Jakarta tengah mengalami polusi udara yang amat parah sampai berakhir menduduki peringkat pertama kota dengan polusi udara tertinggi di dunia. Langit yang tadinya cerah, kini begitu gelap terselimuti polusi. Ada banyak penyebabnya, mulai dari buangan asap kendaraan bermotor hingga limbah asap pabrik dan sebagainya. Polusi udara ini tentu berbahaya bagi kesehatan anak. Lalu, langkah pencegahan apa yang bisa Anda lakukan untuk mencegah bahaya polusi udara tersebut?
Kenali bahaya polusi udara bagi anak
Via Freepik
Bahaya polusi udara sejatinya berbahaya bagi seluruh makhluk hidup, tapi fokus masyarakat kali ini jatuh pada kesehatan anak. Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan menghadapi bahaya polusi udara di Jakarta karena sistem pernafasan anak masih tumbuh dan berkembang. Kondisi udara yang kotor saja bisa membuat mereka sakit, apalagi polusi udara di level tinggi yang sedang terjadi saat ini.
Beberapa dampak yang banyak dialami anak akibat polusi udara ini adalah batuk, pilek, sesak nafas, hingga infeksi saluran pernafasan.
Rajin monitor kualitas udara
Kondisi kualitas udara di Jakarta kian berubah setiap saat. Untuk memastikannya, Anda bisa memonitor kualitas udara menggunakan alat khusus yang saat ini sudah banyak dijual di pasaran. Anda pun bisa menggunakan aplikasi pemantau kualitas udara di smartphone seperti UdaraKita dan IQAir Air Visual.
Jika kualitas udara sedang buruk, sebaiknya batasi aktivitas si kecil di luar ruangan. Pergilah keluar ruangan bersama si kecil ketika kondisi udara sudah membaik.
Bersihkan ventilasi udara di rumah
Anda tidak boleh bertenang hati meski berada di dalam rumah bersama si kecil. Polusi udara yang berlebihan bisa membuat saluran ventilasi udara di rumah kotor dan terhambat. Bukannya aman dan lancar, saluran ventilasi udara tersebut malah berpotensi menyebarkan penyakit ke dalam rumah.
Maka, bersihkan ventilasi udara di rumah secara rutin. Sedot debu yang menempel menggunakan vacuum cleaner agar debu tersebut tidak tersebar lagi ke dalam rumah.
Manfaatkan air purifier
Via ZDNET
Untuk menjaga kebersihan dan kualitas udara di dalam ruangan ataupun kendaraan, manfaatkan air purifier. Alat elektronik ini berfungsi untuk menyaring debu dan zat polutan dari udara yang ada di sekitarnya. Saat memilih air purifier, cermati besar volume udara yang bisa benda tersebut olah.
Air purifier zaman now juga ada yang modelnya portable sehingga nyaman digunakan di mobil. Bahkan ada yang berukuran lebih mungil lagi untuk digantungkan pada leher anak-anak. Ini bisa jadi pertimbangan jika anak memiliki aktivitas di luar ruangan yang tidak mungkin dilewatkan.
Alternatif tanaman penyaring udara
Selain menggunakan air purifier, Anda pun boleh mempertimbangkan tanaman alami untuk menyaring udara. Di antaranya adalah lidah mertua, pakis boston, palem bambu, dan suplir. Tanaman-tanaman ini dapat diletakkan di luar rumah untuk menghalau udara kotor masuk.
Gunakan masker di luar rumah
Via Freepik
Kegiatan sekolah memang tidak bisa diganggu gugat, maka pastikan si kecil selalu menggunakan masker. Pilih masker terbaik yang aman melindungi pernafasan anak, namun tetap nyaman untuk bernafas seperti biasa. Perhatikan ukuran masker agar tidak ada celah untuk polusi udara masuk ke area pernafasan.
Bersihkan rumah secara rutin
Debu akan terus muncul di dalam rumah, maka sebaiknya Anda juga bersihkan rumah secara rutin. Usai disapu dan dipel, semprotkan disinfektan agar semakin bersih menyeluruh bahkan dari kuman dan virus pembawa penyakit.
Demikian bahaya polusi udara bagi kesehatan anak dan cara mencegahnya. Tidak kalah pentingnya, jagalah kesehatan anak dan anggota keluarga lainnya dengan makan makanan bergizi serta konsumsi suplemen tambahan. Stay safe, stay healthy!
