Mendeteksi bakat si kecil sejak dini sangat penting untuk kelancaran tumbuh kembangnya. Hal tersebut disebabkan orang tua memiliki cukup waktu untuk mengasah bakat tersebut. Anak juga lebih bahagia karena menemukan hal yang menjadi minatnya.
Akan tetapi, tidak semua anak menunjukkan bakatnya dengan jelas. Beberapa di antara mereka membutuhkan stimulus terlebih dahulu untuk mendeteksi bakatnya. Nah, tugas Anda sebagai orang tua adalah memberikan rangsangan tersebut dari minat mereka.
Jangan bingungm Bunda. Berikut ini adalah 5 cara mendeteksi bakat anak sejak dini yang dapat Anda coba.
Menganalisis Anak pada Periode Penting
Langkah pertama untuk memaksimalkan perkembangan anak adalah mengamatinya pada periode penting. Periode tersebut dialami saat anak berusia 4 – 14 tahun. Pada usia 4 tahun, anak mulai tumbuh fisik dan mentalnya. Di situlah, anak mulai terlihat minatnya.
Usia 4 – 7 tahun sebetulnya periode penting perkembangan anak. Saat masuk sekolah dasar pada usia 7 tahun, perkembangan fisik anak telah sempurna. Anak menuju kematangan mental. Pada tahap selanjutnya, usia 7– 14 tahun anak mulai memperlihatkan potensinya.
Tugas orang tua untuk mendeteksi bakat anak sejak dini dapat dilakukan dengan memantau anak secara khusus pada periode tersebut. Pada usia-usia tersebut, Anda sebagai orang tua dapat akan mulai melihat bakat anak. Apakah anak lebih menyukai seni, sains, bahasa, olahraga, atau lainnya? Jadi, Bunda, jangan lewatkan periode penting tersebut, ya!
Mengamati Tipe Kecerdasan Anak
Untuk mengamati jenis bakat anak, Anda dapat menyimpulkan berdasarkan tingkat kecerdasan anak dari berbagai tipe kecerdasan. Misalnya, anak memiliki kecerdasan bahasa yang bagus. Ciri-cirinya mudah berkomunikasi dengan orang lain, tidak canggung pada situasi tertentu, senang berkomentar, dan sering bertanya.
Ada pula yang sebaliknya, anak memiliki kecerdasan matematis. Bisanya, dia menyukai mata pelajaran berhitung. Anak tersebut biasanya teliti. Mungkin saja, anak Anda berbakat di bidang seni. Dengan kebiasaan bermusik atau bernyanyi setiap hari. Silakan amati tipe kecerdasan anak Anda!
Memberikan Ruang untuk Beraktivitas
Setelah Anda mengetahui minat anak, sebaiknya berikan waktu kepadanya untuk mengembangkan bakat. Selain mengamati tipe kecerdasan anak, Anda juga harus memberikan ruang kepada mereka untuk berekspresi.
Anda juga sebaiknya memfasilitasi anak untuk mengembangkan bakatnya. Misalnya, mengakomodasi mereka untuk les musik bagi anak Anda yang berminat di bidang musik. Anak Anda yang menonjol di bidang linguistik atau bahasa dapat diakomodasi untuk mengikuti lomba pidato, lomba baca puisi, atau lomba menulis cerita.
Ruang untuk beraktivitas tersebut merupakan slaah satu cara untuk mengasah bakat yang dimiliki anak. Selamat mencoba!
Mendukung Bakat Mereka
Jangan lupa juga untuk memberikan dukungan terhadap bakat mereka. Bentuk dukungan tersebut bermacam-macam. Dengan mengizinkan dan memfasilitasi anak untuk mengikuti les dan lomba misalnya.
Akan tetapi, Anda dapat memberikan dukungan lainnya dengan memberikan perhatian yang lebih terhadap hal yang disukai anak. Perhatian tersebut misalnya menanyai tentang hal-hal yang disukai anak, membahasnya bersama-sama, mengantarkan mereka les, maupun melatih anak sebelum lomba.
Nah, perhatian-perhatian tersebut akan membuat anak makin semangat untuk menekuni bakatnya.
Mendiskusikan Hasil Pengamatan dengan Anak
Mendetekasi bakat anak sebaiknya juga dilanjutkan dengan berdiskusi. Fungsi dari diskusi tersebut adalah mengonfirmasi anak betul-betul menyukai hal yang Anda simpulkan sebagai bakat anak.
Hasil diskusi tersebut akan menjadi penguat anak untuk memilih jalur bakatnya. Akan tetapi, jangan tutup ruang gerak anak untuk melakukan hal-hal baru di luar itu. Berikan anak berbagai pengalaman yang menjadi pelajaran baginya kelak.
Mendeteksi bakat anak sejak dini juga dapat menguatkan karakter anak. Anak memiliki tujuan dan bidang yang jelas dan terarah secara sistematis. Anak juga akan mengisi hari-hari mereka dengan kegiatan positif yang membentuk karakter baik.