Generasi Alpha Adalah Penerus Masa Depan

Generasi Alpha adalah Penerus Masa Depan

 

Generasi Alpha adalah mereka yang lahir pada rentang tahun 2010 hingga 2025. Generasi sesudah generasi Z ini kerap dikaitkan dengan gadget dan teknologi informasi. Wajar saja, ketika mereka lahir, gadget dan teknologi informasi sudah merajalela. Bahkan, gadget tersebut digunakan oleh orangtuanya sebagai media pendidikan dan hiburan. Maka, anak-anak ini pintar memainkan gadget dan berselancar di dunia digital sejak usia dini.

Karena sudah lekat dengan dunia digital di usia dini, karakteristik dan pola pikir generasi Alpha tentu berbeda dengan generasi Z dan generasi-generasi sebelumnya. Bagaimana cara agar kita sebagai orangtua mampu memberi pendidikan dan bimbingan yang tepat?

 

Menerima ragam perbedaan

 

Dengan teknologi informasi atau internet, anak-anak generasi Alpha akan lebih mudah memahami ragam perbedaan yang ada di dunia. Mereka bisa mengenal kelas sosial masyarakat, perbedaan ras manusia, keragaman mahkluk hidup, budaya, dan sebagainya. Tentunya hal karakteristik yang satu ini akan terwujud dengan bimbingan orangtuanya. Bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan, dunia akan minim rasisme dan orang-orang bisa mendapatkan hak serta kesejahteraan yang setara.

 

Serba digital

 

Via Freepik

 

Jika dulu kita mengerjakan tugas menggunakan kertas dan pen, sambil belajar dari buku di perpustakaan. Maka saat ini generasi Alpha tidak melakukannya lagi. Tugas-tugas sekolah maupun urusan pekerjaan nantinya didominasi dengan penggunaan internet dan software pendukung. Hiburan juga bisa dilakukan dengan sentuhan jari pada layar smartphone.

Sebagai orangtua, sebaiknya Anda menyelingi kegiatan digital anak dengan kegiatan fisik dan sosial untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gadget terhadap mental serta perkembangan otak, terutama saat mereka berada dalam masa golden age. Tidak lupa untuk mendampingi anak agar tumbuh sebagai pribadi yang bijak memanfaatkan dunia digital.

 

Peduli kesehatan mental

 

Sejak pandemi covid-19, isu kesehatan mental menjadi fokus utama banyak orang, khususnya bagi generasi Milenial dan X yang berperang sebagai orangtua. Isu ini banyak dikaitkan dengan parenting dan pekerjaan sehingga anak-anak generasi Alpha akan peka pula terkait isu ini di masa dewasanya.

Pada akhirnya, mereka tumbuh sebagai orang yang mampu memperhatikan kesehatan fisik dan mental secara seimbang. Hal ini mampu memberi dampak baik bagi lingkungan kerja dan masyarakat. Namun, orangtua perlu membimbing agar mereka tidak semena-mena mengatasnamakan kesehatan mental untuk menghindari tanggung jawab atau bahkan menyakiti sesama.

 

Tren kerja berubah

 

Via Freepik

 

Tren dunia kerja sedikit banyak sudah terasa di era ini. Berkat kemajuan teknologi dan efek dari pandemi Covid-19, masyarakat dapat bekerja dari mana saja. Tidak lagi harus datang ke kantor. Urusan meeting, berkirim dokumen, dan lainnya bisa diselesaikan dengan gadget dan internet.

Dalam kehidupan sehari-hari maupun saat bekerja, kita akan sangat terbantu dengan AI atau Artificial Intelligence. Teknologi digital ini bahkan sudah mulai diajarkan pada masa sekolah sehingga anak akan semakin mahir mengoperasikannya dibandingkan dengan generasi Milenial yang baru mengenalnya di usia dewasa.

Kalau pada beberapa tahun yang lalu kita hanya mengenal kerja, kerja, dan kerja, nantinya anak generasi Alpha di dunia kerja akan memprioritaskan kesejahteraan. Di mana tercipta keseimbangan antara waktu kerja, kesehatan, liburan, pengembangan diri, kehidupan sosial, hobi, dan finansial.

Anda kini sudah paham dengan cara kerja

yang menjadi penerus masa depan. Maka diharapkan Anda bisa memahami juga kalau mendidik anak generasi Alpha tidaklah sama dengan bagaimana cara Anda dididik saat kecil dulu. Yuk, ikuti perkembangan zaman dan bersiap untuk mencetak generasi Alpha terbaik si penerus masa depan!

 

Exit mobile version