Cara Mudah Menjadi Sahabat bagi Anak

Setiap orang tua tentu menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi anak yang memiliki karakter baik. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah menjadi sahabat bagi anak. Dalam posisi tersebut, anak dapat dengan mudah bercerita kepada orang tua mengenai banyak hal yang terjadi antara dirinya dan teman-temannya. Dengan demikian, Anda pun bisa lebih memahami anak, serta hal-hal yang ia inginkan dan butuhkan.

Namun sayangnya, tidak semua anak bisa bersahabat baik dengan orang tua. Kesibukan dan berbagai masalah yang dihadapi orang tua tidak jarang menjadi alasan renggangnya hubungan komunikasi dengan anak. Untuk itu, berikut beberapa cara mudah menjadi sahabat bagi anak yang bisa Anda terapkan di rumah.

Jauhkan Ponsel Pintar saat Bersama Anak

Jauhkan ponsel dari anak

Jauhkan ponsel dari anak

Saat bersama anak, orang tua terkadang tidak sadar bahwa kegiatannya memandangi layar ponsel pintar ternyata tidak disenangi buah hati. Mereka beranggapan bahwa orang tua mereka lebih peduli pada ponsel tersebut. Jika sudah begitu, komunikasi antara orang tua dan anak pun semakin berjarak. Oleh sebab itu, saat bersama anak, jauhkan ponsel sehingga Anda bisa fokus menemani aktivitasnya. Dengan demikian, anak merasa diperhatikan dan semakin mencintai Anda sebagai orang tua sekaligus sahabat terbaiknya.

Jadilah Pendengar yang Baik

Jadilah pendengar yang baik

Seorang anak umumnya lebih senang bercerita kepada sahabatnya. Sebab, sahabat selalu bisa mengerti dan memberi nasihat yang baik. Untuk menjadi sahabat bagi anak, hal yang perlu Anda lakukan adalah mendengarkan ceritanya sepenuh hati. Tunggu sampai ia selesai bercerita dan jangan memotong atau menyelanya. Setelah itu, berikan tanggapan positif atas ceritanya. Namun jika ada masalah, sampaikan nasihat Anda dengan lemah lembut dan pilihan bahasa yang santun sehingga tidak menyakiti perasaan anak.

Jangan Suka Menghakimi Anak

Jangan menghakimi anak

Dalam tahapan belajar, setiap anak tentu pernah melakukan kesalahan. Menanggapi hal tersebut, sebagian orang tua kerap memilih cara, yakni dengan menyalahkan, memarahi, dan bahkan memukulnya. Akibatnya, anak menjadi ketakutan, marah, serta benci pada orang tuanya. Jika sudah begitu, mereka biasanya akan lebih susah diatur dan semakin kerap melakukan kesalahan yang disengaja.

Anak memang perlu tahu letak kesalahannya. Namun, saat menyampaikan hal tersebut, posisikan diri Anda sebagai seorang sahabat. Sahabat akan selalu jujur. Selain memberitahukan kesalahan, sahabat juga mengingatkan, mengajak diskusi bersama, serta memberi nasihat yang bisa membawa kebaikan. Dengan demikian, ia bisa segera menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulang kesalahan yang sama.

Jadilah Contoh yang Baik

Jadilah contoh yang baik

Setiap orang tentu memiliki idola. Bersahabat dengan seorang idola tentu akan sangat menyenangkan. Lalu, bagaimana jika sang buah hati benar-benar mengidolakan Anda? Tentu saja, mereka akan dengan senang hati bersahabat dengan Anda.

Untuk itu, cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan contoh yang baik, yakni dengan berperilaku baik, berkata sopan, tidak pernah bertengkar di depan anak, perhatian, serta mampu bertanggung jawab pada keluarga. Jadi, Anda pun tidak hanya dicintai, tetapi juga dijadikan sosok idola yang patut dicontoh oleh anak.

Berikan Motivasi dan Kepercayaan

Memberi motivasi pada anak

Setiap anak terlahir dengan karakter yang berbeda. Lingkungan keluarga dengan latar yang berbeda pun turut serta memberikan andil bagi pembentukan karakter anak. Sebagian anak bisa dengan mudah bergaul dan berbicara lantang di depan umum. Namun, tidak sedikit pula yang pemalu dan merasa minder saat bersama teman-temannya.

Saat anak menghadapi masalah semacam itu, orang tua harus bisa menjadi sahabat bagi anak. Anda bisa memberikan motivasi agar ia lebih percaya diri. Selain itu, bantu ia menggali bakatnya. Dukung hal-hal yang ia suka. Setelah itu, berikan kepercayaan kepadanya untuk melakukan kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh dan percaya diri. Dengan begitu, mereka pun bisa menyadari bahwa setiap orang dikarunia kelebihan dan kekurangan sehingga tidak perlu merasa malu lagi.

Dengan menjadi sahabat bagi anak, Anda tidak hanya bisa memahami mereka, tetapi juga bisa membantu membentuk karakter baiknya untuk bekal kehidupannya kelak. Semoga bermanfaat.

Exit mobile version