Anda mungkin lebih sering mendengar keluhan orang tua tentang anaknya yang susah makan. Tapi, bukan berarti tidak ada anak yang mengalami hal sebaliknya. Jika Anda adalah salah satu orang tua yang merasa anak makan terlalu banyak, Anda mungkin harus mulai berpikir lebih jauh tentang masalah ini.
Anak dan remaja memang biasanya mengalami siklus yang beragam. Misalnya mereka cenderung akan makan banyak dan menjadi gemuk sebelum tubuh mengalami pertumbuhan ke atas (tinggi). Berat badan berlebih di masa-masa ini umumnya adalah hal yang biasa dan akan hilang seiring berjalannya waktu.
Tapi ada sebagian kasus anak makan terlalu banyak karena ada masalah dalam tubuhnya. Kondisi ini dikenal dengan istilah emotional eating alias lapar mata.
Apa yang Dimaksud dengan Emotional Eating?
Emotional eating adalah kondisi di mana anak makan terlalu banyak untuk menenangkan diri, karena bosan atau sebagai respons atas sesuatu dari luar. Karena tujuan makan bukan lagi karena anak lapar atau harus mendapatkan nutrisi, kebiasaan semacam ini akan membuat tubuh kelebihan kalori. Inilah yang menjadi akar masalah obesitas pada anak.
Jika Anda mula merasa anak makan terlalu banyak karena kondisi emosinya yang tidak stabil, mulailah bicara dengannya. Bantu dia mengatasi masalahnya dengan cara mengalihkannya untuk melakukan hal lain selain makan.
Apa Dampak Anak Makan Terlalu Banyak?
Kelebihan makan bisa menyebabkan naiknya berat badan. Anak yang mengalami kelebihan berat badan berpotensi mengalami banyak masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, asma, sleep apnea dan berbagai jenis kanker. Makan berlebihan juga bisa menyebabkan masalah pencernaan dan merupakan salah satu gejala depresi.
Bagaimana Cara Menghadapi Anak yang Makan Berlebih?
Selain mengajaknya berbicara dan mengalihkan perhatiannya pada hal lain, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan sebagai berikut:
- Mengajaknya Aktif Bergerak. Ajak si kecil untuk aktif berkegiatan seperti bermain di bola di luar rumah, berjalan keliling komplek dan lain sebagainya. Kegiatan ini bisa membantu membakar kalori, menyeimbangkan kadar gula dalam darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol serta membantu meningkatkan kekuatan serta daya tahan tubuhnya
- Batasi Waktunya Menonton dan Bermain Gawai. Salah satu penyebab kenapa anak makan terlalu banyak bisa jadi karena dia hanya menonton televisi atau bermain game saja seharian. Kebanyakan anak dengan durasi terlalu lama di depan layar cenderung banyak mengemil dan jarang bergerak. Batasilah waktunya di depan layar komputer atau gawai sebanyak 1 atau 2 jam saja per hari.
- Atur Pola Hidup Sehat. Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengubah gaya hidup dan pola makan anak selain memberikan contoh langsung. Jika Anda sendiri hobi menyantap makanan cepat saji, bagaimana Anda bisa melarang anak melakukannya? Gantilah semua camilan yang tidak menyehatkan dengan buah dan yogurt rendah lemak.
- Biasakan Anak Makan Sehat Sejak Kecil. Kebiasaan makan bisa berkembang bahkan sejak usia 12 hingga 24 bulan. Orang tua bisa mencegah cara makan yang salah sejak sedini mungkin.
- Konsultasi ke Dokter. Jika beberapa solusi di atas tidak bisa menjadi jawaban, mungkin sudah saatnya Anda berkonsultasi langsung kepada tenaga profesional.
Perlu diingat bahwa Anda tidak diperbolehkan meminta anak untuk berdiet demi mengurangi berat badan kecuali atas saran dokter. Beberapa anak membutuhkan jumlah kalori yang lebih banyak dari anak-anak lain, tergantung kondisi tubuh. Jangan sampai Anda membuat anak kekurangan nutrisi hanya karena ingin dia menurunkan berat badannya.
Anak makan terlalu banyak memang perlu diwaspadai. Beberapa langkah di atas akan membantu Anda untuk menghadapi kebiasaan buruk ini demi kesehatan anak di masa depan.