Berat badan merupakan salah satu parameter antropometri yang biasa digunakan untuk menilai kondisi gizi anak. Idealnya, rata-rata berat badan anak laki-laki pada usia 2-6 tahun bertambah 2-3 kg per tahun. Sedikit berbeda pada anak perempuan, rata-rata berat badan bertambah 1-2 kg per tahun pada usia 2-6 tahun.
Pertumbuhan berat badan anak dipengaruhi oleh dua faktor utama. Faktor pertama merupakan faktor intrinsik yaitu genetik. Faktor kedua adalah faktor ekstrinsik yaitu asupan gizi. Kedua faktor ini menyebabkan variasi kecepatan pertumbuhan anak menjadi sangat beragam.
Kenaikan berat badan beberapa anak mungkin tidak secepat anak lainnya. Selama kenaikan tersebut masih dalam kisaran normal, maka Bunda tidak perlu mencemaskan apa-apa. Akan tetapi, berat badan anak yang tidak bertambah atau bahkan berkurang adalah tanda adanya gangguan.
Faktor utama berat badan anak tidak bertambah adalah adanya masalah nutrisi. Asupan nutrisi yang tidak memadai sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Akan tetapi, bila berat badan anak Bunda turun bahkan secara tiba-tiba maka hal ini perlu mendapat perhatian lebih.
Beberapa penyakit menampakkan gejala turunnya berat badan si penderita. Pada kasus yang menimpa anak-anak, berat badan dapat turun secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Bila Bunda menemukan penurunan tiba-tiba pada anak, 3 penyakit ini perlu diwaspadai.
Penyakit celiac
Penyakit celiac merupakan suatu gangguan pada sistem pencernaan, terutama pada usus halus. Gangguan ini disebabkan oleh suatu reaksi autoimun yang mengakibatkan kerusakan pada usus halus. Gluten, suatu protein yang terdapat di biji-bijian gandum, memicu respons imun yang tidak normal sehingga zat imun tubuh akan menyerang usus halus.
Respons imun yang tidak normal ini diduga disebabkan oleh faktor genetika. Oleh sebab itu, penyakit celiac dapat diturunkan ke keturunan berikutnya. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal World Journal Gastroenterol pada tahun 2012 menyebutkan bahwa penyakit celiac umumnya ditemukan pada anak dengan gejala diare kronis, distensi abdomen, dan gagal tumbuh.
Kerusakan usus akibat reaksi autoimun menyebabkan gangguan pada penyerapan nutrisi. Akibatnya anak akan kekurangan nutrisi dan sulit menambah berat badan. Bila hal ini dibiarkan berlarut maka pertumbuhan anak akan terganggu dan dapat memicu timbulnya penyakit autoimun lainnya.
Untuk dapat menegakkan diagnosis adanya penyakit celiac, tidak hanya berat badan anak yang diperiksa. Terdapat serangkaian tes yang perlu dilakukan oleh dokter.
Penyakit tuberkulosis
Penurunan berat badan pada anak-anak tanpa sebab yang jelas dapat menjadi gejala infeksi tuberkulosis. Kontak dengan penderita tuberkulosis atau menderita batuk lebih 3 minggu menjadi penguat kecurigaan adanya infeksi tuberkulosis.
Sebelum menegakkan diagnosisnya, dokter akan melakukan serangkaian tes. Pemeriksaan tuberkulin (Tes Mantoux) dan foto toraks diperlukan untuk hal tersebut.
Penyakit cacingan
Penyakit akibat infeksi cacing masih menjadi endemis di negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2013, angka prevalensi penyakit cacingan di Indonesia masih berkisar 28%. Diperkirakan setiap orang yang terinfeksi membawa 6 cacing di tubuhnya.
Infeksi cacing pada anak erat kaitannya dengan masalah malnutrisi. Hal ini dikarenakan asupan nutrisi dari makanan tidak dapat diserap oleh tubuh. Akibatnya, berat badan anak akan sulit bertambah.
Gejala yang menyertai penyakit cacingan cukup beragam walaupun infeksi dari beberapa jenis cacing cukup spesifik. Keluhan anus yang gatal pada malam hari merupakan contoh gejala infeksi cacing kremi. Selain itu, adanya cacing di tinja anak menjadi bukti kuat adanya infeksi cacing.
Infeksi cacing dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah dibanding sekedar berat badan yang turun. Anemia sangat mungkin terjadi pada anak yang terinfeksi cacing tambang. Diare hingga tinja berdarah juga dapat terjadi pada anak yang terinfeksi caing gelang.
Menegakkan diagnosis untuk suatu penyakit merupakan keahlian dari seorang dokter. Oleh karena itu, anak yang sulit menambah berat badan perlu Bunda pantau agar dapat dikonsultasikan kepada dokternya.