Meta deskripsi: Kecerdasan emosional pada anak berpengaruh besar pada kepribadian dan posisinya dalam kehidupan bermasyarakat di masa depan nanti.
Setiap orang tua pastinya ingin memiliki buah hati yang cepat tanggap dan punya rasa empati atau kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, yang perlu Anda lakukan adalah mengenalkan tentang kecerdasan emosional pada anak. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali emosi atau perasaan diri sendiri dan orang lain, serta mengekspresikan perasaannya dalam bentuk empati kepada orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Anak yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi umumnya sangat ramah, mudah bergaul, kooperatif, percaya diri, dan cenderung memiliki prestasi akademis yang baik. Sama seperti kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional pada anak juga memerlukan perhatian yang tinggi karena dapat mempengaruhi kepribadian si kecil dan interaksinya dengan dunia luar di masa depan. Umumnya, seorang anak mulai menunjukkan kepekaannya terhadap emosi pribadi dan lingkungan sekitar pada usia dua hingga tiga tahun, sehingga pada tahapan periode emas ini peranan orang tua dalam membantu si kecil mengelola emosinya sangatlah penting.
Bagaimana sebaiknya respons orang tua ketika si kecil menunjukkan emosinya? Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengelola kecerdasan emosional pada anak:
Bantu si kecil mengenali emosinya
Ketika mengalami pergolakan emosi, si kecil mengekspresikannya dengan tantrum seperti melempar barang, memukul, berteriak, menangis, dan lain sebagainya. Reaksi tersebut wajar terjadi karena dia belum bisa memahami dan menceritakan apa yang dia rasakan dengan tepat. Di sini Anda harus peka dalam mengenali pemicu kemarahan si kecil dan memberitahu si kecil nama emosi yang dia rasakan. Misal ketika si kecil melempar mainannya karena diajak tidur siang, Anda dapat menanggapinya dengan “Adik kesal ya karena Bunda ajak tidur siang?”
Ajari si kecil cara mengekspresikan emosinya dengan positif dan menenangkan diri
Ketika si kecil mampu mengenali perasaan yang dia rasakan dan bisa mengungkapkannya secara langsung, maka lebih mudah bagi Anda untuk mengajarinya cara mengekspresikan emosi tersebut ke hal-hal positif. Bantu dia untuk menenangkan diri dengan cara mengatur pernafasan, memberi pelukan, mengajak bernyanyi, atau bernegosiasi tentang cara pelampiasan emosi yang aman bagi si kecil. Salah satu pelampiasan tersebut misal memperbolehkan si kecil melempar benda dengan aman seperti bola atau bantal.
Bantu si kecil memahami emosi orang lain dan berempati
Pertama-tama, ajak si kecil mengenali emosi atau perasaan seperti apa yang dialami oleh orang lain. Misal ketika dia melihat temannya menangis karena terjatuh, tanyakan pada si kecil penyebab temannya menangis. Kemudian sentuh sisi emosionalnya dengan menanyakan apa yang dia butuhkan seandainya yang jatuh adalah dirinya. Tujuan melatih kepekaan si kecil dengan cara seperti ini adalah agar dia mau memahami perasaan orang lain serta memiliki kesadaran atau keinginan untuk memberikan pertolongan. Terakhir, sertakan pujian untuk mendorong semangatnya membantu sesama, misal seperti ucapan terima kasih atau katakan bahwa yang dia lakukan itu hebat.
Berikan contoh yang baik
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua adalah panutan bagi anaknya. Terlebih pada tahapan periode emas ini, si kecil adalah peniru yang baik. Semua perkataan dan perbuatan orang tuanya terekam dan tertanam diotaknya. Oleh karena itu, Anda pun perlu menunjukkan rasa empati dan perilaku cepat tanggap pada orang lain dan lingkungan sekitar. Tindakan Anda tersebut secara tidak langsung membangkitkan kecerdasan emosional pada anak. Contoh yang baik secara tidak langsung juga dapat membangun rasa patuh tanpa paksaan.
Kecerdasan emosional pada anak secara tidak langsung akan memengaruhi kehidupan mereka di masa depan. Seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik cenderung memiliki kepribadian dan etika yang baik, serta lebih mudah diterima dalam masyarakat maupun dunia kerja. Oleh karenanya, yuk, bantu si kecil mengelola emosinya sejak dini.