Usia anak-anak merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif yang berguna bagi kehidupannya kelak. Saat itulah anak diajarkan menghargai orang lain dengan cara berteman yang baik dengan sebayanya.
Jika anak berteman yang baik dengan sebayanya, akan mendatangkan sifat empati, menyayangi, dan menghargai orang lain. Sebagai orang tua, Anda berkewajiban untuk menumbuhkan sifat-sifat tersebut pada diri anak melalui hubungannya dengan teman.
Berikut ini adalah 5 tips berteman yang baik agar anak dapat belajar dari teman sebayanya.
Berteman dengan Tulus
Ajarilah anak untuk tulus dalam berteman. Tulus berarti tidak mengharapkan apa pun dari teman, selain melakukan kebaikan bersama-sama. Artinya, pertemanan tersebut tidak terjalin karena mengharapkan sesuatu dari teman tersebut.
Janganlah berteman dengan anak yang pandai agar bisa dimanfaatkan saat ada tugas sekolah. Berilah pengertian kepada anak bahwa tujuan berteman dengan anak yang lebih pandai agar dapat meniru cara belajarnya.
Melakukan Hal-Hal Positif Bersama
Mengajari anak untuk berteman dengan siapa saja bukan berarti membiarkan anak memilih teman yang kurang tepat. Berteman yang baik berarti melakukan hal-hal positif saat bersama mereka. Misalnya, belajar bersama, membaca buku, atau sekadar bermain bersama pada waktu yang tepat.
Saat anak sudah terbiasa melakukan hal-hal tersebut, akan menjadi kebiasaan bagi mereka. Selain itu, anak lebih bersemangat melakukan aktivitas yang baik karena bersama-sama dengan teman.
Selain positif dari segi aktivitas, pantaulah anak untuk berteman dengan anak-anak yang baik sifatnya. Misalnya, jujur dan suka menolong. Hal-hal baik tersebut yang akan diapelajari anak dari teman sebayanya.
Selalu Tersenyum kepada Teman
Orang tua harus selalu memantau pergaulan anak. Apalagi di usia yang masih sangat muda, anak belum bisa berpikir dengan matang menghadapi konflik dengan sesama teman.
Berilah pengertian kepada anak bahwa berteman yang baik berarti menciptakan suasana nyaman tanpa permusuhan. Saat anak sedang bermusuhan dengan temannya, cobalah untuk menjadi orang tua yang bijak dengan mencari tahu penyebabnya.
Sebagai cara untuk menangani konflik, ajaklah anak untuk tersenyum kepada teman-temannya dalam situasi apa pun. Senyum yang tulus akan menumbuhkan suasana positif. Hal tersebut merupakan awal interaksi yang baik di antara anak dengan teman-temannya. Senyum juga dapat mencegah kesalahpahaman yang menyebabkan permusuhan.
Berkomunikasi dengan Sopan
Meskipun masih sangat muda, anak-anak perlu diajari cara berkomunikasi yang baik. Salah satunya adalah berbicara sopan kepada orang lain, termasuk berbicara dengan teman sebaya.
Anda perlu memberikan nasihat agar anak dapat menjadi pendengar yang baik untuk teman-temannya. Hal tersebut semata agar anak tidak memiliki sifat egois. Selain itu, perkataan yang kasar juga akan memicu perkelahian di antara teman.
Menghindari Perundungan
Persoalan perundungan atau bullying menjadi hal yang perlu diwaspadai pada pergaulan anak-anak masa kini. Perundungan pada anak-anak disebabkan oleh kurang perhatian dari orang tua, sering melihat kekerasan, dan naluri ingin berkuasa. Maka, hal-hal tersebut harus dihindarkan sedini mungkin.
Sebaiknya, anak diajari bersikap tegas kepada teman-teman yang menyebabkannya merasa tidak nyaman. Misalnya, teman-teman yang sering menyindir, menyinggung, atau menyakiti anak secara fisik dan psikis.
Anda perlu memberikan pengertian bahwa berteman yang baik berarti merasa nyaman dan aman. Bukalah komunikasi yang baik dengan anak agar mereka mau menceritakan teman-temannya kepada Anda.
Masa kanak-kanak merupakan saat yang paling tepat untuk membimbing anak menjadi pribadi yang tangguh. Selain nasihat dan contoh dari orang tua di rumah, anak juga membutuhkan penguatan dari lingkungan sekitar.
Perlu disadari bahwa berteman dengan sebaya merupakan hal yang penting bagi periode perkembangan anak. Dari sana, anak belajar tenggang rasa, simpati, empati, berbagi, dan menyayangi orang lain. Sifat-sifat tersebut tidak dapat Anda ajarkan sendiri kepada anak. Akan tetapi, mereka akan mempelajarinya dari interaksi dengan orang lain, yaitu teman sebaya.