Anak sulit makan atau hanya mau jenis makanan tertentu bukan lagi cerita baru bagi para orang tua, terutama bagi para ibu. Padahal sebelumnya, si kecil makan dengan sangat lahap, namun tiba-tiba ia seolah kehilangan nafsu makannya. Tentunya hal ini sering kali membuat ayah dan ibu menjadi frustrasi dibuatnya.
Pada umumnya, masalah sulit makan yang dihadapi anak terjadi saat si kecil menginjak usia 11 bulan hingga 3 tahun, atau pada masa batita. Penyebabnya karena pada usia ini, pola makan si kecil sedang mengalami fase penyesuaian, yaitu ketika makanan si kecil berganti dari makanan cair ketika ia masih bayi ke makanan padat.
Anak yang terbiasa dengan makanan cair yang langsung ditelan, harus membiasakan dirinya dengan makanan yang dikunyah. Selain itu, penyebab lainnya dapat terjadi karena adanya gangguan dari lingkungan sekitar yang lebih menarik perhatiannya daripada makanan yang diberikan.
Jika anak Anda sedang mengalami tahap ini, tak perlu cemas berlebihan. Untuk mengatasi hal tersebut, berikut tips yang dapat diterapkan untuk menghadapi anak sulit makan:
Tidak memaksa si kecil untuk makan
Anak sulit makan karena suka pilih-pilih makanan terkadang bisa membuat orang tua menjadi hilang kesabaran. Tak perlu menggunakan paksaan, karena dengan memaksa anak untuk makan akan membuatnya menjadi trauma yang menyebabkan ia semakin enggan untuk makan. Pada saat inilah kesabaran Anda diuji. Cobalah untuk tetap bersikap tenang dan tidak memaksanya.
Tanyakan pada si kecil, mengapa ia tidak mau makan dan tawarkan makanan yang lain. Jika ia tak mau makan nasi, berikanlah makanan alternatif dengan gizi yang setara seperti roti, makaroni, jagung atau kentang. Hindari memberikan pilihan makanan seperti cokelat, permen, dan sejenisnya.
Bangun suasana menyenangkan dengan perlengkapan makan kesukaan si kecil
Membuat si kecil agar mau menyantap makanannya tak selalu tentang jenis makanannya. Anda juga dapat menciptakan suasana makan yang menyenangkan dengan memberikan si kecil alat makan kesukaannya.
Ajak si kecil untuk memilih perlengkapan makan kesukaannya, seperti piring, sendok, mangkuk, sendok, garpu maupun gelas. Pilih perlengkapan makan dengan karakter kartun atau warna kesukaannya dapat membuat si kecil menjadi lebih bersemangat dan menanti saat makan.
Biasakan pola makan yang teratur untuk anak
Bentuk pola makan teratur dengan cara membiasakan waktu makan yang konsisten. Anda dapat menyajikan makanan atau kudapannya pada waktu yang sama setiap hari, misalnya tiga kali waktu makan utama dan dua kali makan kudapan setiap hari dan pada jam yang sama. Hal ini dilakukan agar anak mengetahui bahwa setiap hari, pada waktu tertentu merupakan saatnya ia makan.
Berikan menu yang berbeda setiap harinya
Tidak hanya orang dewasa, anak pun sering cepat bosan bila diberikan makanan yang sama setiap harinya. Oleh karena itu, Anda dapat memberikan variasi menu yang berbeda, baik dari pilihan makanannya maupun penyajiannya.
Kombinasikan rasa asin dan gurih dari lauk secara tepat dengan rasa asam dan manis dari buah-buahan sehingga menghasilkan rasa yang berbeda ketika dicecap dan lebih menggugah selera. Namun tetap menyajikan makanan dengan nutrisi yang tepat untuk membantu tumbuh kembang si kecil secara optimal.
Selain itu, dengan membuat tampilan makanan terlihat menarik saat disajikan juga dapat menjadikan aktivitas makan menjadi menyenangkan bagi anak. Misalnya dengan menata nasi dalam bentuk hewan, memotong wortel dengan bentuk bintang, tomat yang dibentuk bunga, hiasan dari irisan telur dan lain sebagainya.
Sajikan makanan dalam porsi kecil
Saat menyajikan makanan untuk si kecil, cobalah untuk memberikannya dalam porsi kecil dengan hanya berupa 1 atau 2 jenis makanan. Bila sudah habis, Anda dapat menawarkan menu makanan lainnya. Trik ini membuat seolah-olah piring tidak terisi penuh sehingga anak menjadi lahap saat menyantapnya.
Nah, setelah membaca tips di atas ini, sekarang Anda sudah mengetahui bagaimana caranya untuk mengatasi anak sulit makan. Tak perlu menyikapi anak sulit makan dengan memaksanya, menakut-nakuti, atau mengancam si kecil. Alih-alih membuatnya menjadi lahap, hal tersebut justru akan membuat kesan yang tidak menyenangkan saat makan bagi anak dan malah membuatnya semakin enggan makan. Selamat mencoba!