Barangkali Bunda sudah sering mendengar tentang ciri anak autis yang dikhawatirkan oleh para orang tua. Autisme sebenarnya adalah gangguan otak yang membatasi kemampuan anak untuk berkomunikasi dan memahami orang lain. Orang tua mewarisi gen-gen abnormal yang diyakini menyebabkan fungsi bagian-bagian otak tertentu menjadi buruk.
Tanda-tanda autisme ini pada setiap anak bisa berbeda dan muncul pertama kali di masa kanak-kanak. Memang tidak mudah mengenali ciri anak autis karena umumnya mulai terlihat jelas setelah anak mencapai usia 3 tahun saat masuk sekolah playgroup.
Oleh karenanya Anda perlu bisa memahami ciri-ciri anak autis ini dengan baik agar dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan. Perbaikan kemampuan otak anak autis khususnya sebelum menginjak usia 3 tahun, bisa sangat signifikan memengaruhi perkembangan anak.
1. Gangguan Interaksi Sosial
Anak yang menderita autis bisa terlihat saat dia memiliki kesulitan berinteraksi dengan orang lain yang memadai seperti kontak mata dan gerak-gerik yang kurang fokus. Anak autis juga tidak tertarik untuk bermain bersama dan sulit untuk berbagi, serta tidak adanya empati.
2. Gangguan Berbicara dan Berkomunikasi
Anak autisme biasanya terlambat atau memiliki masalah dalam perkembangan komunikasi. Hal ini disebabkan lemahnya proses belajar meniru dari orang lain. Anak umumnya mempelajari bicara dengan meniru orang dewasa. Kesulitan meniru ini menyebabkan perkembangan bahasa dan bicaranya menjadi tidak optimal.
Anak autisme juga menunjukkan kesulitan mengembangkan percakapan secara interaktif. Mereka kesulitan dalam memahami pikiran maupun perasaan orang lain karena ketidakmampuan dalam memahami intonasi serta ekspresi dalam berbicara.
3. Pola Gerakan yang Berulang
Ciri anak autis lain sering terlihat saat anak melakukan gerakan yang sama dan berulang terus menerus seperti berputar atau memukul-mukul. Mereka suka terpaku pada rutinitas atau ritual yang tidak berguna. Selain itu mereka juga mempertahankan minat akan sesuatu hal dengan berlebihan.
Rutinitas atau tindakan berulang ini bahkan menjadi obesesi bagi anak autisme. Anak autis juga cenderung hiperaktif. Bila anak Anda terlihat hiperaktif, ada 5 Tips Menenangkan dan Mengatasi Anak Hiperaktif yang bisa Anda terapkan.
4. Tidak Menyukai Cahaya Terang, Bunyi Keras, dan Aroma Tertentu
Anak autis sejak dini memang sensitif dan tidak menyukai adanya cahaya terang, bunyi keras, serta aroma menyengat. Ini terjadi kemungkinan karena mereka tidak memiliki persiapan yang cukup menghadapi kondisi tersebut.
5. Kesulitan Berempati
Ciri anak autis biasanya kurang peka dan tidak peduli terhadap lingkungan sehingga menyebabkan anak kurang bisa berempati terhadap orang lain. Anak autis kesulitan dalam memahami intonasi bicara dan bahasa tubuh. Oleh karenanya komunikasi yang terjadi bersifat searah karena mereka lebih membicarakan diri sendiri.
6. Tidak Menyukai Kontak Fisik
Anak penderita autis sering tidak suka bila ada sentuhan fisik seperti dipeluk atau disentuh dan lebih suka menarik diri dan menyendiri. Meskipun ada juga yang suka memeluk mereka yang dekat dengannya.
7. Perkembangan yang Lebih Lambat
Anda bisa melihat ciri anak autis ѕејаk dini dengan melihat dari perkembangan anak. Anak autis perkembangannya cenderung lebih lambat dibandingkan anak-anak pada umumnya. Saat masih balita perkembangan mereka bisa terlihat kurang cepat dibandingkan anak normal seusianya.
Nah, demikianlah ciri-ciri anak penderita autisme yang harus Anda ketahui sejak dini. Ini penting agar Anda bisa melakukan terapi yang diperlukan agar anak Anda tidak mengalami hambatan lebih jauh dalam perkembangannya. Terapi yang bisa Anda lakukan dengan cepat sejak dini adalah menghindari makanan instan yang berpengawet dan tidak bagus bagi tubuh anak penderita autis.