Seiring dengan perkembangan usia si kecil, Anda sebagai orang tua pasti paham betapa pentingnya ajarkan anak gunakan toilet sejak dini. Ada banyak cara sukses toilet training yang bisa Anda ikuti. Sebenarnya, seberapa penting hal ini dan apa saja yang harus Anda perhatikan sebelum mengajarkan anak menggunakan toilet sendiri?
Waktu yang Tepat untuk Mengajarkan Anak ke Toilet Sendiri
Menurut data riset Academy of Family Physician di Amerika Serikat terjadi perubahan kebiasaan ajarkan anak gunakan toilet selama empat dekade terakhir. Jika dulu anak mulai diajari ke toilet sendiri di atas usia 18 menjadi di antara usia 21 hingga 36 bulan. Di antara sekian banyak anak, hanya 40% hingga 60% saja yang berhasil menuntaskan toilet training di usia 36 bulan.
Bagaimana perubahan ini bisa terjadi? Apa karena ada evolusi pada kontrol kandung kemih anak? Sepertinya tidak. Jawabannya berkisar pada penemuan dan perubahan budaya tertentu.
Dulu banyak orang yang tidak memiliki mesin cuci dan pengering. Perkembangan teknologi popok sekali pakai pun belum berkembang seperti sekarang. Karena dulu semua harus serba manual dan pencucian popok kain sangat merepotkan, banyak orang tua yang memutuskan untuk ajarkan anak gunakan toilet lebih awal.
Sekarang orang tua banyak yang sibuk dan tidak memiliki waktu khusus untuk ajarkan anak gunakan toilet. Ketersediaan popok sekali pakai yang harganya cukup terjangkau juga menjadi alasan lain kenapa orang tua memilih untuk menunda toilet training hingga mereka cukup dewasa untuk bisa ke kamar mandi sendiri.
Mengapa Ajarkan Anak Gunakan Toilet Sejak Dini Itu Penting?
Jika membayangkan kembali masa kecil Anda, menggunakan toilet sendiri mungkin bukan perkara sulit. Beda jika sekarang Anda berada di posisi orang tua. Hal ini menjadi masalah tersendiri yang kadang membuat Anda kebingungan.
Karena Anda tidak bisa mengontrol kapan si kecil ingin buang air dan Anda juga tidak bisa selalu membantunya, penting untuk ajarkan anak gunakan toilet sejak dini. Simak beberapa alasan kenapa hal ini perlu Anda lakukan sebagai orang tua:
- Memangkas pengeluaran untuk membeli popok sekali pakai
- Anak harus lebih mandiri karena Anda ingin memasukkannya ke program prasekolah atau saat ia berkunjung ke kolam renang umum
- Anda mungkin mulai lelah terus menerus membantunya mengganti popok atau ke kamar mandi
- Anda mungkin merasa jika keberhasilan Anda sebagai orang tua juga bisa dinilai dari keberhasilan Anda ajarkan anak gunakan toilet
Selain itu, semakin besar usia si kecil dan semakin banyak teman bermainnya akan menjadi tekanan tersendiri. Anda tentu tidak mau ia diejek oleh teman-teman sebayanya karena masih menggunakan popok padahal mereka sudah bisa ke kamar mandi sendiri bukan? Menanamkan kemandirian mengurus tubuh sendiri juga menjadi alasan kenapa ajarkan anak gunakan toilet sejak dini itu penting.
Apa Saja yang Harus Diajarkan?
Selain mengajarkan pentingnya tanggung jawab, ada langkah demi langkah yang harus Anda ajarkan pada si kecil seperti:
- Mengetahui kapan waktunya ia harus ke kamar mandi
- Memberitahu kapan waktunya berhenti bermain
- Memberitahu bagaimana caranya ke kamar mandi dan membuka pintu
- Membuka celana (termasuk membuka kancing/ritsletingnya)
- Memberitahu si kecil cara menggunakan toilet
- Mengambil tisu dan membersihkan diri
- Menge-flush (menyiram) toilet
- Mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkannya.
Dengan mengikuti langkah demi langkah di atas, Anda akan lebih mudah ajarkan anak gunakan toilet sejak dini. Selain faktor-faktor teknis di atas, Anda tentu saja tidak boleh mengabaikan hal-hal bersifat psikologis. Ketahui kapan anak benar-benar siap sehingga toilet training bisa berjalan dengan sukses.