Pengalaman belajar yang menyenangkan tak hanya bisa diperoleh di ruang kelas. Anda mungkin termasuk orang tua yang sudah kerap mendengar field trip sebagai salah satu metode belajar yang telah banyak diterapkan di dunia pendidikan. Metode field trip mengajak para siswa untuk belajar di luar kelas dengan mengunjungi suatu tempat. Cara mengajar seperti ini banyak diminati para siswa yang menginginkan suasana belajar yang tidak membosankan. Bagaimana pun, suasana belajar tetap menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri pada anak.
Field trip atau yang dikenal pula dengan karya wisata, memang identik dengan aktivitas yang lebih santai dibandingkan proses belajar mengajar yang dilakukan di dalam kelas. Field trip kerap digunakan oleh tenaga pendidik untuk mengenalkan sejarah dan budaya, terutama kepada anak-anak yang mudah merasa jenuh.
Namun field trip sendiri bukan sekadar rekreasi untuk menghilangkan kepenatan, melainkan untuk belajar mengeksplorasi mata pelajaran tertentu dengan cara yang lebih menyenangkan. Para siswa akan diajak mengeksplorasi objek tertentu dalam situasi yang sesuai dengan kenyataan.
Perlu diperhatikan pula bahwa meski proses belajar telah dilakukan di luar kelas, pilihan field trip juga sangat menentukan efektivitas sebuah pelajaran bisa diterima dengan baik oleh para siswa.
Berikut adalah 5 pilihan field trip yang tepat untuk mengenalkan sejarah dan budaya kepada anak-anak:
1. Museum
Source – youtube
Apa yang pertama kali terpikirkan setelah mendengar kata museum? Sebagian dari kita mungkin akan langsung berpikir tentang sebuah tempat yang membosankan, bangunan dan koleksi yang sudah tidak terawat, dan beragam stigma negatif lainnya tentang museum. Namun jangan berkecil hati dahulu, bisa jadi bayangan-bayangan buruk tentang museum hanya ada pada zaman Anda kecil dulu. Karena saat ini, belajar tentang sejarah dan budaya juga bisa dilakukan di museum-museum yang dijamin membuat anak-anak Anda betah berada di sana.
Museum sendiri begitu banyak macamnya, semua tergantung koleksi yang ada di dalamnya. Ada museum yang mengoleksi benda-benda bersejarah dan ada pula yang menjadi tempat penyimpanan benda-benda seni yang lekat dengan produk-produk budaya yang dihasilkan masyarakat Indonesia.
2. Taman Hiburan
Source – djangki
Taman hiburan tidak selalu identik dengan wahana permainan. Di tempat tersebut juga tersedia banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk mengenalkan sejarah dan budaya kepada anak-anak. Di Taman Hiburan Jatim Park 1 yang berada di Kota Batu, Jawa Timur misalnya, terdapat diorama-diorama yang menampilkan pakaian tradisional, senjata daerah, serta alat musik khas yang ada di setiap provinsi di Indonesia.
3. Kompleks Percandian
Source – catatanharianabg
Tak sulit menemukan bangunan-bangunan bersejarah jika Anda tinggal di Indonesia. Kompleks percandian menjadi pilihan field trip yang bisa dikunjungi untuk memperkenalkan akulturasi budaya kepada anak-anak. Mengajak anak-anak ke kompleks percandian untuk belajar tentang sejarah dan budaya, sekaligus bisa digunakan sebagai kesempatan untuk menunjukkan kepada mereka tentang keberagaman yang ada di bumi pertiwi.
4. Keraton
Source – wikipedia
Keraton menjadi salah satu destinasi wisata untuk mempelajari banyak hal tentang sejarah Indonesia sekaligus untuk memperdalam wawasan anak-anak dalam mengenal budaya khususnya masyarakat Jawa.
5. Kota Lama
Source – anekatempatwisata
Menimba sejarah juga bisa dilakukan dengan mengunjungi sudut kawasan berlabel Kota Lama. Kota lama yang terkenal di Indonesia ada di Jakarta dan Semarang. Terdapat banyak peninggalan masa kolonialisme di kawasan Kota Lama. Mengajak anak-anak ke kawasan Kota Lama bisa membuat mereka seolah-olah sedang kembali ke jaman penjajahan dahulu. Apalagi terdapat banyak bangunan bersejarah bergaya arsitektur barat yang seakan menghidupkan kembali sejarah masa lampau Indonesia yang pernah dijajah Belanda.
Metode belajar seperti field trip dinilai lebih efektif untuk mengenalkan sejarah dan budaya pada anak dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan tersebut pun membuktikan bahwa aktivitas bermain juga bagian dari proses belajar.
