Bagi anak usia dini, pada umur 2 – 6 tahun, memang sedang senang-senangnya bermain. Karena itu, Anda sebagai orang tua harus cermat dalam memilih permainan yang sekaligus dapat mengasah kemampuan otaknya, sehingga akan lebih menyenangkan jika anak dapat bermain sambil belajar.
Permainan tersebut tidak harus mahal dan canggih, Bun. Yang terpenting adalah permainan tersebut dapat merangsang kemampuan motorik, kognitif, sosial, emosional, komunikasi dan daya pikirnya. Apa saja, sih, manfaat permainan ini bagi tumbuh kembang si kecil?
- Permainan yang melatih motorik anak dapat membuat otot-otot tubuhnya akan terbentuk secara baik dan membuat tubuhnya menjadi sehat.
- Melatih anak untuk berkomunikasi dua arah dan mengasah kemampuan bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.
- Permainan dapat melatih kemampuan kognitif anak sehingga ia akan cepat belajar, mengalami hal baru dan mengenal dunia baru.
- Saat bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya, anak juga dapat mengembangkan kepribadian untuk bersikap baik, jujur, sportif, dan ramah kepada teman-temannya.
- Melalui permainan, si kecil juga dapat melatih kreativitasnya dengan berimajinasi dan bereksplorasi permainan tersebut.
Metode bermain sambil belajar ini dapat dikatakan sebagai metode yang paling efektif untuk anak-anak karena dilakukan dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Inilah 4 permainan edukatif yang dapat Anda mainkan bersama si kecil sambil belajar!
Bermain Peran
Bagi anak usia dini, bermain peran dapat membantu si kecil bereksplorasi dan mengembangkan daya imajinasinya. Bunda bisa mengajaknya berpura-pura menjadi dokter, koki, guru, polisi dan sebagainya.
Dengan bermain peran, tidak hanya imajinasi anak yang dikembangkan, namun juga kreativitasnya. Si kecil mulai menyusun jalan ceritanya sendiri, ia juga dapat mengenal wujud benda dan warna, serta menambah perbendaharaan kata. Tak hanya itu, bermain sambil belajar dengan metode role playing ini juga mengajarkan anak untuk berani berbicara di hadapan orang banyak, meningkatkan kemampuan mengingat, menambah kosakata dan kemampuan berbahasa, mengeluarkan emosi, bersosialisasi, serta berempati terhadap orang lain.
Bermain Boneka Tangan
Bunda dapat menggunakan boneka tangan ini sebagai alat peraga saat membacakan dongeng untuk si kecil sehingga membuat cerita yang disampaikan menjadi lebih menarik. Tidak hanya itu, boneka tangan ini dapat si kecil mainkan melalui aktivitas bermain peran secara mandiri atau pun bersama teman-temannya. Secara tak langsung, anak dapat mengembangkan daya imajinasi, memperkaya kosakata, mengeluarkan emosi dan juga bersosialisasi.
Bermain Menyusun Balok
Permainan menyusun balok atau ‘balok-balokan’ merupakan permainan konstruktif serupa puzzle. Pada permainan ini, si kecil tidak hanya bermain menyusun balok menjadi rumah, bangunan, menara dan sebagainya, namun ia juga akan mengenal berbagai ragam bentuk, warna, ukuran, serta memahami konsep bangunan yang ingin ia ciptakan. Tak hanya itu, permainan ini juga dapat melatih imajinasi, kesabaran, berbagi dengan orang lain serta kemampuan bersosialisasi.
Menanam di kebun
Dengan beraktivitas menanam di kebun, Bunda dapat mengenalkan si kecil pada beragam jenis tanaman, bunga, pohon, hewan atau serangga, serta mengajarkannya untuk mencintai lingkungan. Ternyata, bertanam di kebun seperti ini dapat menjadi kegiatan bermain sambil belajar yang mengasyikkan juga, lho!
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah memilih jenis tanaman apa yang akan ditanam, lalu jelaskan pada si kecil bagaimana proses tumbuhnya tanaman serta mengajarkannya bagaimana merawat tanaman tersebut sampai ia besar nantinya. Dengan bertanam, si kecil juga belajar untuk bertanggung jawab pada tanamannya, lho.
Nah, itulah berbagai permainan edukatif agar anak dapat bermain sambil belajar. Tidak hanya senang dan menghibur hati si kecil, namun juga dapat meningkatkan kemampuannya sehingga ia akan tumbuh pintar dan kreatif.