Umumnya anak yang baru pertama kali masuk sekolah menunjukkan antusiasme mereka. Meski demikian, beberapa anak bisa saja justru menjadi mogok sekolah. Hal ini bisa disebabkan kecemasan berpisah dari orang terdekat, orang tua, atau pengasuhnya. Gejala ini dikenal sebagai separation anxiety. Kondisi ini biasanya terjadi pada balita yang masuk TK. Mereka masih merasa asing dengan lingkungannya dan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Lamanya proses adaptasi masing-masing anak berbeda, tergantung kepribadian anak tersebut. Anak yang ekstrover (terbuka dan suka mengobrol), umumnya lebih cepat beradaptasi dan menemukan teman baru di kelasnya. Sedangkan pada anak yang agak tertutup (introver) memerlukan waktu lebih lama.
Faktor lain yang menyebabkan anak mogok sekolah adalah ia menganggap lingkungan sekolah tidak lebih nyaman dan baik dibandingkan di rumah. Misalnya mainan di rumah lebih banyak dibandingkan di sekolah atau anak merasa lebih bebas melakukan aktivitas di rumah ketimbang di sekolah. Perilaku tidak ramah dari teman-teman di sekolah juga bisa menjadi pemicu anak merasa tidak nyaman berada di lingkungan sekolah.
Lalu apa yang harus dilakukan? Jangan sampai memarahi apalagi mengancam anak yang mogok sekolah ya Mom! Mama harus mengetahui penyebab anak mogok sekolah. Jika masalah utamanya adalah separation anxiety, Mama perlu melakukan mundur perlahan.
Sebagai contoh, jika sebelumnya anak selalu ditunggui Mama selama jam pelajaran berlangsung, secara perlahan kurangi ketergantungannya. Awalnya antar anak hingga ke pintu kelas, kemudian secara perlahan hanya sampai pintu pagar sekolah. Untuk melakukan hal ini, mula-mula Mama tentu mendapat penolakan dari anak. Karena itu, lakukan secara perlahan dan bersabar. Berikan pula penjelasan mengapa Mama harus meninggalkan ia bersama teman-teman di sekolah.
Selain mogok sekolah, masalah lain yang timbul saat anak baru masuk sekolah adalah malas belajar. Meski begitu, prinsip yang harus disadari Mama adalah tidak ada anak yang terlahir bodoh. Anak yang malas belajar bisa saja disebabkan oleh pola asuh yang salah dari orang tuanya. Pada dasarnya anak pada masa pertumbuhan memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal baru yang bisa didapatnya melalui pendidikan formal maupun pengalaman pribadi. Bahkan sejak masih berusia kurang dari satu tahun, anak Mama sudah antusias untuk belajar. Salah satunya ditandai dengan kebiasaan memasukkan segala macam benda ke dalam mulut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui benda yang baru ditemuinya.
Lalu bagaimana solusinya? Mama bisa memulai dengan menumbuhkan kebiasaan membaca pada seluruh anggota keluarga, termasuk orang tua. Selain menumbuhkan minat baca, ada beberapa tips yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi anak yang malas belajar:
Selain mengajarkan belajar secara teratur agar tidak mogok sekolah, beri pula anak waktu untuk bermain dan bersosialisasi dengan orang lain ya Mom. Jangan terlalu membebani mereka dengan berbagai kursus di luar jam sekolahnya. Kursus dapat Mama berikan sesuai keinginan atau kebutuhan anak dan saat anak sudah merasa siap.