Strategi mengatur waktu belajar dan bermain untuk anak gampang-gampang susah. Anda sebagai orang tua sudah memiliki jadwal untuk anak. Akan tetapi, belum tentu diikuti oleh anak.
Nah, Anda tidak perlu khawatir. Waktu belajar dan bermain untuk anak sebenarnya dapat diatur dengan baik. Pertimbangannya adalah anak senang dan dia tetap belajar.
Berikut ini adalah 5 strategi mengatur waktu bermain dan belajar yang tepat untuk anak Anda.
Ajarkan Anak untuk Tidak Menunda
Hal yang pertama kali Anda lakukan adalah memberikan pemahaman untuk mengerjakan tugas dengan segera. Membiasakan anak untuk tidak menunda pekerjaan merupakan hal yang tidak mudah. Mengapa demikian?
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa terkadang juga masih sering menunda pekerjaan. Nah, inilah yang sulit. Terkadang orang tua belum memberikan contoh. Setidaknya, ketat dalam hal deadline tugas akan membuat anak Anda lebih bertanggung jawab.
Bedakan Waktu untuk Belajar Reguler dan PR yang Membutuhkan Waktu Mengerjakan Lebih Lama
Salah satu strategi mengatur waktu yang efektif adalah menanyakan kepada anak jumlah dan jenis pekerjaan rumah yang dia miliki. Setiap hari ada waktu belajar regular. Misalnya setiap malam dari pukul 18.30 sampai dengan 20.00 WIB. Nah, di luar waktu tersebut gunakan jam-jam tertentu untuk mengerjakan tugas jika ada tugas yang membutuhkan waktu pengerjaan yang lama.
Anda sebagai orang tua harus memeriksa tugas-tugas anak dari sekolah. Jangan sampai anak terlalu lama belajar pada malam hari untuk mengerjakan PR. Anak akan mengantuk dan susah bangun pagi.
Tentukan Jadwal Acara Televisi Favorit Anak
Memiliki strategi mengatur waktu belajar bukan berarti anak tidak diperbolehkan untuk bermain. Berikan waktu pada anak untuk bermain sesuai dengan jenis permainan yang disukai.
Apalabila anak Anda senang menonton televisi, mintalah anak untuk menentukan acara televisi favoritnya. Berikanlah waktu khusus anak menonton televisi saat acara tersebut ditayangkan. Tentunya Anda tetap harus memantaunya.
Terkadang, kurangnya komunikasi membuat anak dan orang tua tidak memiliki persepsi yang sama tentang waktu untuk belajar dan bermain. Padahal sebetulnya hal tersebut dapat disepakai baik-baik dengan anak. Anda sebagai orang tua harus memulai membuka komunikasi. Apakah acara televisi favorit anak? Apa saja PR-nya?
Berikan Waktu Istirahat untuk Buah Hati
Sebagai orang tua, Anda tidak seharusnya memaksakan kegiatan yang banyak untuk anak. Misalnya, dengan mengikutkan anak di berbagai les dan aktivitas lainnya selain sekolah. Cukup pilihlah satu sampai dengan dua les sesuai dengan bakat anak.
Anak akan mudah bosan jika aktivitasnya terlalu banyak. Oleh karena itu, waktu istirahat akan membuat anak maksimal untuk mengerjakan aktivitasnya.
Buatlah Kesepakatan Jadwal
Strategi mengatur waktu untuk anak berikutnya adalah membuat kesepakan jadwal. Setelah Anda berdiskusi dengan anak perihal waktu-waktu yang diinginkan untuk bermain dan belajar, buatlah semacam jadwal harian untuk mereka.
Tunjukkan jadwal harian tersebut dan mintalah kesepakatan dengan anak. Jika anak setuju dengan jadwal tersebut, mintalah mereka untuk berjanji mematuhi jadwalnya. Namun, Anda sebagai orang tua juga tetap fleksibel memberikan waktu bermain dan beristirahat yang lebih banyak pada saat libur sekolah.
Strategi manajemen waktu yang baik akan membuat anak Anda terhindar dari stres. Anak terbiasa untuk beraktivitas yang banyak, tetapi efektif mengerjakannya. Anda sadari atau tidak, jarang orang yang bisa mengatur waktu dengan efektif. Hal tersebut membutuhkan latihan dan pembiasaan.
Anak yang telah terbiasa dengan strategi mengatur waktu yang baik sejak kecil tidak mudah mengeluh dan gigih saat dewasa. Saat menghadapi tugas yang banyak dan beragam, anak akan menerapkan strategi tersebut agar semua tugas selesai tepat waktu, tetap dapat melakukan hobi, dan masih bisa beristirahat.
Selamat mencobanya dengan buah hati Anda!