Jajan, satu kebiasaan yang sangat digemari oleh anak-anak, tak terkecuali bagi si kecil yang sudah memasuki usia sekolah. Berbagai bentuk, warna, hingga rasa yang ditawarkan oleh para penjual jajanan sekolah memang menggiurkan bagi anak-anak. Tapi, Anda sebaiknya waspada! Tidak semua jajanan itu aman bagi kesehatan buah hati Anda. Kenali tanda adanya bahan pangan berbahaya dalam jajanan sekolah si kecil.
Memang bukan hal yang mudah menentukan manakah jajanan yang aman dan layak dikonsumsi oleh si kecil. Beerbagai jenis dan ciri bahan pangan berbahaya dalam jajanan sekolah ini bisa jadi petunjuk bagi Anda:
Boraks
Bahan kimia yang menyerupai garam ini umumnya digunakan dalam detergent, pestisida, pupuk, antiseptik, dan obat-obatan tertentu. Selain disalahgunakan sebagai pengawet makanan, boraks juga digunakan untuk membuat makanan menjadi kenyal, tidak mudah lengket, dan tidak mudah putus.
Boraks dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, seperti: iritasi pada saluran pernafasan, kulit, dan mata, memicu sakit perut, mual, hingga menyebabkan gagal ginjal atau kerusakan ginjal akut. Anda patut waspada jika menjumpai makanan seperti bakso, cilok, otak-otak, atau mie yang mempunyai bentuk, tekstur, kekenyalan, serta bau yang tidak wajar. Bisa dipastikan jajanan tersebut mengandung boraks.
Formalin
Zat formalin yang berbau tajam menyengat ini biasanya digunakan untuk mengawetkan jenazah dan desinfektan peralatan rumah sakit. Termasuk jenis zat yang sangat berbahaya. Apabila terhirup, formalin dapat mengiritasi saluran pernapasan. Jika terkena pada kulit, dapat menyebabkan luka bakar, alergi, hingga iritasi. Sedangkan formalin yang tertelan dapat menyebabkan rasa panas pada tenggorokan, mual, kejang, hingga koma.
Kandungan formalin dapat ditemukan pada jajanan seperti bakso, tahu, mie, dan ikan. Makanan yang mengandung formalin umumnya kenyal, mengilat, memiliki rasa yang sedikit pahit, dan bebas lalat. Mengkonsumsi makanan berformalin dalam jangka lama dapat berisiko terkena kanker.
Rhodamin B dan Metanil Yellow
Kedua zat ini sering disalahgunakan sebagai pewarna makanan, seperti: es sirup, gulali, kerupuk, terasi, atau es tong-tong. Anda patut waspada jika menemukan makanan yang berwarna mencolok, karena bisa saja makanan tersebut mengandung kedua pewarna tekstil atau kertas tersebut.
Pewarna tekstil rhodamin B memberikan warna merah terang pada makanan, sedangkan metanil yellow memberikan efek warna kuning kecoklatan. Kedua zat ini tentu saja sangat berbahaya bagi kesehatan. Jika tertelan dapat menyebabkan iritasi pada saluran cerna, bibir kering dan pecah-pecah, gangguan hati, dan menyebabkan kanker.
Tips Sehat Bebas Bahan Pangan Berbahaya dalam Jajanan Sekolah
Peran orangtua sangatlah penting dalam mengarahkan si kecil untuk membeli jajanan yang sehat. Berikut ini beberapa tips mengarahkan si kecil untuk membeli makanan yang sehat dan bebas bahan pangan berbahaya dalam jajanan sekolahnya:
Ajarkan pada si kecil untuk selalu memperhatikan kebersihan tempat maupun cara pembuatan jajanan yang hendak dia beli, seperti hindari membeli makanan di pinggir jalan yang berisiko terpapar debu jalanan atau hindari membeli jajanan yang dijajakan didekat tempat sampah.
- Hindari jajanan yang warnanya mencolok.
- Berikan contoh secara langsung dan tunjukkan pada si kecil jenis jajanan yang sebaiknya dibeli atau dihindari.
- Ajari si kecil untuk memilih jajanan yang mengandung nutrisi baik, seperti puding buah, pastel sayur, pie buah, risoles, atau jajanan mengandung buah dan sayur lainnya.
- Berikan sarapan sehat dan bernutrisi tinggi. Perut yang kenyang akan membuat si kecil enggan untuk jajan lagi.
- Siapkan bekal camilan sehat yang menarik untuk si kecil agar dia lebih memilih menghabiskan bekalnya dibanding jajan di luar.
Pada tahap tumbuh kembangnya, si kecil membutuhkan asupan nutrisi yang sehat. Karenanya, memberikan pengertian kepada kecil tentang bahan pangan berbahaya dalam jajanan sekolah sangat perlu dilakukan.