Memiliki 2 anak atau lebih memang menyenangkan karena suasana di rumah jadi semakin hidup dan ceria. Ada saja tingkah laku anak yang membuat kita semua tersenyum. Tapi, perlu diingat juga kalau memiliki anak lebih dari 1 berarti ada kemungkinan kakak beradik tersebut akan berkelahi. Penyebabnya beragam. Bisa jadi karena perbedaan kepribadian, rebutan mainan, iri hati, kompetisi, hingga perbedaan usia yang terlalu jauh.
Perkelahian kakak adik pada masa kecil dengan alasan-alasan tersebut masih tergolong wajar. Namun, sebagai orangtua Anda harus menengahi anak-anak agar perkelahian ke depannya dapat diminimalisir dan mereka bisa tumbuh dengan akur. Karena bukankah seharusnya kakak beradik saling menyayangi dan membantu?
Lalu, apa sih yang perlu orangtua lakukan ketika kakak dan adik berkelahi? Ini cara mendidik anak yang benar
Tidak memihak salah satu anak
Tidak dapat dipungkiri, terkadang perkelahian terjadi memang karena ada salah satu anak yang bersikap kurang baik. Pada saat seperti ini kebanyakkan orangtua akan segera membela anak yang benar dan berakhir memihak salah satu anak. Kebiasaan ini hanya akan membuat anak lainnya merasa sakit hati dan tidak disayang orangtua.
Sebaiknya, jangan buru-buru memutuskan siapa yang salah dan yang benar. Anak yang menurut Anda salah, bisa jadi memiliki alasan tersendiri mengapa ia memulai pertengkaran terlebih dulu. Jadi, tanyakan apa penyebab pertengkaran dan perasaan masing-masing anak secara terpisah. Lalu nasihati keduanya, terlepas dari siapa yang benar dan salah.
Hindari memberi label korban dan pelaku. Anak yang dilabeli sebagai korban secara tidak sadar akan berperilaku lebih lemah dan anak yang dilabeli pelaku akan semakin berpeluang untuk memulai perkelahian lagi.
Bimbing anak menyelesaikan konflik dengan positif
Via Freepik
Anak-anak yang berkelahi biasanya akan berakhir dengan saling mendiamkan dan melempar pandangan sinis. Hal ini hanya akan semakin menjauhkan mereka. Sebagai orangtua, bimbinglah anak untuk belajar menyelesaikan konflik dengan positif. Dalam artian tidak ada kata kasar, nada tinggi, bahkan pukulan.
Ajak anak-anak untuk saling mendengar curahan hati satu sama lain. Lalu tentukan solusi atas permasalahan yang menyebabkan perkelahian. Selain belajar diskusi, anak-anak juga bisa semakin memahami kepribadian satu sama lain dan saling menghargai.
Menegur dengan tenang jika sudah berlebihan
Saking emosinya, anak-anak juga bisa berlebihan saat bertengkar. Mulai dari melontarkan kata kasar hingga membuat saudaranya sakit hati atau bahkan memukul dan melempar barang. Kalau sudah demikian, orangtua perlu segera turun tangan dan menegur.
Beri pemahaman kepada anak kalau marah itu wajar. Tapi tidak perlu sampai melakukan hal berlebihan seperti tadi. Ajak anak untuk meluapkan emosi melalui curhatan dengan nada tenang. Dari sini orangtua bisa bantu masing-masing anak saling memahami satu sama lain dan memberi solusi.
Puji anak ketika akur
Pada umumnya para orangtua akan membiarkan anak menikmati masa-masa selagi akur. Tapi sering menegur ketika ada perkelahian. Padahal ketika anak sedang akur, mereka butuh diapresiasi agar semakin paham kalau saudara kandung seharusnya bersikap demikian.
Tidak perlu dipuji secara berlebihan. Cukup katakan kalimat sederhana seperti “Wah seru banget nih kalau main berdua” atau “Terima kasih ya kak, sudah berbagi mainan dengan adik”.
Lakukan kegiatan bersama
Via Freepik
Parents, tahukah Anda dengan melakukan kegiatan bersama, maka bonding antar saudara bisa semakin erat? Aneka kegiatan yang bisa dilakukan adalah menonton film, merawat hewan peliharaan, liburan, main di playground, dan sebagainya.
Melalui kegiatan tersebut anak-anak akan belajar untuk bekerja sama, saling membantu, dan berbagi kesenangan. Lama kelamaan kakak beradik akan paham kalau menghabiskan waktu dengan perasaan senang dan bahagia lebih layak diperjuangkan daripada harus bertengkar.
Ingatlah kelima tips yang perlu orangtua lakukan ketika kakak adik berkelahi tadi! Tapi, harapannya semoga perkelahian tersebut tidak pernah terjadi dan kakak adik saling menyayangi ya.