Marah merupakan sikap yang manusiawi, bisa terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak. Hanya saja, anak sering menangis dan mengamuk tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Tidak jarang, orang tua pun menghadapi sikap tersebut dengan cara tidak tepat, yang malah membuat anak semakin marah.
Orang tua memiliki peran yang penting terhadap perkembangan anak. Anak sering menangis dan mengamuk merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang harus dihadapi. Jangan sampai Anda menyerah hanya karena permasalahan ini. Salah-salah, anak malah tumbuh menjadi pribadi yang bermasalah.
Anak sering menangis dan mengamuk terjadi karena berbagai hal. Berikut ini penyebab sekaligus cara mengatasi permasalahan tersebut:
- Kenginannnya yang tidak dituruti orang tua
Setiap anak memiliki keinginan. Terkadang, ketika keinginannya tidak dituruti, mereka menunjukkannya dengan cara menangis dan marah. Untuk hal yang satu ini, Anda bisa mengatasinya dengan mudah. Cukup menuruti saja permintaan dari si kecil.
Hanya saja, ada hal yang harus Anda perhatikan. Meski anak sering menangis dan mengamuk, jangan selalu menuruti permintaannya. Anda harus menetapkan batasan antara permintaan yang wajar dan permintaan yang melebihi batas.
- Sarana mencari perhatian
Penyebab anak sering menangis dan mengamuk berikutnya adalah kurangnya perhatian orang tua. Sesibuk apa pun kegiatan yang Anda lakukan, terutama bagi ayah, luangkan waktu untuk bermain dengan si kecil.
Terdapat beragam aktivitas yang bisa Anda lakukan dengan anak. Mulai dari berolahraga bersama, bermain, ataupun sekadar berbincang mengenai aktivitas rutin mereka.
- Suasana hati yang buruk
Anak sering menangis dan mengamuk bisa pula terjadi karena tengah mengalami suasana hati yang buruk. Apalagi, seorang anak memiliki hati yang sensitif. Suasana hati mereka bisa saja terganggu oleh hal-hal yang sepele. Misalnya, saat mainannya hilang, lapar, ditinggal pergi teman mainnya, dan lain-lain.
Untuk mengatasi hal yang satu ini, cara paling ampuh adalah dengan memberi mereka perhatian. Pastikan untuk tetap menemani aktivitas si kecil meski mereka dalam kondisi meluapkan amarahnya. Setelah reda, Anda bisa mengajak anak untuk berkomunikasi mengenai penyebab kemarahannya.
- Takut dan gelisah
Anak sering menangis dan mengamuk juga merupakan salah satu cara mereka dalam mengekspresikan ketakutan. Hal ini pun kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika Anda membawa si kecil naik pesawat untuk pertama kalinya, atau saat mengajak anak ke kebun binatang.
Untuk mengatasinya, Anda harus memastikan kalau mereka dalam situasi yang aman dan terkendali. Caranya, cukup dengarkan perkataan si kecil, dan jangan pernah menyela. Saat mereka selesai mengeluarkan segala amarahnya, peluk dan tunjukkan rasa kasih sayang Anda kepadanya.
- Gara-gara perilaku orang tua
Masa kecil merupakan masa yang penuh belajar. Mereka belajar dengan cara mengamati dan meniru hal-hal yang ada di sekitarnya. Bisa jadi, anak serign menangis dan mengamuk merupakan salah satu hal yang dipelajarinya. Apalagi kalau orang tua ternyata kerap menunjukkan amarahnya di hadapan anak.
Oleh karena itu, Anda harus benar-benar memperlihatkan sikap yang positif ketika berhadapan dengan anak. Apalagi, ketika bertengkar antara suami dan istri. Jangan menunjukkan hal tersebut di depan anak. Kalau Anda tengah bermasalah dengan pasangan, bisa menyelesaikannya di tempat lain.
Pesan yang penting bagi para orang tua, mendidik anak merupakan seni. Anda butuh sikap yang sabar dan telaten. Dengan kedua hal tersebut, Anda pun akan bisa memperoleh hasil karya seni yang berkualitas. Dalam hal ini, anak akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab serta patuh kepada orang tua.