Anak Terlalu Pasif? Berikut 5 Kursus Untuk Anak Pemalu

Seiring bertambahnya usia dan perkembangan anak, karakternya akan semakin terlihat. Umumnya orang tua menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang aktif dan memiliki kepercayaan diri dengan harapan anak akan mudah beradaptasi di lingkungan baru, baik saat sekolah ataupun saat ia dewasa nanti. Namun, pada beberapa anak, sebagian di antaranya tumbuh dengan pembawaan yang lebih pasif dan pemalu. Tentu orang tua berharap sifat pendiam si anak tidak membuatnya menjadi pendiam dan sulit bergaul. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memilihkan kursus untuk anak pemalu.

Memasukkan anak pada lembaga kursus bisa menjadi alternatif tepat untuk mengatasi sifat pemalu anak. Pada anak yang pendiam atau pemalu biasanya memiliki konsentrasi dan kemampuan observasi yang bagus. Namun, tidak selalu bidang yang mendukung sifat pemalunya misal, bermain catur, sains atau menggambar adalah bidang yang tepat sekalipun anak kemungkinan memang menyukainya karena tidak membutuhkan kemampuan untuk berinteraksi. Bisa jadi anak hanya merasa ‘nyaman’ melakukannya dan bukan berarti betul-betul menyukai aktivitas tersebut.

Untuk itu orang tua perlu jeli mengamati dan membantu menemukan potensi anak. Berikut 5 kursus untuk anak pemalu yang bisa dijadikan pilihan.

Kursus Vokal dan Paduan Suara

Kursus Vokal dan Paduan Suara - isigood.com

Kursus Vokal dan Paduan Suara – isigood.com

Bernyanyi membutuhkan kepercayaan diri. Namun, bernyanyi sendirian juga membutuhkan tantangan bagi anak pemalu. Anak mungkin memutuskan mundur jika diminta langsung tampil sendirian, tapi lain halnya jika bernyanyi bersama-sama dalam paduan suara. Anak sedikit demi sedikit akan mengikis rasa malunya dan perlahan-lahan ia bisa mengatasi rasa minder dan mengumpulkan kepercayaan dirinya.

Kursus Bela Diri

Kursus Bela Diri – blog.9rules.com

Salah satu pilihan kursus untuk anak pemalu yang tepat adalah dengan memasukkan anak ke kursus bela diri. Anak pemalu bisa disebabkan banyak hal, salah satunya adalah karena ia memiliki rasa takut. Dengan melakukan seni bela diri, diharapkan anak bisa mengatasi rasa takutnya dan membantu menumbuhkan rasa percaya dirinya.

Kursus Akting atau Teater

Kursus Akting atau Teater – tegas.co

Berakting sering kali diasumsikan sebagai aktivitas yang hanya diperuntukkan untuk anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi. Namun kenyataannya banyak pula aktor atau aktris terkenal yang ternyata sangat pemalu saat tidak berakting. Artinya, kegiatan ini berpotensi menekan sifat pemalu pada anak. Dengan berakting, anak dilatih lebih ekspresif dan memainkan peran yang seringnya sangat berbeda dengan sifatnya yang sebenarnya. Pelan-pelan anak yang pemalu dan pasif akan tertantang untuk mencoba berekspresi.

Kursus Menari

Kursus Menari – i1.wp.com

Sama seperti halnya berakting, menari pun cocok dijadikan alternatif kursus untuk anak pemalu dikarenakan menari tidak hanya membutuhkan rasa percaya diri, tapi juga keterampilan gerak dan ketepatan dalam menghafal rutinitas dan gerakan tari. Untuk berhasil menari dengan baik, anak akan dilatih untuk lebih aktif bergerak dan menekan rasa malunya. Dengan begitu, anak menjadi lebih percaya diri saat menari.

Kursus Memainkan Alat Musik

Kursus Memainkan Alat Musik – beritadaerah.co.id

Bermain alat musik kerap dijadikan pilihan orang tua memilih kursus untuk anak pemalu. Karena dalam bermain alat musik, memerlukan ketekunan dan kepekaan dalam mendengarkan musik. Anak pemalu cenderung lebih tekun dan cepat menyerap informasi serta teori-teori musik dikarenakan daya observasinya yang tinggi. Di saat ia mulai menguasai dan menikmati memainkan alat musik, anak akan belajar melatih rasa percaya dirinya dengan bermain alat musik di depan penonton. Dengan begitu, perlahan-lahan sifat pemalunya akan ditekan dan digantikan keinginan untuk mahir dan lebih banyak tampil di panggung.

Tidak sulit bukan untuk menemukan kursus untuk anak pemalu? Namun, satu hal yang perlu diingat adalah, anak akan mudah menunjukkan potensinya dan menguasai hal baru jika dilakukan tanpa paksaan. Penting bagi orang tua untuk tidak memaksa anak untuk bertahan kursus jika dalam kurun waktu tertentu anak mulai bosan dan tidak mau melanjutkan. Jika dorongan dan dukungan orang tua justru membebaninya, biarkan anak mengeksplorasi sendiri minatnya dan menemukan bakatnya di bidang yang ia merasa nyaman dan membuatnya lebih berkembang.

Exit mobile version