Banyak orang tua yang merasa kewalahan mengajari anaknya, terutama untuk membuat anak patuh dalam melakukan sesuatu. Kebanyakan orang tua terlalu cepat memvonis anaknya nakal, tidak mau patuh pada perintah dan larangan orang tua. Padahal sebenarnya kesalahan bukan terletak pada si anak, tetapi cara orang tua yang kurang tepat dalam mendidik.
Membuat anak patuh kepada orang tua tanpa membuatnya merasa terpaksa memang bukankah hal mudah. Akan tetapi, orang tua harus bersabar dan terus memperbaiki diri. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua dalam menjadikan anak patuh tanpa merasa terpaksa:
1. Beri contoh yang baik
Hal pertama yang harus diperhatikan orang tua dalam mendidik anak adalah memberikan contoh yang baik. Bagaimana mungkin anak bisa belajar tanpa ada contoh dari orang tuanya. Contohnya, Anda menyuruh anak untuk selalu menggunakan alas kaki saat keluar rumah, maka lakukan hal yang sama. Jangan sampai Anda melanggarnya, lalu berkilah atas kesalahan tersebut, bukannya mengakuinya dengan besar hati.
2. Ajari peraturan tanpa menggunakan kata “Jangan”
Daripada mengatakan, “Jangan dilempar mainannya!”, lebih baik mengatakan “Letakkan baik-baik mainannya ya….” Kata “jangan” memiliki makna negatif yang pada akhirnya akan memberi dampak negatif pula pada anak. Anak akan selalu merasa bersalah dan pada akhirnya merasa rendah diri, penakut, atau sebaliknya malah suka melawan dan seolah selalu mengharapkan larangan.
3. Konsisten dengan peraturan yang dibuat
Jika Anda menerapkan aturan tidak boleh menonton pada malam hari, lakukan dengan konsisten. Jangan menerapkannya pada satu malam, tetapi pada malam berikutnya tidak diterapkan lagi dengan alasan anak sedang tidak memiliki PR. Ketidakkonsistenan inilah yang menyebabkan anak kurang menghargai orang tuanya, yang pada akhirnya menyebabkan mereka tidak patuh.
4. Jika anak melakukan kesalahan, beritahu kesalahannya dengan cara yang bijak, bukan dengan memarahi dan mencela pribadinya
Daripada mengatakan, “Kenapa kamu melakukan itu!” atau “Kamu bodoh!” lebih baik katakan, “Itu perbuatan yang kurang baik, Nak, hindari mengulanginya lagi, ya . Setelah itu beritahu padanya secara bijak tentang bagaimana perilaku yang benar.
5. Hindari cara mengancam dan mengiming-imingi
Banyak orang tua yang memilih ‘jalan pintas’ demi mewujudkan sikap patuh anak. Jalan pintas berupa ancaman seperti “Kalau kamu tidak mau mengerjakan PR, nanti Bunda panggil polisi!” atau dengan mengiming-imingi, seperti “Kalau kamu mau mengerjakan PR, nanti Mama belikan mainan baru”.
Hal demikian sangat tidak mendidik karena menjadikannya tidak ikhlas dalam berbuat dan patuh. Beritahu saja konsekuensi yang nyata dari tidak mau melakukan sesuatu. Misalnya jika tidak mau mengerjakan PR, dia tidak akan mengerti pelajaran dan mengalami kesulitan saat ditanyai guru.
6. Beri pujian jika anak melakukan perbuatan yang sesuai dengan kenginan Anda
Katakan “Kamu anak yang baik, Mama bangga sama kamu,” atau perkataan sejenisnya saat dia melakukan kebaikan. Anak pun merasa dihargai dan akan merasa berguna melakukan hal yang sama di kemudian hari.
7. Perkuat hubungan dengan anak
Bagaimana mungkin Anda mengharapkan anak patuh kita jika mereka tidak merasa dekat dengan orang tuanya. Luangkan waktu lebih banyak untuk berkomunikasi dan bermain dengan anak. Perbanyak diskusi, tanyakan kepada anak: apa yang mereka lakukan di sekolah, apa saja kegiatan mereka, bagaimana teman-teman mereka, bagaimana guru-guru mereka, dan beri mereka nasihat bagaimana bersikap yang benar pada orang lain.
Menjadikan anak patuh memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, hal itu bisa terwujud pelan-pelan selama Anda sabar dan konsisten.