermain di parkiran yang ada mobil-nya, karena Justri khawatir ketika anak masuk ke dalam mobil, maka pintu mobil akan terkunci dan mereka tidak bisa membuka pintu tersebut, selain itu, bisa saja rem tangan tersenggol dan membuat mobil akan berjalan sendiri.
“Beruntung kalau bagian jalan itu rata, kalau menurun akan lebih berbahaya,” kata dirinya.
Kedua, jika membawa anak pergi dengan jarak dekat seperti pergi ke supermarket atau ke tempat lainnya, ada baiknya anda tidak meninggalkan sang anak di dalam mobil, terlebih jika anda membiarkan si kecil menunggu hanya sendirian di dalam mobil sedangkan anda pergi belanja.
“Lebih bijak jika anda membiarkan anak anda ikut turun, jangan biarkan di dalam mobil,” kata dirinya.
Ketiga, jika anda membawa anak berpergian jauh, lebih baik anda memperhatikan kondisi sirkulasi udara mobil anda, ketahanan anak anak balita lebih rentan dibandingkan orang dewasa, maka tentu saja setiap perjalanan jauh, pastikan sirkulasi udara tersedia dengan baik.
“Caranya adalah AC kendaraan anda di setting secara recycle, kedua, jika mobil sudah berumur, sebaiknya kaca jendela diturunkan kurang lebih satu centimeter,” kata dirinya.
Selain itu, ada beberapa kasus di berbagai belahan dunia dimana anak menjadi korban karena orang tua juga meninggalkan mereka di mobil sendirian.
“Tidak ada gunanya meninggalkan anak di mobil, bahkan dengan jendela terbuka, ini tentu saja tidak diperbolehkan,” kata Christopher McStay.
Jika anda meninggalkan anak anda dimobil yang mesinnya mati, maka anak-anak akan lebih rentan terkena penyakit yang diakibatkan udara panas dibandingkan orang dewasa, dan bagaimana jika meninggalkan anak anda sebentar saja di dalam mobil?
“Tidak ada jumlah waktu yang aman untuk meninggalkan anak anada sendirian di dalam mobil, anak anak lebih rentan dan beresiko lebih tinggi untuk terkena penyakit dan cedera yang berkaitan dengan panas daripada orang dewasa, hal ini karena tubuh mereka memproduksi panas lebih dibandingkan dengan ukuran, dan kemampuan mereka untuk mendinginkan tubuh melalui keringat belum berkembang seperti orang dewasa pada umum-nya,” kata Nathan Allen.
Jika anda masih ingin meninggalkan anak anda di dalam mobil, lebih baik anda mengetahui risiko bahaya-nya.
Yang pertama adalah Heatstroke
Heatstroke adalah hal yang paling sering terjadi dan itu merupakan kondisi serius, heatstroke dapat merusak otak dan organ tubuh anak lainnya dan bisa menyebabkan kematian.
Tidak butuh waktu lama bagi suhu tubuh anak untuk menjadi cepat tinggi dan sangat cepat ketika ditinggalkan di dalam mobil, karena:
- Suhu di dalam mobil dapat meningkat 6 derajat celcius hanya dalam 10 menit dan 40 derajat celcius dalam waktu satu jam, membiarkan jendela terbuka sedikit tentu tidak dapat mencegah kenaikan suhu ke level berbahaya.
- Tubuh seorang anak memanas 3-5 kali lebih cepat daripada tubuh orang dewasa, anak anak memiliki banyak permukaan tubuh yang menyerap panas, tubuh anak belum bisa mengembangkan kemampuan untuk mendinginkan diri dengan baik.
Yang kedua adalah dehidrasi
Dehidrasi sendiri bisa disebabkan karena dua hal, yang pertama karena panas, yang kedua karena dingin, jika anda meninggalkan anak anda dengan kondisi mesin yang mati, maka akan menyebabkan AC mobil anda tidak nyala, dan anak anda akan berkeringat, akibatnya anak anda akan dehidrasi, sayangnya, dehidrasi ini sering di-abaikan oleh orang tua, hal itu padahal bisa membuat anak tersebut bisa mengalami kematian.
Meninggalkan anak dengan AC menyala juga tidak membuatnya lebih baik, anak tetap bisa mengalami dehidrasi, AC memang bisa mengurangi kelembapan udara ruangan, AC akan membuat udara terasa kering dibandingkan dengan udara biasa, hal ini tentu saja dikarenakan penguapan air dari dalam tubuh semakin cepat, dan jika pada saat itu anak tidak tercukup kebutuhan cairannya, maka akan ada resiko dehidrasi.
Yang ketiga adalah keracunan gas
Meninggalkan anak di mobil menyala dengan jendela terbuka bisa membuat anak anda keracunan gas, hal ini adalah hasil pembuangan dari mesin yang menyala mengandung karbon monoksida, dan jika terlalu banyak menghirupnya, maka anak akan mual dan sakit kepala, bahkan si kecil bisa pingsan.
Hal ini terjadi karena karbon monoksida yang hidup mengikat sel darah merah layaknya oksigen.
Untuk itu lebih baik bagi anda setiap orang tua anda harus bisa membiasakan untuk tidak meninggalkan anak anda di dalam kendaraan roda empat sendirian apapun alasannya.