Bermain bersama teman sebaya memang menyenangkan. Tapi pada momen tersebut ada saja hal yang tidak diinginkan terjadi. Misalnya saja seperti drama saling rebutan mainan. Perilaku anak yang suka merebut mainan sebenarnya wajar terjadi karena anak masih cenderung memusatkan perhatian ke dirinya sendiri dan belum memiliki kemampuan sosial yang mumpuni. Namun, meskipun wajar, sebaiknya tidak dibiarkan karena bisa jadi kebiasaan buruk hingga dewasa. Justru sebagai orangtua, kita perlu mengajarkan anak agar kemampuan sosialnya membaik dan berkualitas.
Yuk, kita ajarkan anak untuk tidak rebutan mainan!
Segera bertindak
Via Freepik
Ketika Anda mendapati anak sedang rebutan mainan dengan teman ataupun saudaranya, segeralah bertindak sebelum anak bertengkar sendiri. Katakan stop dan langsung jelaskan bahwa yang barusan anak lakukan adalah perilaku yang tidak tepat. Dengan demikian, anak akan lebih mudah memahaminya.
Jika Anda tidak segera bertindak, kemungkinan besar si anak akan merasa yang dilakukannya benar dan tidak segan melakukannya kembali di lain waktu.
Tenangkan situasi
Sesudah Anda menyadarkan anak bahwa perbuatannya tidak tepat, mintalah anak untuk mengembalikan mainan tersebut. Jika anak belum siap untuk mengembalikan mainan tersebut, jangan langsung memaksanya. Biarkan situasi tenang terlebih dulu dan biarkan anak berpikir sejenak. Memaksa anak pada saat itu juga hanya akan membuat keruh suasana dan tangisan pun meledak.
Ajak anak menjauh dari orang lain dan bicara 4 mata. Katakan dengan tegas namun perlahan bahwa sikapnya merugikan teman dan sebenarnya anak tetap bisa memainkannya bersama atau bergantian secara adil. Pastikan ia memahami kalau ia juga punya kesempatan yang sama untuk memainkan benda tersebut.
Ajarkan minta maaf
Apabila anak sudah siap untuk mengembalikan mainan ke temannya, ajarkan juga untuk minta maaf atas perilakunya yang tidak menyenangkan tadi. Dengan minta maaf, ia akan menyadari kesalahannya dan hati pun terasa ringan untuk kembali bermain bersama teman lain.
Perkenalkan konsep berbagi
Via Freepik
Sepulangnya bermain bersama, Anda bisa berbincang lagi dengan anak terkait kejadian tersebut. Tapi kali ini lebih ke memperkenalkan konsep berbagi dengan sesama. Jika ada satu mainan dan temannya ada banyak, maka harus bergantian memainkannya. Menunggu giliran main tidak akan mengurangi rasa senang. Justru kalau semua mau bergantian, suasana akan semakin menyenangkan.
Anda juga bisa ajarkan anak untuk meminta ijin sebelum mengambil barang, tidak hanya untuk mainan tetapi barang lain juga.
Konsisten
Konsistensi merupakan kunci dari keberhasilan parenting. Bukan hanya dari Anda, tapi juga dari pasangan dan anggota keluarga lainnya. Setiap kali anak berusaha merebut mainan teman, segera bertindak. Anda pun bisa mengingatkan anak atau membuat janji bersama sebelum mulai bermain bersama teman agar anak tetap ingat.
Jadi role model yang baik
Selain konsisten mengajarkan anak untuk mau berbagi mainan, tentu orangtua harus menjadi role model yang baik pula. Beri contoh untuk berbagi di setiap kesempatan. Misalnya saling menawarkan makanan, meminta ijin menggunakan barang milik orang lain, dan sebagainya.
Demikian cara untuk mengajarkan anak yang suka rebutan mainan dengan teman ataupun saudaranya. Anak yang bersikap salah memang perlu ditegur dan diarahkan ke sikap yang tepat. Namun, jangan terus berfokus pada kesalahannya. Melainkan apresiasi juga sikapnya jika sudah tepat. Perbanyak kata apresiasi dan afirmasi pada anak agar ia pun mampu menikmati momen bersikap baik.