Sifat mengadu ternyata bisa menyebalkan dan memicu munculnya dampak-dampak negatif baik untuk kepribadian anak ataupun korban yang sering diadukan. Hubungan sosial anak dengan teman-temannya dapat merenggang. Anak juga tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri karena terus-terusan mengadu ke orangtua dan berharap orangtua yang menyelesaikan masalah mereka.
Sebenarnya, apa sih yang menyebabkan anak jadi hobi mengadu? Yuk, pahami penyebabnya biar tahu cara yang tepat untuk mengatasinya!
Mengartikan peraturan sebagai sesuatu yang harfiah
Anak-anak dalam usia pertumbuhan masih memiliki kemampuan kognitif yang terbatas. Ketika ada suatu peraturan, mereka cenderung mengartikannya sebagai sesuatu yang harfiah dan abstrak. Pada saat anak diminta untuk mengikuti sebuah peraturan, mereka mengira itu adalah sebuah kewajiban dan semua teman-temannya harus mengikuti peraturan yang sama. Padahal, bisa saja peraturan tersebut harusnya hanya diterapkan di lingkungan rumah dan tidak sesuai dengan kondisi anak lainnya.
Pada akhirnya si kecil akan merasa marah karena ada anak yang tidak mengikuti peraturan tersebut. Mereka cenderung ingin peraturan yang selama ini dijalankan juga diikuti oleh orang lain. Saat Anda memberi peraturan pada anak, pastikan untuk memberi penjelasan juga mengapa aturan tersebut dibuat dan siapa saja yang wajib mematuhinya.
Cari perhatian
Via Freepik
Ada beberapa anak yang hobi mengadu karena semata-mata mereka ingin mendapatkan perhatian dari orangtua. Biasanya hal ini kerap terjadi di lingkungan keluarga, di antara kakak-beradik. Anak yang kurang mendapatkan perhatian atau merasa posisinya terancam dengan kehadiran saudaranya akan berusaha mengadu. Hal yang diadukan bisa berupa kenakalan saudara dan sebagainya. Pokoknya anak sebisa mungkin membuat saudaranya yang lain terlihat buruk di mata orangtua sehingga kasih sayang orangtua sepenuhnya dicurahkan kepadanya.
Jika ini penyebabnya, Anda bisa mulai menyediakan waktu khusus untuk berbagi kasih sayang secara adil kepada anak-anak. Apabila si kecil merasa terabaikan karena ada adik bayi yang baru lahir, beri penjelasan sederhana dan jangan lupa libatkan si kecil untuk bermain bersama atau ajak merawat adik bayi.
Balas dendam
Anak suka mengadu pada orangtua, bisa jadi karena ia pernah mengalami hal serupa dari orang lain atau perlakuan yang tidak menyenangkan. Sehingga muncul perasaan untuk balas dendam. Salah satu cara yang terpikirkan oleh anak-anak adalah mengadukan hal negatif tentang orang tersebut ke orang lain agar mereka mendapatkan hukuman.
Kekuasaan
Mengadu bisa jadi cara si kecil untuk mendapatkan kekuasaan di antara teman sebayanya. Misalnya saja saat di sekolah, si kecil ingin berkuasa jadi juara 1. Maka ia tidak segan untuk mengadu ke wali kelas tentang kelakuan sepele teman-temannya. Misalnya mengadukan bahwa si A mengerjakan PR di sekolah atau si B yang suka meminjam barang miliknya dan sebagainya.
Cari pertolongan
Via Freepik
Ada kalanya anak mengadu pada orangtua untuk mencari pertolongan karena ia mendapatkan perlakuan buruk dari orang namun tidak bisa mengatasinya sendiri. Jika demikian, cari tahu apakah anak betul-betul membutuhkan pertolongan yang hanya bisa dilakukan oleh orangtuanya. Apabila permasalahan tersebut sifatnya ringan, orangtua bisa mengarahkan anak untuk sama-sama mencari solusi. Lalu biarkan anak belajar untuk menyelesaikan masalah tersebut secara pribadi tanpa mengadu.
Tindakan manipulatif sebagai senjata
Via Freepik
Anak hobi mengadu bisa jadi merupakan tindakan manipulatif atau kebohongan. Saat anak terbiasa mengadu kepada orangtua dan orangtua langsung meng-iya-kannya, mereka akan melihat ini sebagai senjata. Suatu ketika jika ia tidak suka dengan teman tertentu, bukan tidak mungkin si kecil akan mengadu ke orangtua dengan tambahan cerita manipulatif agar teman tersebut semakin dihukum. Jadi, jangan biasakan langsung bertindak ketika anak mengadu. Sebagai orangtua, cari tahu kebenaran akan hal yang diadukan si kecil.
Demikian 6 penyebab anak jadi hobi mengadu. Semoga Anda segera menyadarinya dan dapat mengambil langkah solutif yang terbaik agar anak bisa berubah jadi pribadi yang baik.