Kenali Dampak Sifat Egois bagi Seorang Anak

Egois merupakan satu dari banyak sikap atau perilaku negatif yang biasanya timbul pada diri seseorang. Tak hanya orang dewasa, anak-anak sekalipun bisa memiliki sifat egois sejak dini akibat pola asuh yang salah dari orang tua. Nah, bila Bunda bertanya apakah dampak sifat egois bagi seorang anak, yuk simak bagaimana sifat egois mempengaruhi perilaku anak-anak berikut ini:

Anak ingin selalu menang

Anak-anak yang egois kerap memiliki ambisi yang besar dalam dirinya. Tak jarang, mereka rela melakukan segala macam cara agar mampu mencapai keinginannya. Lebih dari itu, dampak sifat egois pada diri seorang anak menyebabkan mereka mudah melukai hati orang lain demi menjadi pemenang dalam segala hal.

Jika sikap ingin selalu menang menjadi pola hidup mereka, kelak anak-anak cenderung sulit menerima kehadiran orang lain dan hanya fokus pada diri sendiri. Lebih jauh lagi, sikap ingin menang sendiri mampu menjadi hambatan sebuah hubungan, baik itu hubungan dalam pertemanan, hubungan antarkeluarga, ataupun hubungan dengan rekan kerja nantinya.

Tidak suka dengan kekalahan

Dampak lain dari sifat egois bagi anak ialah mereka sangat sulit menerima kekalahan. Bagi mereka, kekalahan berarti malu, sedangkan kemenangan merupakan sesuatu yang baik. Ketika anak yang egois dihadapkan pada kekalahan, yang ada mereka akan berusaha untuk menyalahkan orang lain atas kegagalan yang dialaminya.

Jauh dari rasa kebersamaan

Egois memungkinkan seseorang jauh dari rasa kebersamaan. Artinya, anak-anak dengan sifat egois, lambat laun akan menjadi pribadi yang invidualis. Hal ini dikarenakan teman-teman sejawatnya enggan bermain dengan orang yang selalu ingin menang sendiri.

Meski tak punya teman, anak dengan sifat egois tidak pernah peduli pada ada atau tidak orang yang ingin berkawan dengannya. Padahal, kebersamaan merupakan sesuatu yang ajaib, lho. Sebab, ketika beberapa orang berkumpul bersama-sama, akan ada banyak peristiwa unik dan spesial yang terjadi.

Kepentingan pribadi lebih utama daripada kepentingan bersama

Bagi anak-anak yang egois, kepentingan pribadi merupakan prioritas utama. Mereka menganggap bahwa dirinya adalah pusat dari segala sesuatu dan harus didahulukan kepentingannya. Perasaan kesal dan marah akan timbul jika ada orang lain yang melangkahi keberadaannya.

Selain itu, dampak sifat egois bagi seorang anak ialah mereka hanya fokus pada bagaimana membuat dirinya merasa bahagia, tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. Mereka cenderung apatis dan merasa acuh tak acuh terhadap permasalahan yang menimpa orang lain.

Kurang mampu bekerja sama

Untuk anak-anak yang memiliki sifat egois, kerja sama merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Mereka lebih mengedepankan kemampuan sendiri daripada mengajak orang lain untuk bekerja bersama-sama. Sesungguhnya, jika mereka memberi kesempatan pada orang lain untuk turut ambil peran, maka akan timbul rasa kebersamaan yang lebih kental serta pekerjaan yang diemban pun menjadi cepat selesai.

Tidak senang melihat orang lain sukses

Merasa iri dengan kesuksesan orang lain merupakan dampak sifat egois selanjutnya. Ya, ketika anak-anak memiliki ego yang tinggi, biasanya hal tersebut mampu memicu perilaku buruk lainnya. Nah, salah satu di antaranya yaitu lebih senang melihat orang lain gagal ketimbang melihat orang lain sukses.

Lebih suka memaksakan kehendak

Wajar bila orang lain enggan berlama-lama dengan orang yang bersikap egois. Orang egois sering mendominasi dan selalu memaksakan kehendak. Bahkan, mereka juga susah untuk menerima masukan dan kritikan dari orang lain karena merasa dirinya yang paling benar.

Memicu sifat sombong

Biasanya, anak-anak yang hidup egois cenderung menjadi orang yang sombong. Ketimbang mengakui kelebihan orang lain, mereka lebih suka mencari-cari kesalahan agar bisa menjatuhkan. Terlebih, mereka juga sering memandang remeh orang lain dan menganggap dirinya yang paling pantas untuk dicontoh.

Itulah 8 dampak sifat egois yang bisa memengaruhi perilaku anak. Semoga Bunda lebih berhati-hati lagi dalam mendidik si kecil, ya. Jangan lupa ajarkan anak-anak bersosialisasi, agar nantinya mereka tidak menjadi pribadi yang egois.