Memiliki anak yang cerdas adalah impian setiap orang. Namun kecerdasan di sekolah saja tidak cukup. Daya imajinasi serta kemampuan emosional juga penting diasah untuk membentuk karakter anak yang kreatif. Semua hal itu dapat didapatkan dengan melatih kekuatan otak kanan si kecil. Salah satu caranya dengan melakukan latihan melalui metode biodrawing.
Mengenal Metode Biodrawing
Istilah biodrawing pertama kali dicetuskan oleh penulis buku parenting, Femi Olivia. Istilah tersebut terinspirasi dari otak manusia yang dianalogikan sebagai superkomputer hidup yang tambah gambar (drawing).
Metode ini dikembangkan berdasarkan konsep brain-based learning (belajar berdasarkan otak) serta multiple intelligence (kecerdasan majemuk). Hadirnya metode ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru untuk menstimulasi kekuatan otak kanan anak secara maksimal.
Kelebihan Metode Biodrawing
Meskipun berbasis menggambar, orang tua yang memiliki kemampuan gambar pas-pasan tak perlu khawatir. Tujuan metode ini bukanlah membuat anak menjadi jago gambar namun agar otak kanan memiliki aktivitas seimbang dengan otak kiri, yang lebih banyak digunakan dalam beraktivitas.
Metode ini juga minim dana karena alat yang diperlukan hanya pensil atau pena serta kertas. Yang diperlukan adalah kreativitas agar anak merasa tertarik dan menyenangkan saat diterapkan metode untuk melatih kekuatan otak kanan.
Misalnya Anda mengajak si kecil menggambar sembari berjalan-jalan di taman atau melihat pemandangan di laut. Dengan suasana yang mendukung, anak akan menjadi lebih tenang dan membuat coretan atau gambar tanpa takut merasa salah.
Stimulasi Biodrawing
Metode biodrawing dapat diterapkan ketika anak sudah mampu memegang alat tulis. Berikut beberapa tahapan yang bisa Anda ikuti:
- Usia batita
Ketika memasuki usia ini, anak adalah peniru ulung. Ia suka mengamati dan meniru apa pun yang dilakukan orang dewasa. Untuk menstimulasi otak kanannya, Anda bisa menggambar di sehelai kertas.
Karena tertarik dan penasaran, ia pun akan mencobanya kemudian. Bila si kecil belum dapat memegang alat tulis dengan baik, bimbinglah dia dengan cara memegang tangannya. Biodrawing membantu sang buah hati mengasah kemampuannya mengamati, meniru serta mengenal berbagai macam warna dan bentuk.
- Usia Prasekolah
Saat memasuki usia prasekolah, anak tentu sudah dapat mampu memegang alat tulisnya dengan lebih baik. Karena itu, Anda dapat memberikannya latihan dengan pola-pola sederhana.
Misalnya membuat lingkaran, garis lurus dan persegi. Anda juga bisa menggambar menggunakan spidol warna-warni untuk membantunya mengenal jenis-jenis warna. Tujuan rutin melakukan ini agar anak telah memiliki bekal untuk menulis nanti.
- Usia Sekolah
Ketika memasuki usia sekolah, berikan metode yang lebih menantang. Misalnya ajarkan anak untuk menggambar secara terbalik, mengubah angka menjadi bentuk berbeda hingga menggambar dengan kedua tangan
Setelah melakukan latihan kekuatan otak kanan, diharapkan daya berimajinasi anak serta kreativitasnya dapat dilatih, memicu rasa ingin tahu, melatih ketekunan hingga mengarang cerita berdasarkan gambar.
Jangan Paksakan
Latihan biodrawing sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan bagi anak sehingga ia tak mudah bosan. Sesuaikan pula metode pelatihan dengan usia anak. Sebaiknya jangan memasang target untuk dicapai anak karena pelatihan yang terlalu berlebihan justru membuat anak stres dan takut menggambar.
Agar mendapat manfaat yang maksimal, maka beri contoh yang tepat. Lama-kelamaan si kecil akan timbul ide sendiri dan terbiasa menggambar. Kondisikan suasana yang santai agar anak nyaman menggambar. Bila Anda baru mengetahui metode ini namun anak sudah memasuki usia sekolah, tak masalah. Lakukan lagi dari tahap awal supaya anak mengalami metode pelatihan menyeluruh.
Tunggu apa lagi? Segera terapkan latihan biodrawing untuk melatih kekuatan otak kanan si kecil agar tumbuh kembangnya kian sempurna.