Permainan tradisional semakin jarang dimainkan oleh anak-anak zaman modern. Penyebab utamanya adalah kemajuan teknologi yang ada di dalam genggaman. Anak-anak jadi lebih menyukai games online dan menonton video-video. Sangat disayangkan karena permainan tradisional jadi terlupakan perlahan.
Padahal, permainan tradisional memiliki filosofi positif dan membantu anak untuk belajar bersosialisasi. Permainan tradisional juga mampu membuat anak aktif bergerak yang baik untuk kesehatan dan sistem motorik.
Lompat tali
Via Quizizz
Permainan lompat tali melibatkan puluhan karet gelang yang dirangkai jadi satu. Peraturannya sangat mudah. Ketinggian karet akan ditingkatkan pada setiap babak. Pemenangnya adalah mereka yang berhasil melompati karet tersebut hingga akhir.
Main lompat tali mampu melatih ketangkasan dan konsentrasi anak. Filosofi di balik permainan tradisional ini adalah semakin lama kehidupan, semakin tinggi pula rintangan yang harus dihadapi.
ABC lima dasar
Ketika bermain ABC lima dasar, kecerdasan anak akan dilatih. Permainan ini mengandalkan pengetahuan dan seru dimainkan lebih dari 2 orang. Ada 2 cara untuk bermain ABC lima dasar. Pada awalnya, para pemain akan menyumbangkan jari dan dihitung. Jumlah jari menandakan huruf ke berapa yang akan dijadikan kuis.
Cara yang pertama, ketika sudah mendapatkan huruf kuis maka setiap pemain berlomba-lomba untuk menyebutkan kata dalam bahasa Indonesia yang berawalan huruf tersebut. Pemain yang terakhir menyebutkan kata akan dianggap kalah.
Cara kedua adalah menggunakan kertas. Setelah mendapatkan huruf untuk kuis, para pemain menuliskan jawabannya masing-masing. Pada akhir permainan, kata-kata tersebut akan dinilai dalam bentuk poin. Pemilik poin tertinggi akan jadi pemenang.
Petak umpet
Via Celebrities.ID
Permainan petak umpet tidak membutuhkan alat bantu. Yang dibutuhkan hanyalah sekelompok anak. Cara bermainnya dengan menentukan satu orang penjaga yang akan tutup mata selama waktu tertentu. Sisa pemain harus bersembunyi di tempat yang sulit ditemukan penjaga. Barangsiapa yang lokasinya ketahuan penjaga, maka ia jadi penjaga berikutnya.
Petak umpet mengajarkan anak untuk bersikap lebih peka dan bergerak cepat. Mereka juga ditantang untuk menemukan tempat persembunyian yang sulit diketahui temannya. Motorik kasar anak pun akan terasah dengan baik.
Congklak
Permainan congklak menggunakan alat bantu berupa wadah dengan lubang-lubang kecil yang perlu diisi dengan kelereng atau biji-bijian. Congklak dimainkan oleh 2 orang secara bergantian. Para pemain ditantang untuk memiliki strategi supaya berhasil mengambil biji paling banyak. Selain mengasah otak, permainan ini juga mengajarkan anak untuk bersabar menunggu giliran memindahkan biji-bijian. Anak juga dituntut untuk bermain jujur karena hanya boleh meletakan satu biji di setiap lubang.
Ular naga
Via Quora
Untuk bermain ular naga, dibutuhkan sekelompok anak. Semakin banyak anak yang bermain maka permainan akan semakin seru. Ada 2 kubu dalam permainan ini, yakni induk dan anak ayam serta serigala.
Serigala berjumlah 1 orang. Sedangkan induk dan anak ayam ada banyak, mereka berbaris sambil memegang pinggang satu sama lain. Tugas serigala adalah mencuri anak ayam. Peraturannya, serigala hanya boleh mengambil anak ayam dari posisi paling belakang. Anak-anak ayam pun tidak boleh melepaskan genggaman selama melarikan diri dari serigala.
Game tradisional ini melatih ketangkasan anak serta kerjasama di dalam suatu kelompok. Anak yang berperan sebagai induk ayam juga mampu belajar untuk menjadi pemimpin yang bijak dan melindungi anak-anaknya.
Wah seperti nostalgia masa kanak-kanak ya? Kalau begitu langsung ajak anak untuk bermain bersama sambil mengajarinya, ya. Selamat menikmati quality time!