Melamun pada dasarnya merupakan tanda bahwa saraf otak anak sedang berimajinasi atau berpikir. Hal ini normal, bahkan pada orang dewasa sekalipun.
Tapi apa pernah Anda melihat si kecil kerap melamun, bahkan ketika seharusnya melakukan kegiatan yang menarik dan menyenangkan? Jika anak melamun berlebihan, Anda perlu melakukan tindak penanganan. Karena jika dibiarkan, anak akan kehilangan konsentrasi dan tidak bisa berkegiatan dengan normal.
Yuk, kita cari tahu bersama apa saja faktor penyebab anak suka melamun!
Terlalu lelah
Pada usia anak-anak, si kecil memang aktif mengeksplorasi dunianya. Ini baik untuk tumbuh kembangnya. Tapi jika terlalu aktif, anak akan kelelahan secara fisik. Alhasil ketika harus belajar, ia malah melamun. Mama papa sebaiknya atur jadwal untuk si kecil supaya tetap bisa beraktivitas dengan nyaman tanpa kelelahan.
Screentime berlebihan
Via Freepik
Akibat menonton video dan bermain game di smartphone, anak-anak akan kesulitan fokus pada kegiatan yang harus dilakukan saat itu. Pikirannya justru melayang dan terus membayangkan video tersebut. Bahkan mereka juga bisa melamun hanya untuk membayangkan kapan waktu bermain game tiba lagi.
Tidak jarang juga anak-anak yang mendapat terlalu banyak screentime akan larut dalam imajinasi sendiri dan kurang bersosialisasi dengan teman lain.
Kurang tidur
Anak yang tidak mendapatkan tidur cukup akan sering melamun, terutama ketika sedang belajar di kelas. Konsentrasi menurun, anak tidak dapat mengikuti pelajaran, prestasi pun anjlok. Oleh karena itu, pastikan anak-anak tidur yang cukup dan teratur. Termasuk tidur siang selama 20-30 menit.
Stress
Via Freepik
Stress tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Kegiatan anak-anak memang sebatas bermain dan belajar. Terdengar mudah, tapi belum tentu demikian bagi anak. Bisa jadi mereka mengalami masalah dan tidak mampu mengatasinya sehingga berakhir jadi stress.
Mama papa tidak ada salahnya untuk ajak anak bercerita. Tanyakan apa ada masalah yang sedang dihadapi dan tawarkan solusi atau bantuan lainnya. Dengan adanya tempat bercerita, stress pada anak dapat dikurangi.
Memiliki masalah mental
Gangguan kesehatan mental juga bisa menyebabkan anak sering melamun. Beberapa di antaranya seperti autisme, ADHD, dan sebagainya. Apabila Anda menemukan gejala ini, lekas ajak anak ke psikolog anak untuk mendapatkan penanganan tepat dan sedini mungkin.
Kurang vitamin B12
Selain faktor eksternal, ada juga faktor internal penyebab anak suka melamun. Yakni karena kurang vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 dapat mengganggu sistem saraf pusat anak sehingga sulit konsentrasi, sering sakit kepala, dan sering melamun.
Itulah beberapa penyebab kenapa anak sering melamun. Jangan terlalu khawatir karena jika sudah terdeteksi sejak awal, Anda dan pasangan dapat mengupayakan aneka penanganan.
Ajaklah anak berbicara, saling bercerita. Dengan begitu si kecil bisa mencurahkan isi pikiran dan hatinya ketimbang dipendam sendiri sambil melamun. Apabila si kecil masih ragu bercerita kepada orangtua, pastikan ia memiliki teman dekat untuk bercerita.
Anda pun dapat melatih anak untuk fokus belajar sejak dini. Misalnya dengan menjauhkan gadget dan memasang timer saat belajar. Berikan tidur yang cukup dan teratur agar anak bisa beristirahat, lalu menjalani aktivitas seharian dengan pikiran fresh dan tubuh segar.
Mama papa juga tidak perlu ragu atau bahkan malu untuk membawa anak yang sering melamun ke tenaga profesional. Karena anak Anda akan mendapatkan penanganan terbaik sehingga tidak sering melamun dan kembali meraih prestasi cemerlang.