Anak Susah Makan, Alih-Alih Memaksa Lakukan Ini!

Anak Susah Makan, Lakukan Ini

 

Makan merupakan kebutuhan primer setiap manusia, termasuk anak-anak. Apalagi anak-anak membutuhkan asupan gizi tepat untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat. Tapi sayang, memberi makan anak tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang menu makannya tidak cocok atau si kecil masih sibuk bermain hingga tidak berminat untuk makan. Alhasil orangtua pun hilang kesabaran dan berakhir memaksa anak untuk makan.

Apakah memaksa anak untuk makan merupakan cara yang tepat? Tidak juga loh. Memaksa anak untuk makan ternyata malah menimbulkan dampak buruk. Misalnya saja nafsu makannya semakin menurun karena sedih diomeli orangtua.

Si kecil juga berpotensi mengalami trauma untuk makan. Bisa jadi ia belum memahami apa tujuan makan, namun terus dipaksa makan sehingga mengaitkan kegiatan makan sebagai sesuatu yang buruk. Pada akhirnya, anak akan semakin menolak makanan dan mengakibatkan dirinya kekurangan nutrisi lalu berujung pada sakit.

Alih-alih memaksa mereka untuk makan, sebaiknya lakukan pendekatan ini pada anak yang susah makan!

 

Sajikan makanan dengan menarik

 

Via Freepik

 

Bagi orang dewasa, makanan yang disajikan secara estetik di atas piring bagus akan lebih menggugah selera. Begitu pula bagi anak-anak. Penyajian makanan yang menarik akan menggugah seleranya. Pilihlah alat makan dengan bentuk lucu atau bergambar karakter kesukaannya.

Untuk makanannya sendiri, sajikan dalam bentuk yang atraktif. Nasi jangan hanya disebar di piring, tapi dicetak dalam aneka bentuk. Begitu pula untuk lauk, berkreasilah agar bentuknya menyenangkan dilihat. Jangan lupa buat dalam ukuran kecil supaya anak lebih mudah menyantapnya.

 

Libatkan anak saat menyiapkan makanan

 

Via Freepik

 

Mengajak anak untuk menyiapkan makanan memang repot dan memperlama waktu. Namun, cara ini bisa mengajarkan anak untuk lebih menghargai makanan yang telah disediakan. Mulailah dari hal yang mudah seperti mencuci sayur, memisahkan bahan-bahan, memasukan bumbu, dan menyiapkan alat makan. Melibatkan anak saat menyiapkan makanan juga bisa jadi kegiatan alternatif untuk mempererat ikatan antar anak dan orangtua.

 

Biarkan anak memilih

 

Anak yang picky eater hanya mau menikmati makanan yang ia sukai saja. Daripada Anda sia-sia menyiapkan menu tapi tidak ia sukai, sebaiknya biarkan saja anak yang memilih menu. Jika pilihan menu dirasa kurang bergizi, barulah Anda tambahkan sumber gizi lainnya dengan cara yang nikmat. Misalnya mencincang sayur dan mencampurkannya pada kentang favorit anak beserta saus yang gurih.

Selain itu, tanyakan juga terkait porsi yang anak sanggup habiskan. Ajarkan anak untuk mengambil sedikit dulu, lalu menambah ketika sudah habis dan dirasa belum mengenyangkan. Terkadang porsi yang disiapkan oleh orangtua melampaui batas kemampuan anak sehingga mereka enggan makan.

 

Kaitkan makan dengan kebiasaan yang menyenangkan

 

Via Freepik

 

Usahakan untuk menentukan jadwal yang sama setiap hari untuk makan. Lalu, biasakan ajak anak makan bersama seluruh anggota keluarga yang lain di meja makan. Singkirkan gadget, ganti dengan pembicaraan yang menyenangkan selagi makan. Orangtua juga perlu memberi contoh untuk makan tepat waktu dan menghabiskan makanan yang sudah disajikan.

Cara yang satu ini akan memberi sinyal kepada anak bahwa makan adalah kebiasaan yang menyenangkan. Makan sesuai jadwal juga mengajarkan anak, jika ia tidak makan sekarang maka ia akan kelaparan sambil menunggu jam makan berikutnya.

Beberapa anak juga sering menolak buah dan sayuran. Di sinilah tugas orangtua untuk memberi contoh kepada anak kalau makan buah dan sayur itu baik demi kesehatan. Jika orangtua sering melakukannya di depan anak, maka anak akan terpancing juga untuk menikmatinya bersama. Ingat, anak adalah peniru yang ulung. Semoga berhasil!

 

Exit mobile version