Anak membutuhkan banyak asupan nutrisi ketika dalam masa pertumbuhan. Demi memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut, setiap orang tua berusaha memberikan makanan terbaik untuk anak-anak mereka. Daging, buah, sayur, dan sumber nutrisi lain memenuhi porsi makan anak setiap hari.
Namun, tahukah Anda? Meski setiap nutrisi itu penting, ada batasan dalam memberikan jenis makanan tertentu pada anak, lho. Apa saja asupan makanan yang sebaiknya dibatasi dalam porsi makan anak? Simak ulasannya dalam artikel ini, ya.
Batasi Jenis Makanan Ini dalam Porsi Makan Anak
1. Daging
pixabay.com
Daging kaya akan protein, vitamin, mineral, zat besi, dan lemak. Dikutip dari Healthline, dalam 100 gram daging mengandung energi sebesar 170 kalori. Seluruh nutrisi yang terkandung dalam daging tersebut bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh anak dan memberinya energi untuk beraktivitas. Namun, meski kayak akan nutrisi, daging juga mengandung lemak sehingga asupannya perlu dibatasi.
Anak usia 1-3 tahun membutuhkan sekitar 1600 kalori, 26 gram protein, dan 44 gram lemak. Angka yang diperoleh berdasarkan Angka Kebutuhan Gizi Kementerian Kesehatan RI ini harus dipenuhi dengan kombinasi menu berupa karbohidrat, sayur, buah, makanan berprotein, maupun susu. Oleh karenanya, asupan daging pada porsi makan anak sebaiknya tidak lebih dari 283 gram dalam seminggu agar diperoleh gizi yang seimbang.
2. Telur Setengah Matang
pixabay.com
Telur yang diolah setengah matang rentan mengandung bakteri Salmonella yang berbahaya bagi pencernaan si kecil. Oleh karena itu, telur setengah matang tidak disarankan diberikan pada anak di bawah usia 5 tahun. Sebaiknya masak telur hingga benar-benar matang sempurna, dengan memasaknya pada suhu minimal 85 derajat Celsius.
Selain itu, perhatikan pula cara pengolahan telur. Meski si kecil sangat menyukai telur goreng, ada baiknya Anda tidak terlalu sering memberinya olahan telur goreng. Karena penggunaan minyak goreng dapat menambah kolesterol pada telur.
Agar si kecil menyukai telur rebus, buat variasi menu untuknya. Misal, tambahkan irisan wortel, tomat, brokoli rebus, atau makanan lain yang dia suka. Dengan demikian, si kecil tetap dapat menikmati telur tanpa kehilangan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
3. Alpukat
pixabay.com
Alpukat merupakan salah satu buah yang baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Karena buah ini mengandung lemak tak jenuh, vitamin, serta mineral yang dapat mengoptimalkan fungsi otak anak dan mendukung pertumbuhannya. Selain itu, alpukat juga mengandung zat besi yang dapat mencegah anemia pada anak.
Buah alpukat dapat diberikan sejak anak berusia 6 bulan ke atas, sebagai MPASI (makanan pendamping ASI). Dengan takaran pemberian sesuai kebutuhan kalori masing-masing usia. Untuk anak usia 6-12 bulan membutuhkan asupan kalori kurang lebih sebesar 725 kilokalori. Sedangkan pada usia 1-3 tahun membutuhkan 1600 kalori.
Sebuah alpukat matang berukuran sedang yang memiliki berat sekitar 136 gram, mengandung 218 kalori dan 7 gram lemak. Jika Anda memberi 2 buah alpukat pada si kecil, maka sebagian besar kebutuhan kalorinya telah tercukupi oleh buah ini.
4. Pasta
pixabay.com
Pasta memang boleh diberikan pada anak-anak. Namun, meski anak pilih-pilih makan dan cenderung menyukai pasta dibanding karbohidrat lainnya, Anda tetap perlu membatasi konsumsi makanan ini pada si kecil.
Pasta mengandung karbohidrat rafinasi, yaitu karbohidrat yang telah melalui banyak proses pengolahan sebelum dikonsumsi. Proses ini dapat mengurangi hingga menghilangkan nilai gizi pada makanan. Selain itu, jenis karbohidrat rafinasi juga dapat memicu kegemukan dan diabetes tipe 2 pada anak.
Jika si kecil ingin hidangan pasta, pilihlah yang terbuat dari gandum utuh. Tambahkan sayur dan makanan sumber protein agar pasta tersebut tetap bernutrisi. Porsi makan anak untuk jenis makanan ini sebaiknya tidak lebih dari 2-5 sendok makan per hari.
Asupan makanan untuk pertumbuhan dan memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil memang penting. Namun, sebaiknya batasi jumlah asupan makanan-makanan di atas dalam porsi makan anak Anda, ya.
