Usia balita adalah usia di mana anak-anak mulai belajar mengeksplorasi hal-hal yang ada di sekitarnya. Mereka juga sangat menyukai mainan yang warna-warni atau mengeluarkan suara. Inilah alasan mengapa sebaiknya orangtua memberikan mainan edukatif untuk anak balita. Mereka jadi bisa belajar sambil bermain, tanpa beban.
Selagi bermain, otak kanan si kecil akan menggerakkan imajinasi dan mengasah kreativitas. Sedangkan di saat yang bersamaan, otak kiri si kecil akan menjalankan logika untuk menyelesaikan suatu permainan. Mencari mainan untuk anak balita yang edukatif sebenarnya tidak susah kok, berikut rekomendasinya.
Mainan balok kayu
Permainan balok kayu adalah salah satu mainan tradisional yang paling sederhana, tapi dampaknya sangat terasa untuk si kecil. Mainan balok kayu ini dapat melatih motorik kasar si kecil sekaligus memperkenalkan bentuk-bentuk yang ada di sekitarnya.
Cara bermainnya sangat beragam sehingga bisa memancing kreativitas anak. Misalnya menyusun balok menjadi bentuk baru yang besar, menyusun balok menyerupai bangunan atau pesawat, dan sebagainya.
Puzzle
Via Freepik
Puzzle adalah permainan edukatif yang konsepnya menyusun potongan gambar sehingga menjadi sebuah gambar utuh dan menarik. Melalui permainan ini, logika anak akan diasah agar bisa menentukan posisi potongan gambar yang tepat dan bagaimana cara memulainya. Misalnya dengan mengumpulkan potongan bagian tepi atau potongan gambar yang sudah terlihat jelas lebih dulu.
Agar anak bersemangat menyusun puzzle, pilih puzzle yang bergambar karakter kesukaannya. Selain itu, perhatikan jumlah dan ukuran puzzle. Anak usia balita biasanya direkomendasikan memainkan puzzle 9 pieces atau 12 pieces. Jika anak menunjukkan ketertarikan, bisa nih ditingkatkan level kesulitan puzzlenya.
Stacking toys
Stacking toys pada dasarnya merupakan permainan menyusun benda. Biasanya berupa bentuk donat atau kubus. Anak-anak diminta untuk menumpuk benda-benda tersebut dari yang besar hingga kecil menjadi sebuah menara. Pada saat bermain, anak akan berpikir secara kritis untuk membandingkan ukuran setiap benda. Mereka juga akan dilatih motorik halusnya.
Pasir Kinetik
Anak Anda suka main pasir di pantai? Kalau begitu, mainan edukatif pasir kinetik bisa jadi hadiah yang menarik untuk mereka. Pasir kinetik bisa dimainkan di rumah. Berbeda dengan pasir biasa, pasir kinetik ini teksturnya mudah dipadatkan dan dibentuk sesuka hati baik menggunakan cetakan ataupun tangan kosong.
Anak-anak jadi bisa menyalurkan kreativitas dalam membentuk suatu objek. Mereka juga bisa sekadar meremas atau menggenggam pasir untuk melatih otot tangan. Namun, Anda perlu mengawasinya selama bermain agar anak tidak menelan pasir tersebut.
Plastisin
Via Freepik
Plastisin atau biasa kita kenal sebagai lilin, memiliki konsep yang menyerupai pasir kinetik. Hanya saja teksturnya lebih padat. Permainan ini bisa melatih fokus dan kreativitas si kecil. Kalau pasir kinetik bisa dicetak, permainan plastisin membutuhkan effort lebih. Misalnya memisahkan adonan plastisin, memipihkannya, serta menggulungnya untuk membuat bulatan.
Rumah-rumahan
Kalau edukasi untuk perkembangan otak dan motorik sudah, jangan lupa selingi mainan edukasi seputar kegiatan sehari-hari. Salah satunya dengan mainan set rumah-rumahan. Biasanya anak suka meniru kegiatan rumah tangga yang dilakukan orangtuanya, tapi kalau pakai alat sungguhan tentu bahaya dan berat. Maka permainan set rumah-rumahan patut dipertimbangkan. Dalam set mainan rumah-rumahan biasanya ada alat bersih-bersih, alat masak, dan sebagainya.
Demikian rekomendasi mainan anak balita yang edukatif untuk buah hati tercinta. Ketika hendak membeli mainan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama dari aspek keamanan. Hindari mainan dengan ukuran terlalu kecil karena rawan tertelan. Pilih juga mainan yang minim sambungan elektrik untuk menghindari korsleting saat dimainkan.