Anak Sulit Patuh? Lakukan 6 Tips Menegur Balita Ini

Usia balita adalah masa seorang anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Ia akan mencoba melakukan atau mencari tahu berbagai hal yang menurutnya baru hingga rasa penasarannya terobati. Namun, tidak semua hal baik untuk diketahui atau dilakukan oleh anak seusianya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menegur balita saat ia melampaui batas.

Mengingat balita belum sepenuhnya mampu memahami mana yang benar dan mana yang salah, maka Anda harus mengarahkannya dengan sabar dan bijak. Berikan pemahaman dengan cara yang baik. Jangan sampai Anda melontarkan kata-kata kasar yang justru memengaruhi perkembangan mentalnya. Lebih jelasnya, berikut 6 tips yang bisa Anda terapkan untuk menegur balita.

Bicara Empat Mata

Menegur Balita

pixabay.com

Ketika seorang anak melakukan kesalahan, apalagi sampai berkali-kali, artinya ia sedang butuh didengarkan. Anda perlu meluangkan waktu untuk berbicara empat mata padanya. Gunakan nada yang lebih halus dan dengarkan apa yang membuatnya melakukan hal tersebut.

Posisi saat berbicara padanya juga sangat penting. Jangan berdiri karena akan membuat anak mendongak saat berbicara dengan Anda. Duduklah agar posisi menjadi sejajar dan bisa bertatapan langsung. Secara psikologis hal ini juga baik untuk menyejajarkan posisi orang tua dengan anak tanpa mengesampingkan rasa hormat.

Tatap Matanya

pixabay.com

Tatap matanya ketika Anda berbicara. Bukan dengan mata tajam yang menyalahkan, melainkan pandangan lembut penuh kasih sayang. Sampaikan apa yang membuat Anda tidak menyukai perbuatannya dan cara memperbaiki itu.

Gunakan Kata yang Lembut

pixabay.com

Terkadang, orang tua sering emosi akibat kelakuan anaknya yang masih balita dan langsung menegurnya dengan perkataan kasar di depan umum. Cara ini tentu tidak dapat dibenarkan karena akan berdampak pada psikologis anak. Bahkan, bukan tidak mungkin hal itu akan dicontoh oleh anak saat dewasa nanti.

Hindari Mengungkit Kesalahan yang Telah Lalu

pixabay.com

Tips menegur balita selanjutnya adalah tidak mengungkit kesalahan sebelumnya, apalagi bila tidak berkaitan dengan kesalahannya yang sekarang. Hal tersebut hanya akan membuat anak merasa disudutkan dan disalahkan terus-menerus. Fokus saja bicara terkait masalah yang saat itu terjadi.

Jangan Menuntut

pixabay.com

Menuntut seorang anak agar melakukan/tidak melakukan suatu hal justu hanya akan memperparah keadaan. Semakin memaksa, anak justru akan semakin menolak. Bahkan sikap menuntut akan membuat perkembangan psikologis anak terganggu. Gunakan kata-kata yang lebih halus sehingga anak lebih mudah memahami.

Beri Contoh

pixabay.com

Tips menegur balita yang terakhir dan paling penting adalah dengan memberi contoh padanya. Bila Anda hanya menegur namun tidak memberi contoh, tentu percuma; anak akan tetap melakukan kesalahan yang sama. Misalnya, Anda mengajarkannya untuk bersikap sopan, tetapi Anda sendiri malah kerap bersikap ketus bahkan kasar pada sesama. Bukankah ajaran dan perbuatan menjadi kontradiktif?

Sebaliknya, jika Anda memberi teladan yang baik, anak akan menjadi lebih mengerti nasihat orang tua dan dapat mempraktikkannya langsung. Sejatinya usia balita adalah usia yang kerap meniru, jadi tidak akan sulit bila Anda mencontohkan hal baik padanya.

Menegur balita tidak seperti menegur orang dewasa, butuh waktu dan kesabaran agar apa yang kita sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh si kecil. Kuncinya ada pada orang tua, bila baik dalam menyampaikan tentu akan lebih cepat dipahami oleh buah hati Anda.

Exit mobile version