Ada yang bilang kalau bakat anak sebaiknya diasah sejak dini. Tujuannya untuk membantu anak mengembangkan potensi terbaiknya. Dengan mengetahui bakat dan minat anak, mereka juga memiliki tujuan hidup yang jelas dan terarah. Orangtua pun bisa mempersiapkan banyak hal untuk mendukung pengembangan bakat tersebut.
Yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara mencari tahu apa bakat anak Anda. Dalam artian bakat yang memang dimiliki anak dan mereka menikmatinya. Bukan yang dipaksakan sesuai kehendak orangtua.
Yuk, simak tipsnya berikut ini!
Amati kebiasaan anak
via Pixabay
Pada dasarnya, anak akan sering melakukan sesuatu yang mereka sukai. Jadi, perhatikan kebiasaan anak setiap saat. Mungkin saja anak Anda senang membantu menyiapkan masakan atau bisa menghabiskan waktu lama dengan alat musik.
Perkenalkan anak pada banyak hal
Sejak dini, ada baiknya Anda memperkenalkan banyak hal atau kegiatan pada si kecil. Dengan demikian mereka bisa mengeksplor dan menemukan hal yang dia sukai, kemudian berakhir pada pengembangan bakat.
Beberapa hal yang bisa diperkenalkan di antaranya adalah beragam jenis olahraga, permainan, kerajinan tangan, aktivitas sosial, serta liburan ke tempat yang memiliki perbedaan budaya. Untuk kegiatan yang sulit ditemukan di lingkungan sekitar, orangtua bisa menunjukkannya melalui video atau buku.
Bertanya langsung pada anak
Untuk anak yang sudah paham diajak berkomunikasi, tidak ada salahnya untuk bertanya langsung mengenai hal yang ia sukai. Karena mungkin saja ia menemukan hal tersebut berkat pergaulan dengan teman atau pernah melihat di suatu tempat tanpa sepengetahuan orangtua. Jika ia sudah mampu mengutarakan keinginannya, inilah saat yang tepat untuk membawanya ke tempat kursus atau komunitas terkait.
Proses yang satu ini juga mampu meningkatkan ikatan antara orangtua dan anak. Serta memberi kesempatan pada anak untuk menyampaikan perasaan dan keinginannya.
Ikuti tes bakat dan minat
via Unsplash
Apabila Anda kesulitan untuk menerka bakat dan minat anak hanya melalui observasi atau si anak juga belum bisa menentukan, coba daftarkan anak untuk mengikuti tes bakat dan minat. Tes ini biasanya berupa tes IQ. Nantinya akan terlihat apakah anak lebih suka kegiatan di bidang sains, seni, dan sebagainya.
Cara ini disarankan untuk anak berusia 6 tahun ke atas. Jika dilakukan pada anak usia di bawah 6 tahun, hasilnya belum tentu akurat.
Ikut kompetisi
via Unsplash
Selain mendaftarkan anak pada kursus yang sesuai dengan bakatnya, Anda juga bisa mendaftarkan anak pada kompetisi atau perlombaan. Tujuan utamanya bukan untuk menang, melainkan untuk memberikan pengalaman sebanyak-banyaknya pada anak.
Melalui kompetisi pula, anak-anak bisa belajar mengasah keahlian serta menemukan teman-teman yang memiliki bakat sama. Sedangkan secara tidak langsung, anak pun mampu bersikap supportif di berbagai kesempatan.
Konsultasi pada guru
Selama berada di sekolah, guru memiliki waktu yang cukup lama untuk mengamati anak Anda. Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada guru terkait bakat dan minat si kecil. Bahkan Anda dapat minta pertolongan guru untuk memberi tahu kegiatan ekstrakurikuler atau perlombaan apa yang mungkin cocok untuk si kecil.
Bersabar
Terakhir, bersabarlah. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, anak-anak suka mengeksplorasi banyak hal. Bisa saja hari ini mereka tertarik untuk memasak. Lalu di kemudian hari mereka lebih memilih untuk menggambar. Ketertarikan ini biasanya dipengaruhi oleh tren, waktu, dan lingkungan sekitar. Biarkan mereka mencoba banyak hal asalkan tidak mengganggu pembelajaran utama atau kegiatan sekolah.
Apapun bakat dan minat yang dijalankan oleh anak, sudah selayaknya kita sebagai orangtua memberi dukungan dan apresiasi. Jangan memaksakan suatu hal yang anak tidak sukai. Selain itu, hindari melarang anak melakukan sesuatu terkait bakat dan minatnya hanya karena peluang karir yang minim di kemudian hari.