Apa tanggapan Anda jika bertemu dengan anak hiperaktif yang susah untuk diajak duduk manis? Pastinya sedikit menjengkelkan, ya. Mereka bukan anak yang menyebalkan, kok. Anak yang hiperaktif ini butuh penanganan khusus dan mereka butuh perhatian kita.
Anak hiperaktif dikenal juga dengan nama anak ADHD (Affection Deficit Hiperactivity Disorder). Anak ADHD cenderung sulit untuk fokus kepada satu hal. Selain itu, anak ADHD memiliki tingkat keaktifan yang luar biasa, melebihi tingkat keaktifan anak pada umumnya.
Penyebab Anak Hiperaktif
Hingga saat ini, belum terungkap penyebab pasti dari anak hiperaktif. Namun, beberapa peneliti meyakini bahwa tingkah laku yang terlampau aktif ini dipicu oleh perkembangan otak yang tidak semestinya. Beberapa gen dalam tubuh anak ADHD berbeda dari gen anak pada umumnya.
Selain itu, faktor lingkungan juga berpengaruh, lo. Seorang anak bisa menjadi anak ADHD jika dia di dalam sebuah lingkungan yang kurang kondusif, misalnya di dalam keluarga yang sering ada konflik, orang tua yang terkena kasus kriminal, dan orang tua yang memiliki gangguan kejiwaan, misalnya psikopat.
Gejala Anak Hiperaktif
Tanda anak ADHD sangat beragam. Berikut beberapa tanda anak ADHD:
- Kurang bisa atau tidak bisa memusatkan perhatian pada satu hal. Anak hiperaktif cenderung susah untuk memusatkan perhatian pada satu hal. Maka, anak ADHD biasanya cenderung mengabaikan penjelasan guru ketika di kelas dan nasihat orang tua ketika di rumah.
- Tidak bisa tenang atau diam. Anak hiperaktif cenderung memiliki kebutuhan untuk terus bergerak. Maka, anak ADHD tidak bisa dikontrol pergerakannya. Dia akan terus bergerak hingga tubuhnya merasa lelah.
- Reaktif. Anak ADHD akan segera bereaksi atas sesuatu yang muncul. Misalnya, langsung marah ketika ada teman yang tidak sengaja menyenggol tubuhnya, langsung tidak terima atau membantah ketika temannya memberi saran atau kritik, dan langsung merasa cemas jika tiba-tiba ditempatkan pada suatu situasi yang baru.
- Impulsif. Anak ADHD biasanya bertindak secara tiba-tiba tanpa perencanaan atau pertimbangan yang matang. Misalnya, tiba-tiba merebut pensil teman ketika temannya sedang mengerjakan tugas di sekolah dan mengambil mainan teman secara tiba-tiba ketika sedang bermain bersama.
Tips Mengatasi dan Menenangkan Anak Hiperaktif
Anak ADHD bukan seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental, ya. Mereka hanya perlu ditenangkan dan diperlakukan dengan cara yang tepat. Berikut ini tips mengatasi dan menenangkan anak ADHD:
1. Atur Pola Tidur Anak
Aturlah pola tidur anak sehingga anak memiliki jadwal tetap untuk tidur siang dan tidur malam. Dengan jadwal tidur yang terencana, otak anak akan belajar menerima sesuatu yang lebih terstruktur. Maka, diharapkan gejala yang ada pada anak hiperaktif bisa berkurang.
2. Dorong Anak untuk Melakukan Kegiatan Positif
Anak ADHD cenderung susah diam. Hal ini bisa Anda manfaatkan untuk mengisi kegiatannya dengan hal-hal yang positif, misalnya membersihkan rumah, mengerjakan PR, dan memasak. Baca tips INI untuk membuat anak tertarik belajar memasak.
3.. Beri Penghargaan
Jika anak melakukan hal-hal yang positif, jangan lupa beri dia penghargaan sederhana, misalnya pujian, atau masakan kesukaan untuknya.
4. Ajaklah Anak Berolahraga
Olahraga secara rutin bisa membantu anak menyalurkan energinya. Selain itu, olahraga membantu otak anak berkembang sempurna sehingga gejala hiperaktif yang dia alami bisa berkurang.
5. Ajak Anak Berkonsultasi kepada Psikiater
Cara yang terakhir merupakan cara pamungkas jika Anda tidak bisa menenangkan anak ADHD secara mandiri. Dengan bantuan seorang psikiater, anak akan diberi terapi untuk mengurangi gejala hiperaktifnya.
Nah, itulah 5 tips mengatasi dan menenangkan anak ADHD. Semoga bisa bermanfaat, ya.