Salah satu peran orangtua dalam memantau kegiatan akademik buah hati adalah mendampingi saat mengerjakan tugas dari sekolah. Meski dilakukan di waktu senggang, kegiatan tersebut tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan anak malas mengerjakan PR dan lebih memilih bermain. Lantas, bagaimana cara agar membangkitkan semangat kembali? Simak tips di bawah ini.
Berikan Kalimat-Kalimat Motivasi
Anak-anak memang belum begitu mengerti akibat dari sebuah perbuatan. Oleh karena itu, orangtua diharapkan mampu memberikan pengertian agar tidak melakukan hal yang berdampak buruk.
Jika anak malas mengerjakan PR, jelaskan akibat yang akan diterima. Misalnya, adik nanti akan dihukum guru dan pasti malu kalau berdiri di depan kelas, diperhatikan oleh teman-teman. Selain itu, beberkan keuntungan berprestasi dengan mengerjakan tugas dari sekolah. Katakan juga kebanggaan atas pencapaian tersebut.
Kalimat-kalimat motivasi tersebut pun harus diimbangi dengan menumbuhkan sikap disiplin pada anak. Buatlah agenda dalam mengerjakan PR, sehingga tidak akan mengganggu waktu istirahat atau bermain. Sementara itu, sisipkan cerita orang-orang sukses agar semakin bersemangat dalam menjalankan kewajiban ini.
Sediakan Lingkungan Belajar yang Ideal
Salah satu alasan anak malas mengerjakan PR adalah ada gangguan yang merebut perhatian seperti ingin melakukan hobi atau bermain sendiri di rumah. Dalam hal ini, orangtua harus mengidentifikasi penyebab utama, sehingga dapat melakukan cara agar fokus belajar buah hati kembali.
Setelah mendapatkan fokus anak, dampingi proses belajar dengan berperan sebagai teman cerita, mengajari sambil memberikan obrolan-obrolan sederhana. Ketika mengerjakan tugas, tahanlah diri untuk terlalu sering bertanya apakah sudah selesai. Hal ini akan membuat si kecil terburu-buru dan tertekan.
Selain dari sikap orangtua, usaha yang dilakukan agar mendapatkan semangat anak adalah dengan menciptakan suasana belajar menyenangkan serta kondusif. Hindarkan dari keramaian atau jangkauan televisi, mengingat hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi. Untuk mewujudkan poin ini, sebaiknya berselancar di internet tentang bagaimana tips belajar menyenangkan.
Berikan Apresiasi
Mengerjakan PR adalah sebuah aktivitas otak yang mampu membuat anak merasa lelah. Oleh karena itu, pacu semangatnya dengan memberikan apresiasi agar mengesankan bahwa kegiatan ini ternyata tidak terlalu membebani.
Dari sore hari, tanyakan pada anak ingin makan apa setelah menyelesaikan PR. Hal ini akan membuatnya merasa diperhatikan, sehingga tidak enggan untuk menuruti keinginan orangtua dalam belajar.
Ketika anak sedang serius mengerjakan PR, beranjaklah sebentar ke dapur untuk membuat susu atau minuman hangat lain agar semangatnya tetap terjaga. Cara ini pun akan mengesankan bahwa dalam saat membosankan pun orangtua setia mendampingi.
Bentuk apresiasi lain yang tidak boleh terlewatkan adalah memberikan pelukan ketika anak selesai dengan tugasnya. Secara tidak langsung, ini adalah cara orangtua memberikan semangat dan percaya bahwa di lain waktu si kecil mampu mengerjakan salah satu kewajiban bersekolahnya tersebut.
Jangan Memaksa Kapasitas Anak
Kunci mendampingi anak malas mengerjakan PR adalah sabar. Ketika si kecil menunjukkan gelagat ingin istirahat, maka persilakan saja. Memaksa agar cepat selesai malah akan membuatnya stres dan bisa jadi ngambek, pergi dari ruang belajar.
Mengerjakan PR sama halnya menguji pemahaman anak terhadap suatu materi. Setelah selesai dengan urusan ini, sebaiknya jangan meminta untuk belajar. Kalau ingin menyisipkan pembahasan lain, tanyakan di sela-sela soal. Misal, “Kalau ini diganti dengan ini jadinya bagaimana?”
Mengatasi anak malas mengerjakan PR tidak terlalu susah jika orangtua mau telaten. Selain itu, kunci keberhasilan agar semangatnya terus terjaga adalah menunjukkan sikap peduli dan memberikan apresiasi.