Ketika berusia 0-1 tahun, kemampuan anak masih mengandalkan pendengaran. Setelah berusia 2 tahun, fungsi-fungsi visualnya mulai dapat berkembang. Kemampuan mengakomodasikan mata juga sudah baik, sehingga dapat melihat sesuatu dengan lebih jelas. Dengan demikian, mengenalkan warna pada anak sangat baik dilakukan ketika memasuki usia 2 tahun.
Pada usia 2 hingga 3 tahun, mata anak sudah dapat membedakan warna. Akan tetapi mereka baru bisa menyebutkan nama dengan benar setelah Anda mengajarkannya. Pada usia tersebut, anak masih menggunakan memori dasar untuk mengenal warna. Sehingga Anda perlu mengenalkan warna dengan benar supaya mereka mengingatnya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan warna pada anak, yaitu:
Kenalkan warna primer dahulu
Pada usia dua tahun, mulailah mengenalkan warna pada anak dengan tiga warna primer (merah, biru, kuning) terlebih dahulu. Setelah itu, Anda dapat mengenalkan dengan warna-warna turunan seperti hijau, merah muda, dan oranye.
Mengenalkan dengan menunjukkan objek
Mengenalkan warna tidak harus dengan alat peraga khusus. Anda dapat menunjuk objek di sekitar sekaligus menerangkan warnanya. Misalnya menunjuk langit dan mengatakan warna biru. Jika sering dilakukan, anak akan hafal sedikit demi sedikit.
Anda juga dapat mengenalkan warna lewat aktivitas seperti memilih pakaian. Selipkan warna pada setiap pembicaraan dengan anak. Contohnya, meminta tolong mengambil barang dengan warna biru, atau yang lain. Dengan cara ini anak dapat mengingat dan menghayati warna dengan baik.
Gunakan waktu khusus
Sediakan waktu khusus bagi anak untuk belajar mengenal warna setidaknya 15 hingga 20 menit setiap hari untuk menyeimbangkan pengetahuan yang dimiliki dengan pertumbuhan saraf otaknya.
Apabila anak sulit untuk mengingat atau menghafal, lakukan penambahan intensitas belajar mengenal warna sambil bermain. Anda dapat menggunakan satu hari untuk mengenal satu warna agar anak mudah menghafal.
Jika anak menyebutkan warna yang salah, jangan menyalahkan atau memarahi, sebaliknya beri tahu warna yang benar dengan cara yang menyenangkan. Yang perlu diingat, jangan memaksa anak belajar dengan terlalu serius karena akan membuat mereka tidak nyaman.
Ucapkan warna dengan jelas
Sebutkan warna dengan pengucapan yang jelas sehingga mereka memahami perbedaannya. Gunakan juga ekspresi wajah dengan tepat agar anak belajar dari mendengar, melihat, dan mengalami. Jangan bertanya kepada anak, “Ini warna apa?” karena hanya akan membuat mereka menjadi bingung. Sebaliknya, berikan instruksi yang jelas ketika Anda ingin anak mengenali warna, contohnya “Coba, ambil topi yang warnanya hijau.”
Kreatif mengenalkan warna kepada anak
Mengenalkan warna pada anakdapat dilakukan dengan lagu-lagu anak seperti Balonku Ada Lima, dan Pelangi.Gunakan video atau gambar sesuai dengan lagu untuk memudahkan mereka mengingat warna.
Cara lainnya, Anda dapat menekankan pengenalan warna dengan perbandingan. Misalnya ketika membeli mainan, jelaskan bola yang biru untuk kakak, yang merah untuk adik.
Kenalkan dengan sentuhan
Tidak hanya warna mengenalkan lewar benda-benda di sekitar sambil menunjuk atau sambil menggunakannya. Anda juga perlu mengenalkan warna pada anak lewat sentuhan. Kenalkan warna sambil mengajak mereka memegang objek, seperti buah apel yang berwarna merah atau pisang yang berwarna kuning.
Kenalkan juga melalui tekstur, misalnya daun berwarna hijau dengan menyentuh atau meraba permukaannya. Dengan pengenalan lewat sentuhan, semakin memudahkan mereka untuk menghafal warna.
Mengenalkan warna pada anak hingga mereka mampu menghafal tidak sama satu dengan yang lainnya. Ada yang cepat, ada pula yang lambat. Oleh karena itu Anda harus mengetahui kemampuan anak, apakah lebih dominan kemampuannya mendengar atau melihat. Dengan demikian Anda akan lebih mudah menemukan metode belajar yang sesuai.