TikTok menjadi salah satu platform media sosial yang populer di Indonesia. Dari muda hingga tua, semua asyik bermain TikTok. Baik yang mengunggah video ataupun yang hanya sekedar menelusuri video-video seru. Kepopuleran ini pastinya disertai dengan pro dan kontra, terutama bagi pengguna yang masih berusia anak-anak. Lantas, sebenarnya anak-anak khususnya balita boleh main TikTok tidak ya?
Dampak negatif main TikTok
Apabila kurang bijak saat bermain TikTok, ada lho dampak negatif bagi si penggunanya. Untuk mereka yang kerap mengunggah video, bukan tidak mungkin ranah kehidupan pribadinya jadi terekspos secara luas.
Keseruan membuat video dan scrolling juga bisa membuat seseorang kecanduan sehingga merasa malas untuk berkegiatan lainnya. Bahkan kalau sudah parah, seseorang bisa mengorbankan kenyamanan orang lain dan moral hanya untuk mendapatkan konten yang viral.
Ada dampak positif juga
Bagi mereka yang bijaksana saat bermain TikTok, pastinya dampak negatif tadi bisa dihindari. Bahkan bisa mendapatkan dampak positif juga. Misalnya saja yang memiliki ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan, konten FYP yang muncul pun akan serupa sehingga bisa meningkatkan edukasi. Di TikTok juga ada banyak life hacks yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Untuk para pembuat konten TikTok, akan muncul persaingan sehat yang memacu satu sama lain untuk semakin kreatif dan edukatif saat membuat suatu konten.
Anak-anak boleh main TikTok?
Via Freepik
Sejatinya, pihak TikTok sendiri memberlakukan aturan terkait pengguna sosial media tersebut. Yakni hanya untuk yang berusia di atas 13 tahun yang boleh menggunakannya. Usia tersebut dinilai sudah mampu bersikap bijak main TikTok.
CEO TikTok larang anaknya main TikTok
Bicara soal aturan TikTok yang membatasi usia pengguna minimal 13 tahun, CEO TikTok Shou Zi Chew belakangan ini jadi sorotan. Yang bersangkutan mengaku belum kasih anaknya bermain TikTok. Selain karena anak-anaknya masih di bawah usia minimal, ia juga merasa memiliki tanggung jawab untuk melindungi kaum anak-anak dari dampak negatif bermain TikTok.
Anak-anak yang hits di TikTok
Via Merdeka
Tapi ada juga anak-anak yang hits di TikTok. Salah satunya adalah Gempi yang masih berusia 8 tahun. Anak dari Gading Marten dan Gisella Anastasia ini sering menunjukkan perilaku super gemas dan juga tarian melalui konten TikTok. Meski masih di bawah usia, nyatanya Gempi tetap bisa tampil di TikTok. Hal ini dikarenakan ada pengawasan dari orangtuanya dan menggunakan akun orangtuanya. Bisa dilihat sendiri pada video-videonya, terkadang Gempi tidak sendirian melainkan bersama orangtuanya.
Selain Gempi, ada juga Clayton yang merupakan anak dari Lizzebeth dan Michael Rendy. Sama seperti Gempi, Clayton yang masih balita tidak berperan sebagai pemilik akun Tiktok. Melainkan sering hadir dalam konten-konten yang dibuat oleh kedua orangtuanya dan melalui akun TikTok orangtuanya. Akun TikTok orangtua dari Clayton sendiri berisi tentang hiburan, parenting, dan cerita keseharian.
Rumor kebijakan terbaru yang melegakan
Menilai dari dampak positif bermain TikTok, rasanya sah-sah saja jika anak bermain TikTok. Kreativitasnya terasah dan mereka jadi lebih melek teknologi. Oleh karenanya ada rumor kalau pihak TikTok akan menerapkan kebijakan terbaru terkait pembatasan waktu penggunaan aplikasi bagi para pengguna di bawah umur.
Anak-anak dan balita bisa bermain TikTok selama 1 jam per hari menggunakan akun yang dipantau oleh orang dewasa. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak negatif bermain TikTok. Apabila anak-anak dan balita sudah bermain TikTok selama 1 jam, maka aplikasi akan terkunci otomatis. Jika ingin mendapatkan tambahan 30 menit, maka mereka harus minta ijin dari orangtua. Orangtua sendiri bisa membukakan kembali aplikasi TikTok dengan memasukkan password.
Anda termasuk orangtua yang mengijinkan anak bermain TikTok atau tidak?
