Menurut beberapa survey, kebanyakan orang tua banyak yang tidak sadar dengan adanya tanda-tanda dari anak mereka yang merasa stress. Hal ini tentu saja disebabkan oleh sesuatau pemahaman keliru bahwa hanya orang dewasa saja yang bisa merasakan rasa stress. Padahal, anak lima tahun hingga remaja sudah bisa merasakan rasa stress.
Penyebab anak stress memang bermacam-macam, masalah dalam keluarga, tuntutan belajar, bersaing di sekolah, ada juga jika anggota keluarga yang mengalami sakit, tekanan sosial di lingkungan pergaulan sang anak.
Anak dan remaja sebenarnya belum bisa menceritakan atau mengerti apa yang mereka rasakan, mereka sendiri tidak sadar bahwa yang sedang mereka alami adalah rasa stress. Mereka sendiri tidak sadar kalau itu namanya stress, oleh karena itu, tentu saja menjadi tugas Anda sebagai orang tua untuk mengenali gejala stress pada anak anak Anda yang masih anak kecil maupun yang sudah beranjak dewasa.
Gejala anak sendiri bermacam-macam, berikut adalah beberapa gejala yang menAndakan bahwa tanda anak Anda sedang mengalami stress:
-
Muncul Sifat Negatif
Perhatikan anak Anda jika anak Anda menunjukkan perubahan perilaku kurang baik, jika anak Anda terlihat mudah marah, tersinggung, mengeluh, membantah, atau juga menjadi mudah menangis, anak dan remaja sering berbohong dan menyalahi peraturan yang Anda berikan.
Misalnya tidak boleh keluar rumah sampai malam atau tidak mau mengerjakan tugas dari sekolah yang merupakan tanggung jawab anak Anda.
-
Penakut
Salah satu ciri anak stress salah satunya adalah menjadi penakut, entah itu anak Anda menjadi takut tidur sendiri, takut dengan ruangan gelap, takut ditinggal orang tua, atau tidak mau menghadapi orang asing. Apalagi jika anak yang Anda kenal sebelumnya merupakan anak yang pemberani, dan hal tersebut bisa menjadi salah satu tanda anak Anda mengalami stress yang cukup parah.
-
Menarik Diri Dari Keluarga
Saat mengalami-nya, anak tentu saja akan memilih untuk tidak berbicara atau bertemu dengan keluarga maupun teman dirinya, perhatikan jika anak selalu menghindar ketika Anda berikan pertanyaan, tidak mau makan keluar, atau pergi bersama, bahkan anak Anda lebih sering menghabiskan waktu sendiri di kamar-nya.
Hal tersebut juga berlaku jika anak Anda tiba-tiba tidak ingin bermain bersama teman-temannya, karena tentu saja hal tersebut menAndakan anak Anda tidak mau terlibat dalam pergaulan sosial.
-
Sakit Tanpa Penyebab
Jika anak Anda mengalami sakit yang tidak ada sebabnya, maka bisa saja karena rasa stress yang sudah serius, anak biasanya mengalami gejala seperti sakit perut, sakit kepala, ataupun pusing, padahal ketika Anda memeriksakan anak Anda ke dokter, anak Anda dinyatakan tidak mengidap penyakit tertentu, gejala tersebut juga bisa menjadi reaksi tubuh anak Anda karena mengalami stress.
-
Nafsu Makan Yang Berubah
Nafsu makan anak bisa meningkat atau menurun secara drastis ketika anak Anda mengalami stress, dan bila nafsu makan anak Anda turun, bisa saja dirinya memakai alasan bahwa makanannya tidak enak atau dirinya tidak lapar, dan jika nafsu makannya meningkat, anak akan lebih sering mengemil dan cepat lapar meski anak Anda sudah makan, dan tentu saja hal tersebut akan menjadikan anak Anda bisa saja kekurangan nutrisi atau bisa menjadi gemuk karena makan makanan yang tidak bernutrisi dikarenakan anak Anda merasa tidak tenang.
-
Susah Tidur
Tidak hanya orang dewasa saja yang sulit tidur ketika mereka sedang mengalami rasa stress, begitu juga dengan anak-anak dan remaja yang merasakan hal tersebut.
Selain susah tidur, anak-anak biasanya sering terbangun di tengah malam karena mimpi buruk karena sering memikirkan hal yang membuat mereka merasa stress.
-
Mengompol
Jika anak Anda yang sebelumnya tidak pernah mengompol lagi dan tiba-tiba mengompol, hal tersebut bisa saja menjadi menAndakan anak stress dan menjadi melakukan kembali kebiasaan yang dimilikinya saat kecil dulu, disamping mengompol, bisa saja anak mengisap jari lagi atau tidak mau melepaskan boneka kesayangan dirinya.
-
Sulit Konsentrasi
Merasa stress dan memiliki tekanan akan membuat anak sulit konsentrasi, entah itu belajar di sekolah, mendengarkan orang tua, atau ketika sedang bermain.
Perhatikan juga jika anak Anda sering bengong atau menatap kosong, mungkin anak Anda sudah tidak bisa berkonsentrasi terhadap hal hal tersebut.
Jika anak Anda sudah mengalami stress, Anda tidak boleh membiarkan hal tersebut, karena hal tersebut bisa berdampak negatif untuk jangka yang panjang, dan bisa membuat anak Anda mengalami depresi, jika Anda sudah mencoba menghibur atau membantu anak Anda agar anak Anda tidak stress, maka Anda bisa mencoba membawa anak Anda ke dokter yang bisa untuk konseling.