Sebagai mana yang kita ketahui, pelajaran matematika dinilai sulit oleh anak-anak bahkan tidak sedikit yang merasa trauma dan benci ketika menjalani pelajaran tersebut. Oleh karena itu pembelajaran matematika dasar harus dibuat seseru mungkin agar anak tidak merasa terbebani. Hal ini tentunya tidak instan. Anda perlu membiasakan anak sejak dini agar mereka lebih nyaman dengan pelajaran matematika.
Belajar lewat nyanyian
Sudah jadi rahasia umum kalau anak-anak lebih mudah menghafal lirik lagu beserta nadanya ketimbang menghafal buku teks. Untuk matematika dasar seperti belajar berhitung 1-10 bagi balita, coba putar dan nyanyikan bersama lagu seputar angka. Misalnya Angka Sperti Apa, Sepuluh Angka, Satu-satu Aku Sayang Ibu, dan sebagainya.
Flash card
Flash card memang identik sebagai media pembelajaran bahasa asing. Tapi Anda bisa memodifikasinya sebagai media menghafalkan angka untuk si kecil. Misalnya saja membuatkan urutan angka beserta cara baca dan perumpamaan bentuk angka dengan bentuk benda lain yang mirip agar lebih mudah diingat. Contohnya angka 2 dan bebek atau angka 7 dan tongkat jalan. Untuk anak yang sudah masuk TK atau SD, flash card bisa diisi dengan aneka rumus sederhana.
Membuat kue
Kegiatan membuat kue bisa lho dijadikan momen belajar berhitung tanpa disadari si kecil. Misalnya saja saat menakar bahan adonan. Anak batita dan balita bisa mulai diajarkan menghitung takaran sederhana seperti jumlah telur dan berapa sendok makan gula pasir.
Sedangkan anak yang sudah menginjak jenjang SD bisa diajak menakar bahan menggunakan timbangan dan diperkenalkan dengan satuan berat.
Role play pedagang dan pembeli
Main role play pedagang dan pembeli juga tidak kalah serunya. Melalui permainan ini, anak bisa belajar menghitung barang hingga rumus sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan. Sediakan barang-barang yang akan “dijual”. Pancing anak untuk menghitung berapa jumlah barang yang ia beli dan berapa total harga yang perlu dibayar.
Untuk meningkatkan permainan, perkenalkan juga dengan sistem pertukaran uang dan sistem kembalian. Bila sudah ahli, boleh nih ajak anak bertransaksi langsung di toko sungguhan ketika sedang jalan-jalan.
Oh ya, meski semua ini bisa dilakukan dengan kalkulator, sebaiknya anak tetap dibiasakan untuk menghitung secara manual agar dasar ilmu matematikanya terbentuk dengan baik. Lagipula anak-anak hanya akan diperkenalkan angka kecil hingga ratusan saja pada usianya.
Manfaatkan barang yang ada di sekitar
Dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar, anak tidak akan merasa terbebani. Mulailah dari hal yang sederhana. Seperti menghitung mobil yang sedang parkir, burung yang ada di tiang listrik, dan sebagainya.
Bermain puzzle
Via Freepik
Menurut sebuah penelitian, anak yang terbiasa bermain puzzle terbukti lebih unggul dalam pelajaran matematika dibandingkan anak yang tidak memainkan puzzle. Pasalnya, permainan puzzle akan melatih kemampuan anak untuk menyelesaikan sebuah masalah. Secara tidak langsung, logika akan terasah juga. Cara belajar ini akan terasa manfaatnya ketika anak diberi soal cerita dan rumus-rumus yang melibatkan logika di jenjang sekolah berikutnya.
Ternyata menerapkan cara belajar berhitung yang seru untuk anak itu tidak ribet dan mengerikan ya! Ada banyak cara kreatif sehingga seringkali si kecil tidak sadar kalau dirinya sedang belajar matematika. Kalau sudah seperti ini, tentu si kecil jadi lebih nyaman juga saat belajar matematika di sekolah.
Perlu diingat juga, Anda sebaiknya tidak memaksa atau memarahi anak ketika belajar berhitung karena bisa menyebabkan trauma berkepanjangan. Kemampuan anak berbeda-beda, begitu pula dengan minatnya. So, tetap bersabar dan konsisten dalam mengajari anak ya!