Berbahasa Ibu Apakah Anak Anda? Ayo, Ketahui 5 Peranan Bahasa Ibu untuk Anak Usia Dini

Bahasa Ibu

Sangat disayangkan, pada zaman sekarang rata-rata orang tua lebih bangga buah hatinya lebih menguasai bahasa asing daripada bahasa ibu atau bahasa daerah. Bagaimana dengan Ayah dan Bunda?  Namun bukan berarti bahasa asing tidak penting untuk dikuasai.

Sebab, bahasa Indonesia sebagai bahasa asing pertama yang dikuasai anak-anak Indonesia merupakan identitas bangsa. Pengguaannya untuk berkomunikasi antarsuku yang beragam di Indonesia agar sama-sama mengerti konsep yang sedang dibicarakan. Selain itu juga digunakan pada aktivitas formal seperti proses belajar di dalam kelas (kecuali muatan lokal bahasa daerah), pertemuan-pertemuan, dan lain sebagainya.

Adapun bahasa asing kedua ialah bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Bahasa Inggris penting dikuasai untuk berkomunikasi di era globalisasi seperti saat ini. Dalam konteks kota besar seperti Jakarta, bahasa Ibu ialah bahasa Indonesia.

David Crystal, Linguis dari London mengungkapkan bahwa setiap saat ketika kita kehilangan satu bahasa, kita pun kehilangan satu impian di dunia. Oleh karena itu, tidak tepat jika Ayah dan Bunda mengajarkan si kecil bahassa asing tanpa memperkuat bahasa ibu terlebih dahulu.

Bunda dan Ayah dapat memetik 5 manfaat penguasaan bahasa ibu sedari usia dini sebagaimana uraian di bawah ini.

 

Melestarikan budaya daerah

Bahasa Ibu

ldsmag

Bahasa daerah yang lestari memiliki peran dalam melestarikan budaya dan bahasa daerah. Sebab bahasa ini berhubungan dengan jati diri dan peradaban manusia penggunanya. Apabila tidak dilestarikan, maka akan punah seperti flora dan fauna di dunia.

Dilansir dari liputan6.com, dari 652 bahasa daerah di Indonesia, 19 bahasa daerah dalam posisi terancam punah, 2 bahasa daerah sudah kritis, dan 11 bahasa daerah telah punah. Hal ini disebabkan ketiadaan generasi yang menggunakan bahas daerah.

 

Mempermudah si kecil dalam belajar bahasa asing

universal

Perkembangan bahasa anak dapat dimulai dengan penguasaan bahasa ibu terlebih dahulu. Idealnya anak diberi pelajaran bahasa asing pada usia 6-10 tahun. Jika bahasa daerah secara baku telah dikuasai maka dapat menjadi dasar atau pegangan dalam belajar bahasa asing.

 

Membentuk aksen anak sedini mungkin

Aksen yang melekat pada anak sedari kecil dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berinteraksi dalam masyarakat. Sebab, anak-anak yang cenderung menggunakan aksen bahasa asing akan dianggap sok atau tidak membumi.

 

Memperkuat kepercayaan diri anak

joemcgeeministries

Rasa percaya diri semakin kuat dengan penguasaan bahasa ibu sejak dini. Sebab, anak akan merasa dianggap sebagai bagian dari sebuah kebudayaan. Berinteraksi dengan masyarakat sebudaya pun menjadi lebih percaya diri.

 

Mempercepat untuk memahami konsep

ldsmag

Menurut Dr.Felicia Nutari Utorodewo, Direktur SEAMEO QITEP Language, anak-anak yang sejak dini diajarkan bahasa daerah lebih mudah untuk menguasai hal-hal konseptual, seperti tata krama dan norma yang berlaku di masyarakat sekitar. Ketika memasuki Sekolah Dasar anak yang menguasai bahasa ibu juga cenderung lebih mudah untuk mengerti dan memahami pelajaran dibandingkan anak yang sedari kecil diajarkan bahasa asing.

Anak-anak yang berbahasa ibu akan lebih menguasai hal-hal konseptual secara lekas dibandingkan dengan yang terlebih dahulu menguasai bahasa asing. Norma-norma, budi pekerti, dan nilai banyak dikandung oleh bahasa daerah. Anak yang diberikan pelajaran banyak bahasa ketika usia dini cenderung lambat dalam berbicara. Karena, ia harus mengidentifikasi terlebih dahulu konsep kata yang diucapkan, sehingga tidak cepat dalam merespons. Anak menjadi bingung.

Dr Felicia Nuradi Utorodewo mengungkapkan, pada usia batita dan balita memang seorang anak dapat menguasai 16 macam bahasa. Namun, setelah memasuki usia 5-6 tahun, mereka hanya akan memilih bahasa yang penting, bahasa lain yang menurut mereka kurang penting akan ditinggalkan.

Pemakaian bahasa daerah ini pun didukung oleh UNESCO. Setiap tahun pada tanggal 21 Februari diperingati Bahasa Ibu Internasional. Ayo lestarikan bahasa daerah asal Ayah dan Bunda.

Exit mobile version