3 Hal Penting dalam Memilih Sekolah TK

Apakah anak Anda hendak masuk sekolah TK? Apakah saat ini Anda sedang bimbang memilih sekolah TK? Ya, maraknya sekolah TK alias Taman Kanak-Kanak yang dewasa ini semakin menjamur, justru membuat kita bingung dalam memilih. Ada sekolah TK yang menawarkan standar nasional, internasional, bahkan metode bilingual. Bukan bergembira, justru kita dibuat semakin galau.

Sekolah TK dikategorikan sebagai preschool. Sekolah ini merupakan transisi untuk mempersiapkan anak memasuki sekolah formal. Sekolah TK berbeda dengan sekolah formal, yang mana unsur pendidikan kognitif tidak akan serumit sekolah formal. Porsi belajarnya pun cukup sedikit. Di sekolah TK anak-anak lebih banyak bermain daripada belajar.

Pertanyaan selanjutnya adalah, pentingkah sekolah TK? Ya, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa sekolah TK cukup penting. Sekolah TKberperan dalam mengembangkan kemampuan fisik, sosial, emosional, dan intelektual anak. Tetapi,tentunya peran tersebut hanya dimiliki oleh sekolah TK yang mengutamakan kecerdasan emosional, bukan hanya kecerdasan intelektual.

Nah, ternyata, ada tiga hal penting yang dijadikan pertimbangan saat memilih sekolah TK. Apa sajakah itu? Yuk, simak informasinya berikut ini.

1. Program dan Beban Pelajaran

Program dan Beban Pelajaran

Dunia anak adalah dunia bermain. Jadi, jangan paksakan anak untuk belajar “serius” terlalu dini. Pembelajaran orang dewasa dan anak-anak pun berbeda. Pada masa anak-anak, sel otak masih giat untuk berkembang. Permainan bagi anak adalah pembelajaran terbaik, karena saat bermain sel-sel otak anak akan terangsang dan tumbuh semakin baik.

Penelitian dalam bidang Neurosince mengungkapkan bahwa, otak seorang anak akan terus berkembang hingga dia berusia 14 tahun.Sedangkan bagian syaraf otak yang tidak pernah dilatih akan “mati” dengan sendirinya.

Pada saat bermain, bagian otak anak akan terstimulus dan memicu terbentuknya sinaps yaitu hubungan antar cabang otak. Semakin banyak sinaps yang terbentuk, maka otak akan semakin terlatih dan memiliki kemampuan yang kompleks. Sinaps dapat terbentuk dengan rangsangan yang berulang, konsisten, dan bervariasi. Dalam hal ini, bermain membuat otak anak mengalami rangsangan berulang, bervariasi, dan konsisten.

Pada saat memilih sekolah TK, penting untuk mengetahui program pendidikan dan beban belajar untuk si kecil. Sekolahdengan beban pelajaran formal yang ringan, yang diajarkan dengan metode permainan, akan jauh bermanfaat bagi anak TK.

2. Metode Belajar

Metode Belajar

Perkembangan sekolah TK yang pesat turut diimbangi dengan metode belajar yang ditawarkan. Dewasa ini ada metode sekolah TK yang menawarkan konsep belajar experientiallearning alias konsep belajar berdasarkan pengalaman.

Di sekolah ini, anak-anak akan melihat dan mengalami langsung apa yang akan dipelajarinya. Contohnya saja, pada saat akan belajar tentang buah, anak-anak akan diajak ke kebun buah untuk melihat secara langsung dan mempelajarinya. Lingkungan belajar anak hampir sebagian besar dilakukan di lingkungan terbuka. Salah satu sekolah yang mempraktikkan metode ini adalah sekolah alam.

Dalam memilih metode belajar yang baik, sesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan minat anak. Kebutuhan anak hiperaktif yang memiliki energi ekstra tentu berbeda dengan anak-anak yang mudah lelah yang memiliki tenaga terbatas. Kebutuhan anak yang introver pasti berbeda dengan anak yangekstrover.

3. Kualitas Tenaga Pendidik

Kualitas Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik yang berkualitas adalah tenaga pendidik yang memiliki kreativitas tinggi. Tenaga pendidik diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang positif, mampu membangun ketertarikan anak, dan membangun sistem belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Selain itu, tenaga pendidik diharapkan dapat memberikan perhatian yang sama pada seluruh peserta didiknya. Perbandingan jumlah peserta dan tenaga pendidik dapat pula dijadikan pertimbangan tambahan saat memilih sekolah TK

Demikian tiga hal penting saat memilih sekolah TK. Yang terpenting, berikan pendidikan terbaik untuk anak Anda. Tidak harus yang termahal, terkenal, atau terlengkap. Tapi sesuaikan dengan kebutuhan dari anak itu sendiri.